candi belahan petirtaan keramat raja airlangga - News | Good News From Indonesia 2024

Candi Belahan, Petirtaan Keramat Raja Airlangga

Candi Belahan, Petirtaan Keramat Raja Airlangga
images info

Kawan GNFI, pernahkah kamu mendengar tentang Candi Belahan, sebuah candi bersejarah yang menyimpan begitu banyak kisah dari masa lalu?

Terletak di kaki Gunung Penanggungan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, candi ini tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau, tetapi juga menyuguhkan keunikan yang memukau dalam hal arsitektur dan sejarah.

Lokasi Candi Belahan

Candi Belahan, yang dikenal juga sebagai Candi Sumber Tetek, terletak di Dusun Belahan, Desa Wonosonyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Lokasinya berada di lereng utara Gunung Penanggungan, sekitar 40 km dari pusat kota Pasuruan.

Akses menuju candi ini memang membutuhkan sedikit usaha karena letaknya di area yang terpencil dan medannya cukup menantang. Namun, setibanya di sana, Kawan GNFI akan disambut dengan suasana alam yang sejuk dan asri, khas pedesaan, serta pemandangan memukau dari Gunung Penanggungan.

Secara arsitektural, Candi Belahan adalah salah satu candi petirtaan yang paling unik. Candi ini memiliki sebuah kolam dengan ukuran sekitar 6 x 4 meter yang diisi oleh aliran air dari patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri.

Kedua patung ini berdiri di atas kolam, mengalirkan air dari payudara mereka, sebuah elemen arsitektur yang membuat candi mendapat julukan "Sumber Tetek". Kedua patung ini dipercaya sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.

Selain patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri, terdapat juga relief yang menggambarkan Dewa Wisnu menunggang Garuda. Relief ini menggambarkan Prabu Airlangga yang menganut ajaran Dewa Wisnu semasa hidupnya.

Air dari dari patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri terus mengalir sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, hal ini diangap memiliki khasiat khusus, seperti membuat awet muda dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Kegunaan Candi Belahan

Pada masanya, Candi Belahan berfungsi sebagai "petirtaan",tempat pemandian suci yang digunakan oleh Raja Airlangga dan keluarganya. Selain itu, candi ini juga dipercaya sebagai lokasi pertapaan dan tempat penyucian spiritual bagi Raja Airlangga.

Kegunaannya sebagai pertirtaan tercermin dalam struktur arsitektur yang didominasi oleh kolam dan sumber mata air yang dianggap suci.

Hingga kini, masyarakat sekitar masih menggunakan air dari kolam tersebut untuk keperluan sehari-hari dan beberapa wisatawan yang datang juga melakukan ritual ngalap berkah dengan meminum air dari sumber tersebut, yang dipercaya membawa berkah dan kesembuhan.

Sejarah Candi Belahan

Candi Belahan dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, sekitar abad ke-11 Masehi.

Menurut beberapa catatan sejarah, candi ini merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Raja Airlangga setelah perpecahan kerajaan Medang. Raja Airlangga merupakan sosok besar dalam sejarah Jawa Timur, sering diidentikkan dengan Dewa Wisnu. Ini terlihat jelas dari keberadaan relief Wisnu menunggang Garuda di Candi Belahan.

Pada masa kejayaannya, Candi Belahan menjadi tempat khusus bagi Raja Airlangga untuk melakukan meditasi, pembersihan spiritual, serta menikmati ketenangan bersama kedua permaisurinya, Dewi Laksmi dan Dewi Sri.

Keberadaan patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang mengalirkan air dari payudara mereka bukanlah hal yang biasa dalam arsitektur candi di Nusantara, sehingga menambah nilai keunikan dari candi ini.

Candi Belahan juga diyakini merupakan bagian dari kompleks candi yang lebih luas di sekitar Gunung Penanggungan, di mana terdapat lebih dari 80 situs candi kecil lainnya. Meski banyak dari situs tersebut telah mengalami kerusakan atau belum sepenuhnya dipugar, Candi Belahan tetap menjadi salah satu situs yang terjaga keasliannya hingga kini.

Candi Belahan sebagai Makam Raja

Meskipun Candi Belahan lebih dikenal sebagai petirtaan, beberapa sumber menyebutkan bahwa candi ini juga berfungsi sebagai makam dari Raja Airlangga.

Namun, hal ini masih menjadi perdebatan di kalangan arkeolog, karena tidak ditemukan bukti langsung berupa makam raja di area candi. Meski begitu, candi ini tetap dianggap sebagai tempat penting yang terkait erat dengan kehidupan spiritual dan akhir hayat Raja Airlangga.

Menjaga Kelestarian Candi Belahan

Kawan GNFI, Candi Belahan tidak hanya menyimpan sejarah yang kaya, tetapi juga mencerminkan tingginya nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat Nusantara pada masa lalu.

Sayangnya, meski memiliki keunikan dan nilai sejarah yang tinggi, candi ini belum pernah dipugar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus menjaga kelestarian candi ini, baik melalui upaya konservasi maupun dengan menjadikannya sebagai bagian dari destinasi wisata sejarah yang lebih dikenal.

Sebagai situs yang terbuka untuk umum, Candi Belahan sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan asing, serta peneliti yang tertarik dengan sejarah Kerajaan Airlangga. Dengan adanya dukungan dari masyarakat dan pihak berwenang, diharapkan Candi Belahan dapat terus terjaga dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.

Candi Belahan adalah warisan berharga dari masa Kerajaan Airlangga yang masih berdiri kokoh di lereng Gunung Penanggungan. Dengan fungsi sebagai petirtaan suci dan simbol kesuburan, candi ini bukan hanya menjadi saksi bisu sejarah Jawa Timur, tetapi juga menawarkan keunikan yang jarang ditemui di candi-candi lain.

Sebagai generasi muda, mari kita terus menjaga dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap dikenal dan dihargai oleh dunia!

Sumber referensi:

  1. https://www.pasuruankab.go.id/potensi/candi-belahan
  2. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/candi-belahan-petirtaan-peninggalan-kerajaan-airlangga/
  3. https://www.perhutani.co.id/mengenal-candi-belahan-peninggalan-kerajaan-majapahit/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.