Berdirinya Rumah Inovasi Salak (RIS) menjadi tonggak adanya partisipasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program Kuliah Kerja Nyata Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). RIS yang dicetuskan pada tanggal 15 Juli 2024 di Desa Tamanayu, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang berangkat dari kesadaran mahasiswa terhadap kegiatan unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang semakin penting untuk dikembangkan dengan membawa beragam inovasi yang kreatif, unik, dan solutif.
Sumber daya yang dimiliki Desa Tamanayu sangat melimpah, terutama pada komoditas utamanya, Salak Pondoh. Salak Pondoh menjadi primadona mata pencaharian warga setempat untuk bertani karena lingkungan dan iklimnya yang sangat cocok untuk tempat tumbuh dan kembangnya di dataran tinggi yang dingin.
Oleh karena banyaknya hasil buah Salak Pondoh namun dengan harga jual yang tidak setara, menjadikan mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 untuk mengembangkan inovasi baru.
Eksistensi RIS disambut hangat oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Tamanayu karena maksud dan tujuan berdirinya untuk meningkatkan mobilitas kegiatan UMKM serta mendongkrak angka perekonomian di Desa Tamanayu. Gagasan terdepannya untuk memberdayakan UMKM menjadi angin segar bagi warga setempat yang ingin turut terlibat dalam kegiatan yang ada di dalamnya.
Meskipun inisiator pendiriannya berasal dari mahasiswa KKN-PPM UGM, tetapi mereka tidak menopang beban sendirian karena idenya dileburkan dengan kolaborasi bersama Badan Usaha Milik Desa dan Pemerintah Desa Tamanayu yang memberikan support penuh.
Rumah Inovasi Salak bergerak pada pengolahan pasca panen yang memanfaatkan komoditas pertanian salak di Desa Tamanayu. Ide olahan ini merupakan hasil pemikiran dan kerja keras dari KKN-PPM UGM Gemilang Lumajang 2024 dalam memberikan pengabdian yang nyata bagi masyarakat di desa Tamanayu. Produk yang dihasilkan dari rumah inovasi salak ini terdiri dari tiga jenis produk, yaitu selai salak, pia salak dan souvenir salak.
Produk selai salak dibuat dengan memanfaatkan daging buah salak yang mempunyai nilai jual rendah dalam pasar. Pemanfaatan salah satu bahan berupa lemon dalam pengolahan ini menjadikan inovasi baru sebagai pengawetan produk selai karena mengandung asam sitrat.
Pada produk souvenir salak terbuat dari pemanfaatan limbah salak berupa kulit salak dan daun salak. Jenis souvenir yang dibuat berupa gantungan kunci yang dapat menjadikan produk memiliki nilai ekonomi. Pembuatan gantungan kunci dengan campuran bahan resin dan katalis sebagai cairan pembeku limbah yang sudah dibentuk.
Produk pia salak terbuat dari pemanfaatan daging buah salak dan dijadikan produk khas dari desa Tamanayu. Pia salak mendapatkan respon yang baik karena menjadikan inovasi terbaru dan terbukti pada produk yang dibuat, banyak masyarakat yang antusias untuk membeli. Namun, tentunya produk ini masih dalam uji kelayakan produk yang berkelanjutan.
Perjalanan Memaknai Keberagaman Masyarakat di Pulau Tuangku
Rumah Inovasi Salak merupakan hasil kolaborasi antara KKN-PPM UGM Gemilang Lumajang 2024 bersama dengan Pemerintah Desa Tamanayu yang dilimpahkan kepada BUMDes dan masyarakat desa Tamanayu terutama ibu rumah tangga. Program rintisan mahasiswa ini disambut baik oleh masyarakat Desa Tamanayu dan stakeholder setempat karena menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.
Fokus utama dari industri ini adalah memanfaatkan buah salak menjadi olahan yang mempunyai nilai jual yang lebih tinggi di tengah anjloknya harga buah salak. Hal ini disambut baik oleh semua kalangan di Desa Tamanayu karena merasa terbantu atas inovasi yang telah dibuat.
Masyarakat dengan antusias turut berpartisipasi dalam pembuatan produk-produk yang dihasilkan RIS termasuk pia salak, selai salak dan souvenir kulit salak. Selain itu, Pemerintah Desa Tamanayu mendukung penuh keberadaan RIS dengan membantu mengenalkan produk-produk kepada masyarakat secara luas.
“Semoga dengan adanya Rumah Inovasi Salak ini, masyarakat dapat lebih berinovasi serta mengaplikasikan inovasi yang pernah dipelajari sebelumnya mengenai olahan salak. Mengingat selain harga salak yang semakin hari semakin turun, sebelumnya juga telah banyak inovasi olahan salak yang dipelajari oleh masyarakat namun kurang tersalurkan dan tidak berkelanjutan. Selanjutnya semoga dengan adanya wadah RIS ini dapat menjaga keistiqomahan dari masyarakat dalam membuat dan menjual hasil olahan salak hingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucap Bapak Ali Ridho selaku Kepala Bidang Pemerintahan Desa Tamanayu.
Pendampingan Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk Pengembangan Rumah Inovasi Salak (RIS). Selain Rumah Inovasi Salak, pelaku UMKM Desa Tamanayu, Kecamatan Pronojiwo juga diikutsertakan dalam pembuatan sertifikasi NIB.
Sebab, kedepannya Rumah Inovasi Salak akan mengalami perkembangan setiap tahunnya. Dalam perkembangannya tersebut, Rumah Inovasi Salak (RIS) dan pelaku UMKM memerlukan izin usaha untuk mendapatkan legalitas dan perlindungan hukum dari pemerintah.
Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan, meningkatkan pengetahuan dan mendampingi para pelaku UMKM dan Rumah Inovasi Salak (RIS) dalam pembuatan NIB melalui web OSS.
Dalam pembentukannya, dilaksanakan 3 tahapan, yaitu sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Pelaksanaan kegiatan meliputi penyampaian teori, pembuatan perizinan usaha dan penyerahan surat legalitas usaha yang didampingi langsung oleh mahasiswa KKN PPM UGM 2024.
Hasil dari kegiatan ini yaitu Rumah Inovasi Salak (RIS) dan para pelaku UMKM Desa Tamanayu menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai legalitas usaha dan terdaftarnya usaha ke dalam lembaga OSS yang merupakan laman yang disediakan oleh pemerintah.
Demikian pelaku UMKM mendapatkan perlindungan berusaha, kemudahan akses permodalan, pemberdayaan dari pemerintah, dan pendampingan untuk pengembangan usahanya.
Mengatasi Lalat Buah dengan Petrogenol: Uji Coba Tim KKN-PPM UGM 2024 di Desa Jati
Rumah inovasi salak berkembang dengan sangat pesat semenjak awal mulai dirintis di Desa Tamanayu. Perkembangan ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak mulai dari masyarakat hingga Pemerintah Desa Tamanayu. Belum terbentuk lama, inovasi produk dari Rumah Inovasi Salak sudah ditampilkan dalam Event Lumajang Creative Week Session yang dilaksanakan mulai 17 - 18 Agustus 2024 yang bertempat di Halaman parkir barat Stadion Semeru Lumajang.
Lumajang Creative Weekdengan tema "Kreativitas Tanpa Batas" menampilkan karya-karya terbaik para pelaku ekraf dan produk unggulan desa wisata di 15 Desa Wisata dan 1 Kelurahan. Dalam rangka gebyar ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Lumajang tersebut, Rumah Inovasi Salak sudah mendapatkan apresiasi dari pihak kabupaten.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News