Perfilman Indonesia kini sudah semakin maju, mulai dari alur ceritanya yang bervariasi, sinematografi yang makin baik, editing dan VFX yang kian bisa bersanding dengan film-film mancanegara, hingga sukses memenangkan berbagai penghargaan film di luar negeri.
Media untuk menonton film Indonesia juga sudah sangat berkembang. Kini Kawan tak lagi harus membeli kaset CD untuk memutar film yang ingin disaksikan, karena di zaman yang serba digital ini, Kawan bisa memutar film di aplikasi digital seperti Netflix, Disney Hotstar, dan platform penyedia film lainnya.
Namun, pernahkah Kawan bertanya apa film Indonesia pertama, dan bagaimana memproduksinya?
Agar tidak penasaran, berikut ulasan Loetoeng Kasaroeng, film Indonesia pertama yang ditayangkan secara komersil!
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Indonesia dengan Genre Drama Terbaik
Sejarah Bioskop Pertama di Indonesia
Sebelum Indonesia merdeka pada 1945, bioskop di Indonesia sudah berdiri sejak 1900 di kawasan Jakarta, Tanah Abang.
Pada masa itu, hanya kalangan atas yang bisa menonton film di bioskop. Bioskop pertama di Indonesia didirikan oleh Talbot, pengusaha asal Belanda. Pada masa itu, masyarakat Indonesia menyebutnya dengan istilah “Gambar Idoep”. Harga karcis kelas I bioskop ini adalah dua gulden perak dan kelas II setengah perak (1 gulden perak = Rp8.675,39).
Di bioskop itu menayangkan berbagai film-film luar negeri seperti Amerika, dan khususnya film Eropa. Sebab, Indonesia pada masa itu masih berada di jajahan Eropa.
Tak pernah ada film Indonesia yang tayang, karena memang belum pernah ada karya film Indonesia yang di produksi dan dilakoni oleh orang pribumi pada saat itu.
Hingga akhirnya pada tahun 1926 diproduksi film yang menceritakan tentang budaya Indonesia, yaitu Sunda, dan akhirnya golongan rakyat pribumi kalangan bawah pada saat itu bisa menonton film Loetoeng Kasaroeng.
Baca juga: Nonton Bioskop, Hiburan Baru Masyarakat Batavia pada Awal Abad 20
Loetoeng Kasaroeng jadi Film Indonesia Pertama
Film ini ditayangkan pada tahun 1926, menjadikan Loetoeng Kasaroeng sebagai film Indonesia pertama. Film ini juga ditayangkan pertama kali di dua layar lebar atau bioskop di Bandung, di bioskop Elita dan Majestic.
Berdurasi 1 jam, film ini tayang dari tanggal 31 Desember 1926 hingga 6 Januari 1927.
Seiring berjalannya waktu, orang Belanda mulai melirik budaya Indonesia, hingga tertarik untuk memproduksi film yang diambil dari kisah budaya Indonesia. Maka dari itu, dihasilkan lah film yang diambil dari budaya Sunda, diproduksi oleh orang Belanda, L Heuveldorp dan G Krugers, dengan production house NV Java Film Company.
Orang Indonesia tentunya dilibatkan pada produksi film ini, mulai dari tokoh yang dilakoni oleh orang-orang pribumi, hingga penyunting film dan penanggung jawab sinematografi.
Baca juga: Sejarah Hari Ini (31 Desember 1926) - Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama Buatan Indonesia
Sinopsis Film Loetoeng Kasaroeng
Di adaptasi dari cerita masyarakat Sunda, arti dari judul Loetoeng Kasaroeng dalam bahasa Indonesia adalah 'Lutung Yang Tersesat'. Film pertama di Indonesia ini bercerita tentang seorang perempuan cantik Purbasari, yang berpacaran dengan manusia setengah lutung.
Purbasari mempunyai seorang kakak perempuan, yaitu Purbarara yang berpasangan dengan Indrajaya. Seringkali Purbarara sebagai kakak mengejek adiknya Purbasari yang mempunyai pasangan dengan paras seperti lutung, sedangkan Purbarara mempunyai pasangan yang parasnya sangat tampan.
Namun tak disangka, pasangan dari Purbasari yang sering diejek oleh kakaknya merupakan seorang dewa yang ketampanannya melebihi Indrajaya. Lutung tersebut ternyata pangeran tampan, yaitu Guru Minda. Guru Minda mempunyai paras seperti lutung karena dikutuk oleh Ibunya sendiri, yaitu Sunan Ambu.
Tak Ada Dialog dalam Film Loetoeng Kasaroeng
Film bisu adalah film yang diproduksi tanpa dialog dan rekaman suara. Film bisu mengalami puncak kejayaannya pada awal 1910-an hingga akhir 1920-an di seluruh dunia, dengan film bisu paling terkenal di dunia, Charlie Chaplin.
Film Indonesia pertama Loetoeng Kasaroeng, di sepanjang filmnya tak ada percakapan. Kawan dapat memaknai film bisu dengan menerjemahkan melalui gerakan-gerakan yang dilakoni oleh pelakonnya.
Baca juga: 10 Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
Itulah film Indonesia pertama yang diambil dari budaya Indonesia asli yaitu Sunda, Loetoeng Kasaroeng.
Setelah film Loetoeng Kasaroeng, mulai banyak produser dari Belanda yang minat untuk menggarap film yang syuting di Indonesia, dan dilakoni oleh orang pribumi.
Hingga sekarang usai masa penjajahan, film Indonesia semakin melebarkan sayapnya di kancah internasional, dan semakin banyak peminat dari dalam negeri, maupun luar negeri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News