Kawan GNFI! Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 30 September diperingati sebagai Hari Penerjemahan Internasional? Hari ini merupakan momen penting yang mengingatkan kita tentang peran krusial para penerjemah dalam dunia komunikasi lintas bahasa dan budaya. Dengan peran pentingnya, penerjemah tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menjaga kedekatan antarbangsa.
Hari Penerjemahan Internasional atau International Translation Day adalah perayaan tahunan yang diadakan untuk menghormati profesi penerjemah dan upaya mereka dalam menjembatani komunikasi antar bahasa.
Setiap tahun, tanggal 30 September dipilih untuk mengenang St. Jerome, seorang penerjemah Alkitab yang dianggap sebagai pelindung para penerjemah. St. Jerome dikenal atas karyanya menerjemahkan Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani ke dalam bahasa Latin, yang kemudian disebut sebagai Vulgata.
Peringatan ini pertama kali dicetuskan oleh Federation Internationale des Traducteurs (FIT) pada tahun 1953. Melalui peringatan ini, FIT ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran penerjemah dalam menjembatani perbedaan bahasa dan budaya. Selain itu, ini juga merupakan momen untuk mengakui dedikasi mereka dalam menjaga komunikasi global tetap terbuka dan inklusif.
Komunikasi Nonverbal, Lebih dari Sekedar Bahasa Tubuh
Tema Hari Penerjemahan Internasional 2024
Setiap tahun, peringatan ini diangkat dengan tema khusus yang mencerminkan peran penting penerjemahan di berbagai aspek kehidupan. Dilansir dari situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tema Hari Penerjemahan Internasional tahun 2024 adalah "Translation, an art worth protecting: Moral and Material rights for Indigenous Languages". Dalam bahasa Indonesia, tema tersebut bermakna “Penerjemah, sebuah seni yang patut dilindungi: Hak moral dan material untuk bahasa pribumi”.
Tema ini menyoroti pentingnya peran penerjemah dalam melindungi dan mempromosikan bahasa-bahasa pribumi yang sering kali terancam punah. Bahasa pribumi menyimpan kekayaan budaya dan pengetahuan yang sangat berharga. Melalui penerjemahan, bahasa-bahasa ini dapat diakses oleh dunia yang lebih luas, menjaga agar warisan budaya tersebut tidak hilang ditelan zaman.
Ini sekaligus mengingatkan kita bahwa penerjemah tidak hanya bertugas untuk menyampaikan makna, tetapi juga melindungi nilai-nilai budaya yang terwujud dalam bahasa tersebut.
Pentingnya Peran Penerjemah
Peran penerjemah dalam masyarakat modern sangatlah besar. Di era globalisasi ini, interaksi antarnegara dan antarbudaya semakin intensif. Tanpa penerjemah, komunikasi antara berbagai kelompok bahasa akan terhambat, bahkan mungkin mustahil. Inilah mengapa penerjemah disebut sebagai "jembatan" yang menghubungkan bangsa dan budaya yang berbeda.
Di berbagai sektor seperti politik, ekonomi, hukum, hingga budaya, peran penerjemah sangat esensial. Dalam perundingan internasional, misalnya, penerjemah membantu para pemimpin dunia untuk berkomunikasi dan mencapai kesepahaman.
Peran Penting Bahasa dalam Integrasi Nasional
Di bidang ekonomi, penerjemah membantu perusahaan multinasional dalam beroperasi di berbagai negara dengan berbagai bahasa. Bahkan di dunia seni, penerjemah berperan dalam memperkenalkan karya sastra dari satu bahasa ke bahasa lain, memungkinkan karya-karya tersebut dinikmati oleh audiens global.
Namun, peran penerjemah bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar dalam dunia penerjemahan adalah menjaga keakuratan makna dari teks asli. Dalam beberapa kasus, makna dari satu kata atau frasa bisa sangat sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa lain.
Oleh karena itu, penerjemah harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kedua bahasa serta konteks budaya di baliknya. Penerjemah harus mampu menangkap nuansa bahasa sumber dan menyampaikannya secara tepat dalam bahasa target.
Perlindungan Hak Moral dan Material
Tema Hari Penerjemahan Internasional tahun ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya melindungi hak moral dan material para penerjemah. Penerjemahan adalah seni yang tidak hanya membutuhkan keterampilan linguistik, tetapi juga pemahaman mendalam tentang budaya dan konteks sosial. Oleh karena itu, karya penerjemahan harus diakui dan dilindungi.
Hak moral penerjemah meliputi pengakuan atas hasil kerja mereka, termasuk hak untuk dikaitkan dengan hasil terjemahan dan hak untuk melindungi integritas karya mereka. Sementara itu, hak material berkaitan dengan penghargaan finansial yang adil atas hasil kerja penerjemah
Sebagai profesional yang berperan penting dalam menjaga aliran informasi global, penerjemah harus mendapatkan perlakuan yang setara dengan profesional lainnya dalam industri kreatif.
Di samping itu, tema tahun ini juga menyoroti pentingnya melindungi bahasa-bahasa pribumi yang rentan terhadap kepunahan. Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 40% dari 6.700 bahasa yang digunakan di dunia saat ini terancam punah. Melalui penerjemahan, bahasa-bahasa ini dapat didokumentasikan dan dilestarikan, sehingga pengetahuan dan warisan budaya yang terkandung di dalamnya tidak hilang.
Bahasa Isyarat, Berbicara dengan Hati dan Tangan
Mengapresiasi Peran Penerjemah
Hari Penerjemahan Internasional adalah kesempatan bagi kita semua untuk menghargai peran vital para penerjemah dalam membentuk dunia yang lebih terhubung. Tanpa penerjemah, kita mungkin akan terisolasi dalam batasan bahasa, dan informasi global akan sulit diakses oleh banyak orang.
Penerjemah membantu kita memahami dunia yang lebih luas, menjaga agar kita tetap terhubung dengan budaya dan pemikiran yang berbeda.
Jadi, Kawan, mari kita bersama-sama menghargai dan mendukung para penerjemah yang telah berdedikasi dalam menyatukan dunia melalui bahasa. Peran mereka sangat berharga, bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pelindung budaya dan warisan dunia yang kaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News