Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akhirnya merampungkan pembangunan tujuh pos lintas batas negara (PLBN). Tujuh pos baru yang dibangun ini tersebar di berbagai wilayah perbatasan Indonesia.
PLBN menjadi salah satu bentuk untuk menjaga kedaulatan negara, mengurangi disparitas, dan pemerataan pembangunan di kawasan perbatasan.
Selain itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut, tujuh pos baru tersebut akan menjadi pusat embrio kesejahteraan masyarakat di daerah setempat.
PLBN sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pembangunan PLBN selaras dengan Instruksi Presiden RI (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
PLBN memiliki beberapa pelayanan untuk publik, seperti keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan administrasi pengelolaan.
Pos ini melayani pemeriksaan keluar dan masuknya orang dan barang dari wilayah Indonesia. Lebih dari itu, menurut laman resmi Bea Cukai RI, PLBN juga berfungsi sebagai aspek pendukung pertahanan dan keamanan, ekonomi, perdagangan, dan politik.
Pos lintas batas negara digadang-gadang dapat bertransformasi sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru di area perbatasan.
Hal ini dikarenakan, PLBN merupakan ‘pintu’ perdagangan ekspor-impor dengan negara lain. Apabila negara dapat terus mendorong peningkatan ekspor barang, devisa negara dapat bertambah, produk lokal juga akan semakin dikenal. Di sisi lain lapangan kerja juga akan meningkat.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ujar Basuki seperti yang ditulis oleh ANTARA, Rabu (18/9/2024).
Pos Lintas Batas Negara Semakin Bertambah, Wilayah Perbatasan Semakin Bertumbuh
Di mana saja PLBN baru yang sudah rampung dibangun?
Tujuh PLBN yang sudah rampung dikerjakan berada di beberapa wilayah, di antaranya:
- PLBN Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
- PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkatang, Kalimantan Barat
- PLBN Sei Nyamuk di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
- PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT
- PLBN Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan
- PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
- PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
Sejauh ini, lima dari tujuh PLBN tersebut sudah beroperasi dan didukung dengan berbagai pelayanan lintas batas negara, seperti imigrasi, bea dan cukai, karantina kesehatan, karantina pertanian, dan karantina ikan.
Sementara itu, dua PLBN lainnya baru selesai dibangun dan sedang berada dalam tahap awal pengoperasian. Dua PLBN tersebut adalah PLBN Labang dan Long Nawang di Kalimantan Utara.
Pembangunan tujuh pos lintas batas negara ini dilengkapi dengan bangunan inti, gudang barang dan transit, kantor dan wisma, mess, bangunan tower air, pos jaga, power house, TPS, dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa PLBN juga dilengkapi dengan kios dan pasar perbatasan.
KemenPUPR Gandeng Korsel untuk Garap Terowongan Bawah Laut IKN: Telan Biaya Rp11 Triliun!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
