Kelurahan Kampung Bugis dan Senggarang di Kepulauan Riau menghadapi masalah serius terkait kualitas air yang digunakan oleh masyarakat setempat. Air yang menjadi kebutuhan sehari-hari di kedua kelurahan tersebut kini tercemar oleh partikel bauksit, mineral yang melimpah di wilayah ini.
Meskipun tidak semua sumur terkena dampak langsung dari pencemaran partikel bauksit, jika tidak dikelola dengan baik, pencemaran ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan yang lebih luas.
Pencemaran air oleh bauksit di Kampung Bugis dan Senggarang terutama disebabkan oleh aktivitas pertambangan yang berlangsung di sekitar wilayah tersebut. Proses penambangan bauksit tidak hanya menghasilkan debu yang memengaruhi kualitas udara, tetapi juga menyebabkan partikel bauksit merembes ke dalam sumber air melalui aliran air hujan dan limpasan dari lokasi penambangan.
Sumur Raksasa Tirto Mili, Peninggalan Belanda di Bayat yang Belum Ditetapkan sebagai Cagar Budaya
Kehadiran bauksit dalam air menyebabkan kekeruhan serta meningkatkan kandungan logam berat dan zat kimia berbahaya lainnya yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan apabila terakumulasi dalam tubuh manusia.
Menyadari urgensi permasalahan tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil inisiatif untuk memasang filter air di beberapa titik strategis di Kelurahan Kampung Bugis dan Senggarang. Lokasi pemasangan filter meliputi Posyandu Anggrek Merah, Kampung Baru, Kampung Pancasila, Kampung Melayu, dan Posyandu Tanjung Sebauk.
Tujuan utama dari pemasangan filter ini adalah untuk menyaring partikel bauksit dan kontaminan lain, sehingga air yang digunakan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, minum, dan mandi menjadi lebih bersih dan aman.
Proses pemasangan filter air dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan aksesibilitas bagi masyarakat setempat. Setiap filter ditempatkan di dekat sumber air utama atau di tempat penampungan air yang sering digunakan oleh penduduk.
Selain pemasangan, tim KKN-PPM UGM juga memberikan pelatihan kepada sejumlah warga mengenai cara menjaga dan memelihara filter tersebut agar dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang. Pelatihan ini mencakup prosedur pembersihan rutin dan cara mendeteksi serta mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul.
Namun, dalam tahap pelaksanaan pemasangan filter, tim menghadapi beberapa kendala yang cukup signifikan. Salah satunya adalah kesulitan dalam mendapatkan material pasir silika dan zeolit, yang sangat jarang ditemukan di Tanjungpinang.
Setelah melalui pencarian yang cukup panjang, material tersebut akhirnya berhasil didapatkan dari Sei Nyirih, sebuah daerah yang terletak di seberang Kampung Madong. Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan.
Hujan yang sering turun menghambat proses pengeringan epoxy, bahan yang digunakan untuk melapisi pipa filter. Jika terkena air, epoxy bisa retak dan menyebabkan kebocoran pada pipa, yang tentu saja mengganggu fungsi filter.
Pembuatan ventrikultur sebagai Bentuk Kepedulian Ketahanan Pangan dan Peduli Sampah Sejak Dini di SD Ketapang Raya
Meskipun menghadapi beberapa hambatan, upaya pemasangan filter air ini diharapkan mampu memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan pencemaran air di Kelurahan Kampung Bugis dan Senggarang. Filter yang dipasang akan membantu membersihkan air dari partikel bauksit dan logam berat lainnya, sehingga air yang digunakan oleh masyarakat lebih bersih dan aman.
Langkah ini juga merupakan bentuk komitmen tim KKN-PPM UGM dalam mendukung upaya perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan akses terhadap air bersih.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan pencemaran air di wilayah tersebut dapat teratasi secara berkelanjutan. Pemerintah setempat bersama pihak terkait juga terus berupaya mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.
Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program ini, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan demi kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News