Di Sulawesi Selatan terdapat satu kelompok etnis bernama suku Bugis. Mereka dikenal dengan kekayaan budaya, bahasa, dan sejarahnya yang unik. Walaupun suku Bugis sebagian besar menetap di Indonesia, suku Bugis juga dapat kita temukan di negara-negara tetangga, termasuk Malaysia.
Artikel ini akan membahas asal-usul adanya suku Bugis di Malaysia serta kontribusi mereka terhadap masyarakat lokal.
Sejarah dan Asal Usul Suku Bugis
Suku Bugis memiliki sejarah yang panjang dan kaya, catatan awal mengenai mereka berasal dari abad ke-16. Bugis dikenal sebagai pelaut ulung dan pedagang yang aktif, menjalin hubungan dagang dengan berbagai bangsa di seluruh Asia Tenggara.
Pada awal abad ke-17, suku Bugis mulai meninggalkan tanah air mereka dan merantau ke wilayah-wilayah lain, termasuk Malaysia. Migrasi ini umumnya dipicu oleh berbagai faktor seperti pencarian peluang ekonomi, konflik internal, dan kekacauan politik di tanah asal mereka.
Kehadiran Suku Bugis di Malaysia
Suku Bugis dikenal sebagai pelaku migrasi yang berpindah ke daerah tertentu karena budaya siri dan penolakan terhadap penjajahan Belanda. Migrasi suku Bugis dimulai sejak 1669 setelah jatuhnya Kesultanan Gowa ke tangan Belanda pada 1667 akibat perang saudara dengan Kerajaan Bone yang dipimpin Aru Palaka.
Baca juga: Melihat Suku Bugis Lebih Dekat
Kejatuhan Kesultanan Gowa di Makassar mengarah pada Perjanjian Bungaya dengan Belanda.
Perjanjian ini mencakup 29 aturan, termasuk monopoli Belanda dalam perdagangan rempah-rempah di Sulawesi Selatan dan Tenggara, pengakuan Aru Palaka sebagai Raja Bone, dan kewajiban Makassar untuk menyerahkan benteng serta membayar biaya perang tahunan dengan hasil bumi, serta pelayaran harus seizin Belanda.
Hal inilah yang membuat rakyat Makassar menolak perjanjian ini dan akhirnya memilih untuk bermigrasi. Pelayaran mereka melampaui wilayah yang diizinkan Belanda untuk mencari kehidupan yang lebih baik atau dikenal sebagai massapa dale (mencari keberuntungan).
Suku Bugis merantau bukan hanya untuk keuntungan, tetapi juga mencari pengetahuan, kekayaan, dan memperbaiki nasib demi meraih status sosial yang lebih tinggi.
Perantauan etnis Bugis ke semenanjung Malaysia, khususnya Johor, bertujuan untuk meraih keuntungan dan kemajuan sosial-ekonomi, sehingga mampu mengembangkan perekonomian dan budaya Bugis di wilayah tersebut.
Kontribusi Suku Bugis di Malaysia
Suku Bugis di Malaysia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kehadiran orang Bugis dalam Kerajaan Johor-Riau-Lingga-Pahang mengubah struktur pemerintahan kerajaan tradisional Melayu, seiring dengan peran orang Bugis sebagai Yang Dipertuan Muda.
Baca juga: Prinsip Pasompe: Budaya Kerja Keras Para Perantau Bugis di Tanah Rantau
Jabatan setara perdana menteri itu diberikan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah I kepada keturunan Daeng Rilakka, yang membantunya merebut tahta dari Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.
Penobatan Sultan Sulaiman dan penunjukan Daeng Marewa mengakibatkan penghapusan beberapa jabatan lama, termasuk bendahara kerajaan, yang dijabat oleh keturunan Bugis secara turun-temurun.
Ketidaksenangan sebagian suku Melayu akibat kiprah Yang Dipertuan Muda dinilai terlalu mendominasi, menjadi tantangan bagi keturunan Bugis. Namun, hal ini dapat diatasi dengan diplomasi dan pengulangan sumpah setia Melayu Bugis. Dedikasi Yang Dipertuan Muda dalam membangun dan mempertahankan kerajaan menghapus batas antara Melayu dan Bugis.
Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam beradaptasi serta moral yang baik menjadikan suku Bugis berperan penting dalam peningkatan bidang ekonomi di daerah rantauan.
Secara budaya, suku Bugis di Malaysia memelihara adat istiadat dan tradisi mereka, termasuk tarian, musik, dan pakaian khas. Mereka juga dikenal dengan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dan semangat gotong royong yang tinggi.
Baca juga: Menilik 5 ragam Gender pada Suku Bugis, bukan hanya Pria dan Wanita
Suku Bugis telah membawa warisan budaya mereka ke tanah baru, beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda, dan memberikan kontribusi yang berharga kepada masyarakat. Sejarah panjangnya sebagai pelaut dan pedagang, suku Bugis terus memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial dan ekonomi di Malaysia.
Keberadaan mereka adalah contoh nyata dari dampak migrasi dan interaksi budaya yang membentuk masyarakat yang kaya dan beragam. Dalam memahami asal-usul suku Bugis di Malaysia, kita dapat menghargai kontribusi mereka dalam membangun jembatan antara budaya dan bangsa, serta merayakan kekayaan budaya yang mereka bawa.
Sumber:
https://ejournal.stainkepri.ac.id/index.php/perada/article/view/25/22
https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/787/535
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News