mengenal sosok misterius yang fotonya terpajang di rumah makan padang dianggap miliki kesaktian - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Sosok Misterius yang Fotonya Terpajang di Rumah Makan Padang, Dianggap Miliki Kesaktian

Mengenal Sosok Misterius yang Fotonya Terpajang di Rumah Makan Padang, Dianggap Miliki Kesaktian
images info

Rumah Makan Padang semakin menjamur di seluruh wilayah Indonesia. Banyak orang menyukai kelezatan hidangannya, seperti rendang atau ayam goreng. Harganya pun relatif mulai dari Rp12 ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Tetapi Rumah Makan Padang juga punya ciri khas yaitu adanya foto seorang tua berpeci hitam di salah satu dindingnya. Ternyata bukanlah sembarang orang, tetapi ulama atau pemuka agama bernama Syekh Kiramatullah Ungku Saliah alias Tuanku Buya Saliah.

“Tuanku Buya Saliah lahir di Nagari Pasa Panjang Sungai Sariak, VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat pada tanggal 3 Agustus 1887,” catat Lifna Putri dan Kori Lilie Muslim dalam artikel mereka di Jurnal Thallub Vol. 2, 2022 dengan judul Menapaki Jejak Tuaku Buya Saliah di Padang Pariaman: Kajian Arkeologi Islam.

Apa Alasan Piring di Rumah Makan Padang Ditumpuk? Ini Penjelasannya

Buya Saliah begitu dihormati dan diteladani oleh masyarakat Pariaman, sehingga banyak fotonya terpajang di dinding rumah makan. Banyak pengikut Buya Saliah yang belajar ilmu tarekat kepadanya.

“Buya Saliah mengembangkan ajaran agama Islam melalui syair, dakwah dan pengobatan, bukan itu saja buya juga ikut dalam kegiatan-kegiatan adat seperti maulid nabi,” ucapnya.

Guru mengaji

Sejak remaja Buya Saliah sudah belajar agama hingga di masa tuanya dia adalah panutan di Pariaman. Tidak heran karena dirinya mendapatkan gelar Buya Tuanku karena menjadi salah satu guru mengaji bagi masyarakat Pariaman.

“Sedangkan gelar Kiramat diberi langsung oleh masyarakat Pariaman, salah satu bukti kekeramatan Buya Saliah yaitu bisa Meraga Sukma (ilmu membelah jiwa),” jelas Lifna.

Pada masa perjuangan Kemerdekaan, Buya Saliah pernah di penjara selama 4 tahun (1945-1949) oleh Tentara Militer Belanda pada masa Agresi Militer Belanda. Tetapi dia disebut bisa menembus jeruji besi untuk melaksanakan salat. 

Sejarah Rumah Makan Padang yang Melegenda Sejak Dulu Kala

Setelah selesai melaksanakan ibadah salat, Buya Saliah masuk lagi ke dalam penjara. Hal inilah yang membuat masyarakat Pariaman meneladani dan juga menghormatinya. Ranji keturunan juga menjadi bukti keberadaan dari sosok Buya Saliah.

“Ranji ini dibuat oleh pengurus Qobah Makan Tuanku Saliah yaitu kerabat, kemenakan dan cicitnya buya. Kemudian ranji tersebut dipajang di dalam Qobah makam buya gunanya untuk memberitahu kepada masyarakat kalau Tuanku Buya Saliah benar ada,” jelasnya.

Mitos memasang foto

Selain bentuk penghormatan, pemasangan foto Buya Saliah di rumah makan dipercaya untuk mendapatkan berkah. Bagi masyarakat setempat doa Buya Saliah dipercaya cepat dikabulkan oleh Sang Pencipta.

“Bagi masyarakat Pariaman makna dari foto Tuanku Buya Saliah yang menjadi kebudayaan gunanya sebagai kemakmuran, kelancaran usahanya, pelaris kedai dan memberikan keselamatan dunia akhirat,” paparnya.

Kenapa Nasi Padang Kalau Dibungkus Porsinya Lebih Banyak?

Lifna dalam surveinya kepada masyarakat Pariaman menemukan bahwa adanya keyakinan bahwa sifat dari Buya Saliah dapat memberikan keuntungan. Sehingga mereka banyak yang memasang foto tersebut.

Walau banyak juga yang mengkritik pemasangan foto ini karena dianggap mengarah kepada perbuatan syirik. Tetapi bagi masyarakat Pariaman, memasang foto ulama ini adalah sebuah tradisi dan kebudayaan.

“Bagi masyarakat Pariaman adalah salah satu tradisi dan kebudayaan yang tidak pernah lupa dan menjadi kekuatan mistis dari foto tersebut.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.