legenda batu belah dari sumatra selatan kisah seorang ibu yang merasakan kesedihan mendalam - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Batu Belah dari Sumatra Selatan, Kisah Seorang Ibu yang Merasakan Kesedihan Mendalam

Legenda Batu Belah dari Sumatra Selatan, Kisah Seorang Ibu yang Merasakan Kesedihan Mendalam
images info

Legenda batu belah adalah salah satu kisah cerita rakyat yang berasal dari daerah Sumatra Selatan. Legenda ini mengisahkan tentang seorang ibu yang ditelan oleh batu belah karena merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

Bagaimana cerita lengkap dari kisah legenda batu belah tersebut?

Legenda Batu Belah

Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, legenda Batu Belah dari Sumatra Selatan berkisah tentang sebuah keluarga yang hidup di sana pada masa lalu. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri dengan kedua anaknya.

Anak pertama dari pasangan ini sudah berusia tujuh tahun. Sementara itu, anak kedua mereka baru memasuki usia ke tujuh bulan.

Keluarga ini hidup dalam taraf kemiskinan. Mereka mesti bersusah payah agar bisa menyambung hidup sehari-hari.

Sang suami biasanya akan selalu ke hutan setiap hari untuk berburu hewan yang akan dimakan oleh keluarga tersebut. Biasanya sang suami akan berburu rusa yang ada di dalam hutan agar persediaan makanan yang mereka miliki bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Namun terkadang sang suami juga mengumpulkan belalang yang ada di hutan tersebut. Belalang ini nantinya akan di simpan di dalam lumbung yang ada di rumah mereka sebagai persediaan makanan, khususnya ketika musim paceklik tiba.

Pada suatu hari, sang suami tetap berangkat ke hutan untuk pergi berburu seperti biasanya. Ketika sang suami di hutan ini, anak tertua merengek kepada ibunya untuk meminta makan karena sudah lapar.

Sang ibu merasa tidak tega kepada anaknya yang sudah kelaparan. Dirinya pun menyuruh anak tertuanya tersebut mengambil belalang yang ada di lumbung mereka karena sang suami belum juga pulang membawa hasil buruannya di hari itu.

Anak tertua itu pun mengikuti perintah ibunya. Dia pun berjalan ke arah lumbung dan membukanya untuk mengambil beberapa ekor belalang.

Namun anak tertua ini ternyata tidak hati-hati dan ceroboh. Ketika dirinya membuka pintu lumbung, belalang yang ada di dalamnya justru berterbangan.

Akhirnya persediaan belalang yang sudah mereka kumpulkan dalam waktu lama hilang begitu saja. Mengetahui hal ini, sang ibu pun sedih dan khawatir dengan respon dari suaminya ketika pulang dari hutan nantinya.

Apalagi butuh waktu lama bagi sang suami untuk mencari persediaan makanan bagi keluarga mereka. Tidak lama kemudian, sang suami akhirnya pulang ke rumah tanpa berhasil mendapatkan satupun hasil buruan.

Situasi semakin diperparah ketika sang suami mengetahui kondisi yang baru saja terjadi di rumah tersebut. Hal yang tidak diinginkan pun kemudian terjadi karena sang suami merasa kesal dan emosi dengan situasi yang dialaminya.

Sang suami kemudian menampar istrinya untuk melampiaskan emosinya tersebut. Sang suami juga menyalahkan istrinya atas situasi yang tengah mereka alami.

Mendapatkan perlakuan demikian, sang istri pun merasa sedih dan pergi dari rumah. Dirinya kemudian menuju batu belah yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Bagi masyarakat setempat, batu belah ini diyakini bisa menelan manusia yang mendekatinya. Meskipun demikian, sang ibu tidak mengindahkan kepercayaan yang beredar di tengah masyarakat.

Sang ibu pun menangis tersedu-sedu di depan batu belah. Tidak lama kemudian, batu yang ada dihadapan benar-benar terbelah menjadi dua.

Melihat hal ini, sang ibu pun berjalan memasuki batu tersebut. Anak tertua yang ternyata mengikuti sang ibu sembari menggendong adiknya terkejut melihat hal tersebut.

Dirinya berusaha memanggil sang ibu agar kembali dan tidak masuk ke dalam batu belah tersebut. Namun apa daya, sang ibu tidak menghiraukan panggilan anaknya dan tetap masuk hingga batu belah tersebut tertutup.

Ketika batu belah tertutup, sang ibu hanya meninggalkan tujuh helai rambutnya saja di bagian luar. Sang anak pun akhirnya hanya bisa mengambil rambut ibunya tersebut dan menjadikannya sebagai jimat.

Pada akhirnya sang ibu benar-benar ditelan oleh batu belah tersebut dan tidak pernah kembali ke keluarganya lagi. Itulah kisah lengkap legenda batu belah yang berasal dari daerah Sumatra Selatan.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.