Belum lama ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Loka Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (LPAFK) Banjarbaru menyelenggarakan Uji Profisiensi atau Uji Banding antar Laboratorium Dosimetri Eksterna sebagai Penjaminan Mutu Laboratorium untuk Mendukung Terwujudnya Transformasi Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045.
Uji banding ini melibatkan beberapa laboratorium dari berbagai daerah yang mengirimkan sampel dosimeter mereka untuk diuji dan dibandingkan. Proses pengujian dilakukan dengan metode standar yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Setiap laboratorium harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dengan ketat.
Laboratorium Dosimetri di Indonesia
Laboratorium dosimetri di Indonesia memainkan peran penting dalam pengukuran dan pemantauan dosis radiasi yang diterima oleh individu, terutama mereka yang bekerja di lingkungan dengan risiko paparan radiasi. Laboratorium ini memastikan bahwa pengukuran dosis radiasi dilakukan dengan akurat, sesuai dengan standar nasional dan internasional, serta memberikan informasi yang diperlukan untuk menjaga keselamatan pekerja dan publik.
Laboratorium Dosimetri Eksterna atau Laboratorium Dosimetri adalah laboratorium yang bertugas mengukur dosis dari sumber radiasi eksternal, termasuk melakukan evaluasi dan kalibrasi terhadap peralatan pemantau dosis individu. Di Indonesia sendiri setidaknya ada sebanyak 12 laboratorium dosimetri yang terdaftar oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Baca juga: Jajal Wae Trip, Cara Baru Menikmati Keindahan Desa Wisata Girikerto
Uji Banding
Uji banding, uji profisiensi, atau interlaboratory comparison (ILC) adalah sebuah proses yang melibatkan pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian hasil pengujian atau kalibrasi dari matriks atau sampel uji yang sama oleh dua atau lebih laboratorium, di mana kondisi pengujian telah ditentukan sebelumnya.
Salah satu manfaat dari uji banding ini adalah membantu laboratorium dalam mengidentifikasi adanya penyimpangan dalam pengujian, baik terkait metode, peralatan, maupun pelaksanaan, serta menemukan penyebabnya dan menentukan langkah-langkah perbaikan atau koreksi yang diperlukan.
Uji Banding Laboratorium Dosimetri Eksternal 2024
Tahun ini Uji Banding Laboratorium Dosimetri Eksternal dilaksanakan di Swiss-Belhotel Banjarmasin pada tanggal 21-23 Agustus 2024 yang diikuti oleh 73 peserta dari berbagai laboratorium dosimetri yang terdaftar oleh BAPETEN.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Pengawasan Alat Kesehatan, Dra. Eka Purnamasari, Apt., M.K.M., Direktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Direktur BAPETEN, Kepala BPAFK, LPAFK, dan UPAFK yang ada di seluruh wilayah Indonesia, PT Alypz International Indonesia, PT NuklindoLab-Koperasi JKRL, serta PT Maqass Techrad Indonesia.
Pada uji banding kali ini dihadiri oleh sembilan pembicara yang berasal dari BAPETEN, Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan BRIN. Pada hari pertama disampaikan materi mengenai Regulasi dan Kebijakan Laboratorium Dosimetri dan Fasilitas Kalibrasi serta Pengukuran Output Radioterapi, Regulasi, dan Kebijakan Produksi, Skema Sertifikasi Produk Pesawat Sinar-X, yang disampaikan oleh Bapak Mukhlisin selaku Direktur Pengaturan Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN.
Hari berikutnya dilanjutkan dengan materi dari pembicara lainnya dengan topik yang berkaitan dengan pelaporan dosis pekerja, lokakarya kalibrasi surveimeter, hingga pemaparan hasil uji banding baik untuk pemantauan dosis perorangan maupun kalibrasi alat ukur radiasi.
Adapun hasil keseluruhan dari uji banding ini dapat disimpulkan bahwa untuk besaran Hp(10) dan Hp(3) telah dilaksanakan dengan hasil yang baik untuk sumber radiasi Gamma (Cs-137).
Pasar Terapung Lok Baintan Banjarmasin
Setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan, seluruh peserta diberi kesempatan untuk berkunjung ke salah satu ikon kota Banjarmasin, yakni Pasar Terapung Lok Baintan. Pasar tradisional ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu para pedagang menjual produk mereka di atas "jukung" atau perahu tradisional.
Baca juga: Menggali Lebih Dalam: Apa itu Nuklir?
Besar harapan dengan adanya uji banding ini dapat digunakan untuk memantau kinerja dan kompetensi teknis sebuah laboratorium dosimetri. Dengan terjaminnya kinerja dan kompetensi tersebut, maka diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan sebagai penjaminan mutu laboratorium untuk mendukung tercapainya transformasi kesehatan menuju Indonesia Emas 2045.
Referensi:
- https://www.bapeten.go.id/daftar-lab-dosimetri?page=1&per-page=10
- https://sparta.bsn.go.id/index.php/in/kimia
- https://www.instagram.com/lpafkbanjarbaru/
- https://www.swiss-belhotel.com/id-id/swiss-belhotel-borneo-banjarmasin/experiences/lok-baintan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News