Di perairan indah Tanjungtuan, Laut Melaka, hiduplah seekor ikan yang bernama Ikan Terubuk. Ia dikenal sebagai Duli Seripada, ikan yang menawan dengan sisik berkilauan. Suatu hari, saat Ikan Terubuk berenang dengan bebas di laut, ia melihat sosok yang menggetarkan hatinya, yaitu Tuan Putri Ikan Puyupuyu.
Putri ini berasal dari Tanjungpandang, Kerajaan Air Tawar dan dikenal karena kecantikan serta sikapnya yang anggun dan baik. Sejak pandangan pertama, Ikan Terubuk jatuh cinta. Ia merasa terpesona oleh keindahan Tuan Putri dan segera mendekatinya. Dengan penuh harapan, Ikan Terubuk mengekspresikan perasaannya, "Tuan Putri, aku sangat ingin mencintaimu. Hatiku bergetar setiap kali melihatmu."
Sayangnya Tuan Putri Ikan Puyupuyu dengan lembut dan sopan menolak cinta Ikan Terubuk. Ia menjelaskan bahwa meskipun ia menghargai perasaan tersebut, hatinya tidak bisa bersatu dengan Ikan Terubuk. Putri pun pergi, meninggalkan Ikan Terubuk terpuruk dengan kesedihan yang mendalam. Kembali ke Tanjungtuan, Ikan Terubuk berusaha melupakan perasaannya, tetapi tidak berhasil.
Legenda Suak Air Mengubuk dari Riau, Kisah Penyesalan Nelayan yang Serakah
Ia terus mengenang senyum dan keanggunan Tuan Putri. Dalam usahanya untuk melanjutkan hidup, suatu ketika, nasib Ikan Terubuk berbalik. Ia berenang lebih jauh ke dalam, berharap bisa menemukan ketenangan baru. Malang, nasib tidak berpihak padanya. Ikan Terubuk terjebak dalam jaring nelayan yang sedang beroperasi. Jaring itu kuat dan menjeratnya dengan cepat, membuatnya merasa tertekan dan putus asa.
Meskipun demikian, Ikan Terubuk tidak menyerah. Ia terus berjuang, menggoyangkan ekornya dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya, berusaha untuk membebaskan diri dari jaring. Setiap usaha yang ia lakukan adalah simbol harapan dan keinginan untuk kembali merdeka, baik dari jaring maupun dari kesedihan hatinya. Sementara itu, di kolam tempat tinggalnya, Tuan Putri Ikan Puyupuyu merasa tidak nyaman dengan penolakannya terhadap Ikan Terubuk.
Ia mulai berdoa agar Tuhan memberinya jalan untuk menjauh dari perasaan yang menyakitkan. Seolah menjawab doanya, tiba-tiba badai besar tiba-tiba melanda. Angin kencang dan kilat menyambar, menciptakan kehebohan di sekitarnya. Dalam kekacauan ini, sebuah pohon pulai yang besar tiba-tiba tumbuh di tengah kolam.
Cerita Rakyat Indrasakti, Sang Raja Perkasa dari Batubara
Dengan melihat hal itu, Tuan Putri Ikan Puyupuyu meloncat ke pucuk pohon pulai, tetapi tak lama setelah itu, ia menghilang, seakan terseret oleh kekuatan yang tak terlihat. Kehilangannya segera menjalar di antara ikan-ikan sebagai kabar duka yang membuat semua makhluk laut tergerak oleh rasa kehilangan.Ikan Terubuk yang terjebak dalam jaring mendengar berita kehilangan Tuan Putri.
Hatinya kembali merasakan kepedihan yang dalam, kini ditambah dengan kehilangan yang tak terduga. Meskipun ia berhasil memutuskan jaring dan akhirnya bebas, perasaan hampa dan kesedihan menyertai kebebasannya. Dia kini mengembara di lautan yang sepi, mencari makna dari semua yang telah terjadi.
Legenda Putri Serindang Bulan yang Menjadi Simbol Kebijaksanaan di Bengkulu
Referensi:
www.nusantara62.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News