Di tengah delta Mahakam yang penuh dengan keindahan alam sekaligus tantangan hidup, terdapat sebuah kisah inspiratif dari seorang guru yang telah mengabdikan hampir tiga dekade hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak di daerah terpencil.
Kisah ini adalah tentang Indriati SPd, seorang kepala sekolah sekaligus guru di SD 014 Anggana, Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Perjuangan Mengajar di Tengah Keterbatasan
Mengajar di kawasan yang serba terbatas bukanlah hal yang mudah, tetapi Indriarti telah membuktikan bahwa ketekunan dan dedikasi bisa mengalahkan segala rintangan. SD 014 Anggana terletak di atas Sungai Tani Baru, sebuah lokasi yang membutuhkan akses khusus menggunakan perahu untuk bisa mencapainya.
Tidak hanya lokasinya yang sulit, tetapi juga kondisi lingkungan yang jauh dari kata ideal. Air bersih yang sulit didapatkan, pasokan listrik yang terbatas, serta sinyal telekomunikasi yang minim menjadi tantangan sehari-hari yang harus dihadapi oleh Indri dan murid-muridnya.
Tim KKN-PPM UGM 2024 Ciptakan Terobosan Spektakuler: Rumah Inovasi Salak Ubah Wajah Desa Tamanayu!
Sejak pertama kali sekolah ini dibuka, tantangan yang dihadapi oleh Indriarti dan mendiang suaminya, Darta Alm., bukanlah hal yang ringan. Pada masa itu, tidak banyak orang yang bersedia untuk mengajar di daerah terpencil seperti ini.
Namun, dengan semangat pengabdian yang tinggi, mereka memutuskan untuk memulai sesuatu yang besar dari nol. Bersama-sama, mereka membuka pintu pendidikan bagi anak-anak di Desa Tani Baru yang sebelumnya tidak memiliki akses ke sekolah formal.
SD 014 Anggana, Sekolah di Atas Sungai
SD 014 Anggana bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini terletak di atas sebuah sungai, di mana murid-muridnya harus menyeberang menggunakan kapal sekolah sekitar 30 menit hingga 1 jam perjalanan untuk sampai ke sekolah. Tidak jarang mereka juga harus berjalan kaki melewati jembatan kayu yang rapuh untuk mencapai kelas bagi murid yang berasal dari dusun sebelah sekolah.
Setiap hari, perjalanan ini menjadi bagian dari rutinitas mereka, sebuah bukti nyata dari semangat belajar yang tinggi meski berada dalam keterbatasan. Bagi Ibu Indri, setiap tantangan adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui. Ia melihat kesulitan-kesulitan tersebut sebagai sebuah panggilan, bukan penghalang.
Dedikasinya untuk tetap bertahan dan memberikan pendidikan terbaik bagi murid-muridnya telah membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan diakui di komunitasnya. Tidak sedikit orang yang terinspirasi oleh perjuangannya untuk terus maju di tengah segala keterbatasan.
Selama hampir 28 tahun, Indri telah menjadi penggerak utama pendidikan di Desa Tani Baru. Dengan penuh kasih sayang dan perhatian, ia mendidik anak-anak yang sebagian besar berasal dari keluarga nelayan dan petani. Ia tidak hanya berperan sebagai guru, tetapi juga sebagai mentor dan panutan bagi para muridnya.
Mengatasi Lalat Buah dengan Petrogenol: Uji Coba Tim KKN-PPM UGM 2024 di Desa Jati
Keberanian dan keteguhannya untuk terus berjuang telah memberikan harapan baru bagi anak-anak di daerah tersebut. Tidak bisa dipungkiri, perjuangan Indriarti tidak akan lengkap tanpa menyebut mendiang suaminya, Darta.
Sebagai seorang suami sekaligus partner dalam pendidikan, Darta memiliki peran yang sangat penting dalam mendirikan dan mengembangkan SD 014 Anggana. Bersama-sama, mereka merintis sekolah ini dari awal, menghadapi berbagai tantangan, dan memastikan bahwa anak-anak di Desa Tani Baru mendapatkan pendidikan yang layak.
Kepergian Darta tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi Indriarti. Namun, hal tersebut tidak membuatnya berhenti berjuang. Justru sebaliknya, ia menjadikan kenangan dan semangat suaminya sebagai motivasi untuk terus melanjutkan apa yang telah mereka mulai bersama.
Indri percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan anak-anak di Desa Tani Baru. Ia akan terus berusaha untuk mewujudkan visi tersebut, seberat apapun tantangan yang harus dihadapinya.
Harapan di Masa Depan
Melihat perjuangan Indri dan kondisi SD 014 Anggana, menjadi jelas bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti Desa Tani Baru. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak di sini mendapatkan pendidikan yang layak dan setara dengan anak-anak di daerah lain.
Kisah Indri adalah sebuah pengingat bahwa di balik setiap sekolah yang sukses, selalu ada sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja keras tanpa mengenal lelah. Dedikasi dan pengabdiannya selama hampir 28 tahun di SD 014 Anggana bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah warisan bagi generasi mendatang.
Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang dalam memajukan pendidikan, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami keterbatasan.
Sebagai penutup, Indri mengajarkan kita semua bahwa pendidikan adalah sebuah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan tekad yang kuat dan hati yang tulus, tidak ada rintangan yang terlalu besar untuk dihadapi.
Mahasiswa KKN-PPM Sungai Kakap UGM 2024 "Kembali ke Sekolah"
Mari, kita terus mendukung dan mengapresiasi para pahlawan pendidikan seperti Indri yang telah memberikan segalanya untuk masa depan anak-anak Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News