Hai, Kawan GNFI! Seperti yang sudah kita tahu, Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah dengan dialek dan imbuhannya yang digunakan sebagai alat komunikasi dalam sehari-hari.
Terdapat 715 bahasa daerah di Indonesia. Dengan demikian, ini menjadi negara dengan jumlah bahasa terbanyak kedua di dunia setelah Papua Nugini. Namun, ada salah satu bahasa yang mempunyai keunikan saat seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain.
Bahasa tersebut menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. Kawan GNFI akan merasa kagum dan tersentuh jika melihat bahasa tersebut digunakan. Penasaran dengan bahasa tersebut? Mari, kita kupas lebih dalam!
Bahasa Isyarat sebagai Bentuk Keberagaman dan Dukungan
Bahasa isyarat bukan hanya sebagai bahasa bagi komunitas tunarungu atau komunitas tunawicara. Lebih dari itu, bahasa isyarat menjadi bentuk dukungan linguistik dalam mengungkapkan perasaanya.
Setiap gerakan bibir dan bahasa tubuh menyimpan pesan untuk berbicara tanpa adanya perbedaan sesama manusia. Sebab, setiap ekspresi wajah, pandangan mata serta gerak tubuh mempunyai interpretasi yang sama.
Dengan adanya bahasa isyarat, maka komunitas tunarungu maupun tunawicara bisa mengekspresikan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan mendapatkan akses informasi yang sama seperti orang lain.
Bahasa isyarat memberikan kesempatan untuk kita untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman. Kawan GNFI juga dapat mempelajari bahasa isyarat yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga, bergabung dengan komunitas, atau belajar secara mandiri melalui buku atau video tutorial.
Baca juga: 5 Alasan buat Kawan Belajar Bahasa Isyarat!
Jenis-Jenis Bahasa Isyarat di Indonesia
Kawan GNFI, di Indonesia ada dua jenis bahasa isyarat. Pertama, ada Sistem Bahasa Isyarat Indonesia atau SIBI. SIBI sudah sejak lama telah diresmikan dalam UU No. 2 Tahun 1989 dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 30 Juni 1994.
Merujuk pada American Sign Language, SIBI dikembangkan menjadi bahasa isyarat untuk komunitas tunarungu dan pengantar bahasa di Kurikulum Sekolah Luar Biasa. SIBI berisikan gambaran tata bahasa lisan Indonesia ke dalam ke dalam gerakan isyarat buatan tertentu.
Selanjutnya ada Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) yang dibentuk oleh komunitas tunarungu. Bisindo lahir dari hasil pengamatan yang komunitas tunarungu secara alami tanpa adanya rujukan. Sehingga, Bisindo mempunyai pilihan bahasa yang beragam di setiap daerah di Indonesia.
Perbedaan dari keduanya terletak pada cara penggunaannya dan perkembangannya. SIBI sendiri menggunakan satu tangan untuk mempermudah penggunaannya dan menjadi bahasa pemersatu di Indonesia.
Adapun Bisindo, memerlukan dua tangan dan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari. Bagaimana Kawan GNFI, tertarik untuk mempelajari kedua bahasa isyarat?
Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Bisindo dan Sibi. Bahasa Isyarat Indonesia Untuk Komunitas Tuli
Dirayakan Setiap Tanggal 24 September
Untuk menghargai perjuangan dan semangat komunitas tunarungu, maka setiap tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional. Peringatan tahun ini mengambil tema "Sign up for Sign Language Rights".
Tema tahun 2024 mengusung pentingnya pemenuhan hak-hak komunitas, seperti keterjangkauan layanan bahasa isyarat dan sarana untuk mendapatkan informasi yang kredibel.
Kawan GNFI harus mendukung gerakan ini. Sebab, bukan hanya sebagai simbol, tetapi gerakan nyata kepada komunitas tunarungu maupun tunawicara untuk melindungi identitas linguistik, keragaman budaya, dan kesempatan yang setara.
Setelah menyimak penjelasan di atas, tahu kan, pentingnya bahasa isyarat? Untuk memperdalam belajar bahasa isyarat, memang harus membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Perlu juga untuk melatih gerakan tangan, ekspresi wajah, dan pemahaman akan konteks.
Tentunya, dalam mempelajari bahasa isyarat, kita tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membangun jembatan komunikasi yang inklusif dan membantu sesama manusia tanpa ada diskriminasi. Tertarik untuk belajar bahasa isyarat, mari Kawan GNFI mempelajari bahasa isyarat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News