Penggemar film bertemakan monster pasti tak asing dengan Godzilla. Sosok menyeramkan dengan gigi yang ganas ini digambarkan sebagai penguasa lautan.
“Godzilla” versi kecil ternyata ada di dunia nyata, tepatnya di Kepulauan Galapagos. Namanya iguanas atau iguana laut (Amblyrhynchus cristatus).
Iguana laut mendiami sebuah pulau yang berada lebih dari 900 kilometer di lepas pantai Ekuador. Mirip monster godzilla—iguana laut memiliki kulit berwarna abu-abu kehitaman dan dipersenjatai sisik berbentuk piramida di punggung.
Pemakan rumput laut
Meski punya tampang seram, iguana laut ternyata herbivora. Dikutip dari Quasarex, iguana laut menyantap alga dan rumput laut. Mereka akan menyelam ke dasar laut untuk makan hingga di kedalaman 30 meter.
Iguana laut tumbuh lebih dari 1,2 meter. Ukuran ini menjadikan iguana laut sebagai penyelam ulung. Laporan Katherine Harmon Courage menyebutkan, ekor iguana laut mampu berevolusi menjadi datar yang berfungsi untuk manuver di laut.
Sebagai hewan eksotermik, iguana laut tidak dapat bertahan terlalu lama di air. Mereka perlu berjemur di bawah sinar matahari untuk menaikkan suhu tubuh usai menjelajahi dasar laut.
Punya mode bertahan hidup
Iguana laut memiliki kemampuan adaptasi yang unik. Individu kadal ini dapat menyusut sebanyak 20 persen lebih pendek saat mode bertahan hidup. Hal ini terjadi karena tulang rawan dan jaringan ikat hanya 10 persen dari panjang iguana laut.
Ilmuwan berasumsi, pengurangan ukuran tersebut merupakan hasil air iguana yang menyerap kembali materi tulang mereka sendiri. Iguana laut yang lebih kecil diyakini mampu mencari makan menggunakan lebih sedikit energi.
Selain itu, individu betina terlihat menyusut lebih banyak ketimbang jantan. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan energi ekstra yang dibutuhkan betina untuk memproduksi dan membawa telur.
Baca juga Kerang Trompet, Kerang Pemakan Bintang laut yang Dijadikan Alat Musik Khas Maluku
Terancam El Nino
Iguana laut sangat tergantung pada laut. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap perubahan yang disebabkan oleh El Nino. Siklus iklim yang tidak teratur akibat El Nino akan mempengaruhi suhu laut.
Air yang hangat menyebabkan hilangnya ganggang merah dan hijau—makanan utama iguana laut. Di sisi lain, mereka kesulitan mencerna ganggang coklat yang jumlahnya melimpah di lautan.
Berkurangnya makanan menyebabkan hewan mati kelaparan. Selama peristiwa El Nino, Natural History Museum mencatat sebanyak 10–90 persen dari populasi iguana laut mati. Saat ini, populasinya diprediksi tinggal 210 spesies.
Baca juga Malaikat Laut, Predator Cantik Bersayap yang Menari-nari saat Perkawinan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News