Kawan GNFI, pernahkah mengikuti kampanye peduli lingkungan, seperti edukasi sampah puntung rokok atau sebagainya?
okok yang dikonsumsi oleh masyarakat merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia. Data ini sesuai dari laporan United Nations Development Programme tahun 2017, yang mana menunjukkan, sebanyak 4,5 trilliun puntung rokok atau setara 766 juta ton sampah beracun berakhir di lautan seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia, limbah mencapai 322 milliar batang pada 2020 dan menghasilkan 107,3 juta ton sampah puntung rokok.
Berapa lama Puntuk Rokok Terurai dan Bahaya Filter pada Kehidupan?
Penting bagi kita untuk mendapatkan edukasi dan kegiatan positif, termasuk informasi jika penguraian puntung rokok tidak secepat yang diperkirakan dan filter rokok yang berbahaya.
Dilansir dari situs National Geographic Indonesia, berdasarkan studi baru dari University of Southern California dan San Diego State University menunjukkan bahwa rokok yang diberi filter tidak lebih aman daripada rokok tanpa filter.
filter di puntung rokok terbuat dari selulosa asetat, jenis plastik yang sangat sulit terurai secara alami. Bahkan, di bawah kondisi ideal, membutuhkan waktu hingga 10 tahun.
Benarkah Larangan Penjualan Rokok Eceran Bisa Kurangi Pendapatan Negara?
Jika pada kondisi tertentu, seperti di lautan atau lingkungan kurang optimal, proses ini bisa memakan waktu sampai dengan 25 tahun.
Apabila tertelan, akan menyebabkan kematian jangka panjang pada kehidupan laut, termasuk burung, ikan, mamalia, tumbuhan, dan reptil.
Mikroplastik pada filter ini juga memasuki rantai makanan. Jika dikaitkan dengan dampak kesehatan manusia bisa berakibat serius, yang dapat mencakup perubahan genetika, perkembangan otak, tingkat pernapasan, dan banyak penyakit lainnya.
Dampak Edukasi dan Kegiatan Positif
Campaign yang menekankan pada kepekaan terhadap kepedulian untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan telah mulai unjuk gigi di Indonesia. Salah satunya adalah Kampanye Kelola Puntung Rokokmu.
Program ini diluncurkan oleh Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM, bekerja sama dengan program lingkungan PBB (UNEP) dan WHO.
Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak lingkungan dan kesehatan dari puntung rokok. Kelompok ini juga mendorong masyarakat untuk membuang puntung rokok pada tempatnya.
Berdasarkan dari WHO, diperkirakan jumlah perokok aktif di Indonesia meningkat pada tahun 2025 menjadi 96.776.880 dari 72.723.300 tahun 2015.
Untuk itu, kampanye tersebut menjadi langkah positif dan memberi edukasi pada pengendalian tembakau yang bisa memberi solusi toksisitas laut. Hal ini sebagai kontribusi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs ke 14 "Kehidupan di bawah air" serta SDGs ke 3 untuk kesehatan.
Berikutnya, ada kolaborasi Sampoerna dan Waste4Change. Tujuan kerja sama ini untuk mengurangi jejak lingkungan dari sampah puntung rokok. Mereka menggunakan pendekatan keberlanjutan dan teknologi daur ulang puntung rokok menjadi bahan bakar untuk pabrik semen.
Selanjutnya ada dari NGO. Komunitas ini bernama Toco Ranger Indonesia. Toco Ranger Indonesia bagian dari Youth Ranger Indonesia.
Sah! Presiden Teken PP Kesehatan, Dukung Program ASI Eksklusif Sampai Kendalikan Rokok
Tugas Toco Ranger Indonesia sendiri adalah pengelolaan tembakau. Jadi, bagi Kawan GNFI yang ingin bergabung bisa langsung berkomunikasi melalui kanalnya yang bernama Toco Ranger Indonesia.
Kegiatan atau inisiasi positif lainnya yaitu Divers Clean Action (DCA). DCA didirikan pada 2015. Aktivitas tersebut dijalankan di perairan. Kawan GNFI yang mempunyai keahlian diving dan berenang, dan ingin berkontribusi pada lingkungan bisa ikut kegiatan ini.
Kemudian, jika Kawan ingin menciptakan ide lainnya, mungkin bisa langsung beraksi bersama teman-teman sesama peduli lingkungan.
Inisiatif lainnya, terdapat berbagai negara yang memiliki tempat sampah khusus untuk puntung rokok. Hal ini bisa menjadi langkah efektif dibersamai dengan edukasi sampah limbah tersebut.
Solusi kegiatan positif sudah mulai hadir dan turut berkontribusi pada lingkungan untuk memperbaiki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
Hal ini untuk mencegah dan memberitahu kepada Kawan GNFI bahwa pada setiap rokok mengandung 7.000 bahan kimia dan satu filter dapat menyebabkan pencemaran hingga 40 liter air.
Jadi, ayo jaga peduli lingkungan! Tidak hanya plastik, tetapi juga peka untuk membuang sampah puntung rokok pada jenisnya, yaitu B3.
Sumber Referensi:
- https://www.mongabay.co.id/2024/03/12/puntung-rokok-ancaman-tak-terlihat-bagi-laut/
- https://sampahlaut.id/2021/01/03/selamatkan-lingkungan-dari-sampah-terkecil-puntung-rokok/
- https://nationalgeographic.grid.id/read/133731533/45-triliun-puntung-rokok-di-seluruh-dunia-telah-mencemari-lingkungan?page=all
- https://www.diverscleanaction.org/
- https://citarumharum.jabarprov.go.id/puntung-rokok-kecil-berbahaya/
- https://pslh.ugm.ac.id/kelola-puntung-rokokmu/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News