Timnas U-20 Indonesia memulai perjalanan di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dengan kemenangan telak 4-0 atas Maladewa, Rabu (25/9). Pertandingan ini menjadi laga kompetitif pertama Garuda Muda di kandang sendiri, setelah juara Piala AFF U-19 bulan Juli 2024 silam.
Berbeda dengan Piala AFF, level Kualifikasi Piala Asia U-20 setingkat lebih menantang, karena menjadi ujian tahap awal untuk bisa bersaing di level Asia. Jadi, kemenangan atas Maladewa merupakan modal awal bagus menuju partai melawan Timor Leste dan Yaman.
Jika melihat lagi jalannya pertandingan, duel di Stadion Madya Senayan ini menghadirkan satu paket lengkap situasi, yang menggambarkan bagaimana skenario rencana taktik kedua tim.
Performa Timnas Indonesia Sudah Baik, Optimis di Jangka Panjang
Maladewa, yang bertahan rapat, coba mengandalkan serangan balik untuk mencetak gol. Kalau ternyata gagal, minimal bisa memaksakan skor imbang tanpa gol.
Skenario ini tampak sukses di babak pertama, karena pertahanan rapat plus penampilan oke kiper tim Asia Selatan itu berhasil membendung serangan non stop Indonesia.
Tapi, Tim Garuda Muda pantang menyerah. Segera setelah babak kedua dimulai, pertahanan Maladewa langsung digempur lagi. Kali ini, tim asuhan Indra Sjafri melakukannya secara lebih taktis, karena terus mengincar sisi kanan pertahanan, yang dilihat sebagai titik lemah.
Kebetulan, setelah bertahan habis-habisan di babak pertama, stamina para pemain Maladewa tampak kedodoran di babak kedua. Hasilnya, sejak babak kedua dimulai, pertahanan tim negara tetangga India itu langsung goyah.
Terbukti, hanya dalam rentang waktu 15 menit, antara menit 52 sampai 67, empat gol langsung mampu dicetak Tim Merah Putih, masing-masing lewat aksi Aditya Warman, Figo Dennis, Toni Firmansyah, dan Jens Raven.
Gol-gol ini membuat Kadek Arel dkk mampu mengontrol situasi dan tampil lebih percaya diri di babak kedua.
Situasi nyaman ini membantu tim, karena rotasi taktik dapat secara leluasa dijalankan. Kebetulan, partai kedua, yakni melawan Timor Leste, akan berlangsung Jumat (27/9) mendatang, juga di Stadion Madya Senayan.
Uniknya, keempat gol yang dicetak Timnas U-20 Indonesia sama-sama diawali dari bola silang dari sisi kanan pertahanan Maladewa, termasuk gol tendangan bebas Toni Firmansyah, yang sempat disangka umpan silang, karena sepintas dibelokkan Kadek Arel.
Bersama Mees Hilgers, FC Twente Bikin Manchester United Frustrasi Berat
Meski terkesan "textbook", situasi ini tetap menjadi satu poin positif, karena tim pelatih mampu menganalisis titik lemah lawan secara jitu, dan para pemain mampu menjalankan taktik pelatih secara kompak dan sesuai rencana.
Karena ini baru pertandingan pertama kualifikasi, masih ada ruang untuk berkembang menjadi lebih baik di pertandingan berikutnya. Apalagi, lawan lawan selanjutnya akan dihadapi dengan situasi cukup menantang secara fisik, karena jeda per pertandingan hanya 2 hari.
Dari ketiga lawan Timnas U-20 Indonesia, Yaman menjadi lawan yang paling kuat. Di luar berbagai hitung-hitung di atas kertas, catatan performa Timnas Indonesia (di berbagai kelompok umur) yang kerap kerepotan menghadapi tim dari Timur Tengah menjadi satu PR yang masih belum beres.
Jika bisa menghadapi tantangan ini, satu tiket ke Tiongkok tahun depan seharusnya bisa didapat. Asa bersaing mengejar tiket lolos ke Piala Dunia U-20 2025 pun tetap terjaga, karena hanya tim semifinalis Piala Asia U-20 saja yang akan berangkat ke Chile.
Mampukah?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
