Siapa di sini dari Kawan GNFI yang suka berkunjung ke museum? Bagi dari Kawan GNFI yang suka berkunjung ke museum untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru, maka jangan lewatkan untuk mengunjungi Museum Nasional yang mulai dibuka kembali setelah selesai masa revitalisasi pada tanggal 15 Oktober 2024.
Salah satu koleksi terbaru dari Museum Nasional yang dapat Kawan GNFI lihat nanti di tanggal 15 Oktober 2024, adalah 288 artefak bersejarah yang dikembalikan dari Belanda. Hilman Farid selakuk Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melakukan pengawalan terhadap 288 artefak bersejarah dari Belanda. Beliau menekankan bahwa langkah tersebut sebagai bentuk pemulihan dan juga pelestarian dari identitas nasional. 288 koleksi artefak bersejarah yang dikembalikan dari Belanda tersebut, akan dikelola oleh Indonesian Heritage Agency.
Pengembalian 288 artefak bersejarah tersebut, merupakan proses repatirasi kedua antara Hilman Farid dan Eppo Bruins, selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, serta merupakan bagian dari agenda yang telah disetujui melalui nota kesepahaman atau MoU antara Indonesia dengan Belanda di tahun 2017.
Eppo Bruins telah memiliki komitmen bahwa akan melanjutkan proses repatirasi terhadap artefak-artefak bersejarah yang diambil secara ilegal pada masa lampau. Bentuk komitmen tersebut, kemudian diungkapkan dalam acara penandatanganan yang berlangsung di Wereldmuseum Amsterdam pada tanggal 20 September 2024.
288 Artefak Bersejarah yang akan Dipamerkan di Museum Nasional
288 artefak bersejarah yang nantinya Kawan GNFI bisa lihat apabila mengunjungi Museum Nasional, terdiri dari 284 artefak-artefak yang memiliki keterkaitan dengan Perang Puputan Badung. Koleksi-koleksi artefak bersejarah yang berkaitan dengan Perang Puputan Badung, di antaranya adalah benda-benda emas yang berupa hiasan rambut, gelang dari Badung, serta giwang dari Tabanan. Selain emas, terdapat artefak-artefak lainnya berupa ceret, koin, serta tekstil.
Selain melihat koleksi artefak bersejarah yang berkaitan dengan Perang Puputan Badung, Kawan GNFI juga dapat melihat 4 koleksi artefak yang berupa arca bersejarah dari Candi Singasari. Arca-arca tersebut, terdiri atas arca Ganesha, arca Brahma, arca Bhairawa, serta arca Nandi, yang sebelumnya sudah dikembalikan ke Indonesia lebih dulu oleh Belanda pada tahun 2023.
Baca juga: AS Kembalikan Artefak Kerajaan Majapahit yang Dicuri Penyeludup asal India
Pelaksanaan Pameran yang Dapat Menjadi Sarana Pembelajaran bagi Masyarakat
"Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke Indonesia, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budayanya," ujar Hilman Farid.
Dilaksanakannya pameran terhadap 288 artefak bersejarah yang dikembalikan dari Belanda, dan dilaksanakan di Museum Nasional, dapat menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat. Masyarakat dapat belajar mengenai kehidupan dan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan 288 artefak bersejarah yang dipamerkan, terutama bagi generasi muda Indonesia pada saat ini yang memerlukan semangat nasionalisme dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
Selain sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda, pameran tersebut juga menjadi sarana pembelajaran dalam menghargai warisan budaya Indonesia dari masa lampau. Maka dari itu, pelaksanaan pameran ini bukan hanya untuk melihat koleksi artefak bersejarah semata, melainkan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat.
Jadi, jangan lupa hadir ya, Kawan GNFI ke Museum Nasional yang mulai dibuka kembali pada tanggal 15 Oktober nanti! Dengan hadirnya Kawan GNFI, merupakan wujud dari mencintai warisan budaya secara sederhana.
Sumber Referensi:
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/belanda-kembali-serahkan-288-benda-cagar-budaya-bersejarah-ke-indonesia/
- https://rri.co.id/nasional/996424/288-artefak-bersejarah-dikembalikan-belanda-ke-indonesia
- https://kaltimpost.jawapos.com/nasional/2385115115/288-artefak-bali-dikembalikan-belanda-langkah-restitusi-penting-di-era-pasca-kolonialisme
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News