kelola overthinking dengan pertanyaan di bawah ini - News | Good News From Indonesia 2024

Kelola Overthinking dengan Pertanyaan di Bawah Ini

Kelola Overthinking dengan Pertanyaan di Bawah Ini
images info

Apa yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan? Sekarang aku belum mendapat pekerjaan, apakah aku akan menganggur selamanya? Kapan aku bisa mencapai kesuksesan yang aku impikan?

Apakah pertanyaan-pertanyaan mengenai masa depan sering menghantui pikiranmu? Wajar saja jika Kawan GNFI bertanya-tanya apa yang akan terjadi di masa depan. Kamu pasti ingin mengetahui masa depanmu seperti apa, tetapi, memikirkan masa depan berlebihan bisa menghasilkan pemikiran yang salah atau negatif. Kondisi seperti ini biasa disebut overthinking.

Ketika pikiran negatif itu datang, sebaiknya kamu kelola pikiran tersebut. Penulis berkesempatan berdiskusi dengan seorang psikolog klinis mengenai cara untuk mengelola pikiran negatif. Coba tanyakan kepada dirimu lima pertanyaan ketika kamu overthinking!

1. Pemikiranku ini termasuk asumsi atau fakta, ya?

Ketika pikiran negatif itu hadir, biasanya kita langsung tenggelam dalam pikiran tersebut. Coba tanya dirimu secara sadar, apakah pikiran itu sebuah asumsi belaka atau fakta?

Seringkali kita tertipu dengan asumsi negatif dalam pikiran, padahal pikiran negatif tersebut tidak sebenarnya terjadi. Maka dari itu, sebaiknya kamu ketahui kebenaran dari pikiran tersebut terlebih dahulu.

2. Apakah pikiran itu berguna?

Coba pikirkan kegunaan dari pikiran negatif tersebut. Pikiran negatif sering menimbulkan kecemasan. Rasa cemas memang bermanfaat untuk memperingati diri kita bahwa suatu bahaya mungkin datang sehingga kita harus bersiap-siap.

Akan tetapi, jika pikiran negatifmu menghasilkan rasa cemas yang berlebihan, kamu harus segera menyingkirkan pikiran tersebut. Rasa cemas yang berlebihan justru akan membuatmu menjadi tidak produktif.

Hal-hal negatif dalam pikiranmu mungkin saja akan benar terjadi. Jadi, sebaiknya, singkirkan pikiran negatifmu jika itu membuatmu menjadi cemas berlebihan hingga tidak produktif.

3. Apakah aku terlalu cepat menyimpulkan?

Ketika suatu pemikiran negatif muncul, apakah kamu segera menyimpulkan bahwa apa yang ada di pikiranmu memang sesuai dengan kondisi yang kamu alami? Jika kamu terburu-buru dalam menyimpulkan dengan pikiranmu yang penuh akan hal negatif, kamu bisa saja menghasilkan kesimpulan yang kurang tepat. Tenangkan diri kamu dalam berpikir. Coba kamu renungkan dua pertanyaan pada poin 1 dan 2 sebelum kamu menyimpulkan.

4. Apakah aku ada opini rasional?

Terkadang, pikiran negatif yang menguasai otak kita menghalangi diri kita untuk berpikir secara rasional. Berpikir secara rasional melibatkan logika yang sehat dalam menyusun suatu keputusan untuk mencari solusi suatu masalah.

Coba hadirkan opini rasional dalam pikiranmu sebelum pikiran negatif lebih menguasai pikiranmu. Misalnya, ketika kamu sangat takut tertular suatu virus berbahaya, kamu terus memikirkan ketakutan itu.

Sebenarnya, kamu bisa segera menyudahi pikiran tersebut dengan fokus hidup sehat, seperti makan buah dan sayur, serta berolahraga. Dengan begitu, kamu dapat beropini secara rasional, contohnya “Aku sudah berusaha hidup sehat, risiko untuk terkena virus itu semakin sedikit”.

5. Apa yang aku katakan jika temanku mengalami kondisi yang sama?

Terakhir, coba pikirkan nasihat apa saja yang akan kamu lontarkan kepada temanmu ketika temanmu overthinking juga? Apa yang kamu sampaikan kepada temanmu biasanya merupakan hal yang juga ingin kamu dengar ketika kamu mengalami kondisi serupa.

Setelah itu, sampaikan nasihat tersebut kepada dirimu sendiri. Hujani dirimu dengan nasihat yang positif dan rasional hingga kamu mengalahkan pikiran negatif tersebut.

Itulah beberapa pertanyaan untuk dirimu sendiri agar kamu dapat mengelola pikiran negatif. Tanyakan pertanyaan di atas kepada dirimu sendiri dalam kondisi rileks dan tenang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.