Keindahan alam bisa ditemukan di mana saja. Dari lautan, pegunungan, hutan, pedesaan, bahkan di perkotaan sekalipun. Salah satunya terdapat di Wisma Geha. Walau bukan keindahan alam secara langsung, pada Jagad Gallery, kita akan disajikan dengan karya seni bernuansa keindahan alam dengan gaya yang berbeda.
Bertajuk Meta Realism: Fictional landscape, Ipan Lasuang menyuguhkan sebuah pameran seni lukis bergaya realis dan imajinatif yang bertema keindahan alam. Seni tersebut dikuratori oleh Asmudjo J Irianto.
Ipan Lasuang adalah pemuda kelahiran Padang yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) yang sudah aktif berkontribusi di Art Exhibition sejak 2012 dan ini merupakan pameran tunggal ke-6 sejak pertama kali pada tahun 2016 di Yogyakarta, “Mash Paper” Study.
Dikutip dari kata pengantar pameran, lukisan realis adalah jenis lukisan yang menekankan kemiripan dan ketepatan penggambaran objeknya, tidak meniru dan merepresentasikan alam langsung.
Melihat Keindahan Kota Yogya Lewat Pameran Kotabaru, Cerita Baru
Objek pada lukisan Lasuang adalah remasan kertas yang dibuat menyerupai bentuk tertentu lalu dirangkai menjadi kolase yang menyerupai lanskap. Baginya, efek tidak beraturan hasil remasan kertas layaknya memori yang acak tentang alam.
Melalui kolase kertas, lanskap yang hadir bersifat imajiner, dalam dunia fantasi. Tidak pernah ada alam seperti itu, karena itu lanskap dalam lukisan Lasuang adalah fiksi.
Total ada 14 karya yang ditampilkan pada pameran ini. Di mana sebagian besar karyanya menunjukan dan menyorot suasana pepohonan dan perairan serta hewan-hewan yang hidup di sana.
Warna-warna yang digunakan lebih banyak warna terang. Seperti pada satu lukisan yang berjudul “Lika-Liku’, oleh Lasuang, fokus utamanya mungkin pepohonan dan rerumputan yang hijau. Namun, di situ juga terdapat ilustrasi jalanan yang kosong di pegunungan. Warna yang digunakan hanya hijau, biru, dan warna turunannya.
Pada galeri ini, pengunjung akan disajikan 2 tipe ilustrasi, pertama ilustrasi yang menyajikan pemandangan alam dengan warna yang dominan hijau dan biru beserta turunannya. Satu lagi ilustrasi yang menggunakan keberagaman warna yang menceritakan tentang sesuatu.
Sebagian besar karyanya itu berada di sebuah ruangan yang cahayanya tidak terlalu terang. Tujuannya supaya setiap lukisan terkesan lebih terasa terangnya. Diiringi dengan lagu-lagu ber-genre indie untuk mendukung ketenangan layaknya menikmati suasana alam.
Dikutip kembali dari kata pengantar pameran, selain tentang lanskap, pada beberapa lukisan seperti ‘Old friend’ dan ‘Overthinking’ menunjukkan karakter sapuan kuas yang lebih ekspresif.
Umumnya, kesan ilusif muncul dalam lukisan realis dengan pendekatan menghilangkan brush-stroke, Melalui brush-stroke yang lebih ekspresif, kesan materialitas remasan kertas menjadi lebih kuat. Hal tersebut juga memperkuat kesan materialitas lukisan dan satu hal yang menjadi kekuatan seni lukis kontemporer, untuk membedakan dengan citraan digital.
Pameran Pasang Surut yang Bernuansa Lautan di Wisma Geha
Walau tidak ada keterkaitan secara langsung antarlukisan yang mengilustrasikan alam dan ilustrasi yang menceritakan satu hal. Namun, konsistensi dan keselarasan gaya remasan kertas di setiap karyanya berhasil mengajak pengunjung untuk memerhatikan setiap karyanya secara detail. Melihat objek demi objek dan menerka-nerka apa maksud di balik ilustrasinya dan alasan-alasan apa dibalik pemilihan objek seperti hewan, pesawat, dan beberapa figur manusia pada lukisannya.
Aktivitas ini tentunya dilakukan sambil memandang efek remasan kertas yang terasa abstrak. Namun, bisa tidak sama satu dengan yang lainnya.
Kemudian, pada akhirnya, Lasuang berhasil meninggalkan kesan yang cukup menyenangkan karena keunikan gaya yang dia gunakan. Dengan demikian, beberapa pengunjung mungkin akan merasa ingin bisa berada di dalam dunia salah satu lukisan karya Ipan Lasuang.
Tertarik menikmati karya-karya lanskap alam dengan gaya realis, kontemporer, dan imajinatif lewat gaya remasan kertas? Kawan GNFI bisa mengunjungi Jagad Gallery yang bertempat di lantai 2 Wisma Geha, Jakarta Pusat, hingga tanggal 22 September 2024.
Creart 2024: Pameran dari 12 Galeri Seni Tentang Lift Up Your Life
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News