bukan mistis ini asal usul kepribadian berdasarkan golongan darah - News | Good News From Indonesia 2024

Bukan Mistis, Ini Asal-Usul Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah

Bukan Mistis, Ini Asal-Usul Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah
images info

Sempat viral di media sosial beberapa video parodi dari siaran langsung sebuah akun TikTok yang membacakan khadam orang lain. Kata “khadam” sendiri menurut KBBI sebenarnya bermakna “pelayan”.

Di dunia supernatural, khadam dipercaya sebagai hubungan antara manusia dengan jin. Seseorang yang memiliki khadam dianggap dapat berkomunikasi dengan jin. Banyak juga yang percaya bahwa khadam atau pelayan ‘gaib’ seseorang sering kali memiliki sifat dan kepribadian yang menyerupai manusianya.

Berbicara tentang kepribadian, terdapat banyak teori yang menjabarkan sifat seseorang berdasarkan faktor yang dimiliki orang tersebut. Selain faktor genetik dan lingkungan, ada satu teori yang cukup populer di Asia Timur, terutama di Jepang dan Korea Selatan, yang menyatakan bahwa golongan darah seseorang dapat mempengaruhi kepribadiannya. Teori ini dikenal sebagai "Ketsueki-gata" dalam bahasa Jepang.

Baca juga: Apakah Tes Kepribadian MBTI Akurat? Ini Kata Ilmuwan

Teori kepribadian berdasarkan golongan darah pertama kali diperkenalkan oleh seorang profesor psikologi Jepang bernama Takeji Furukawa pada tahun 1927. Dalam artikel yang diterbitkan, Furukawa berpendapat bahwa golongan darah seseorang dapat mencerminkan ciri-ciri kepribadian tertentu.

Cerminan kepribadian berdasarkan golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel tubuh manusia, sehingga secara psikologis menjadi penentu kepribadian seseorang (Oktavianus dan Adi, 2012).

Meskipun teori tentang golongan darah tidak didasarkan pada penelitian ilmiah yang kuat, konsep ini dengan cepat mendapatkan perhatian dan popularitas di Jepang. Furukawa mengaitkan golongan darah dengan kepribadian sebagai berikut:

  1. Golongan Darah A dianggap sebagai orang yang tenang, bertanggung jawab, dan perfeksionis.
  2. Golongan Darah B dianggap kreatif, aktif, dan cenderung individualis.
  3. Golongan Darah AB dilihat sebagai orang yang rasional, tenang, tetapi kadang-kadang bisa bersifat dualistis.
  4. Golongan Darah O dipandang sebagai orang yang optimis, ramah, dan memiliki jiwa pemimpin.
Blood Type Comic (sumber: Dongsun Park, Webtoon)
info gambar

Teori ini semakin berkembang pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika beberapa penulis Jepang mulai mempublikasikan buku-buku tentang hubungan antara golongan darah dan kepribadian. Buku-buku ini menjadi sangat populer dan bahkan menginspirasi lahirnya berbagai produk, acara televisi, hingga ramalan cinta berdasarkan golongan darah.

Di Korea Selatan, konsep ini juga sangat populer. Banyak orang Korea yang mempertimbangkan golongan darah saat mencari pasangan hidup atau teman. Selain itu, banyak perusahaan Korea yang menggunakan golongan darah sebagai salah satu kriteria saat merekrut karyawan.

Baca juga: Cara Mudah Menghitung Weton Jawa dan Artinya, Lengkap untuk Kepribadian dan Jodoh

Meskipun teori ini sangat populer, banyak ahli yang skeptis terhadap validitasnya. Hal ini dikarenakan masih terdapat sedikit penelitian yang mencoba menemukan korelasi yang kuat antara golongan darah dan kepribadian.

Psikolog dan ilmuwan menganggap teori ini sebagai bentuk pseudosains atau ilmu semu, yaitu kepercayaan yang tampak ilmiah tetapi tidak didukung oleh bukti empiris yang cukup.

Berbeda dengan pendapat para ilmuwan, popularitas golongan darah dan kepribadian justru terus berlanjut. Hal ini menunjukkan bahwa teori ini memiliki daya tarik budaya yang kuat.

Banyak orang yang merasa bahwa ciri-ciri yang dihubungkan dengan golongan darah mereka sesuai dengan kepribadian mereka, meskipun ini bisa jadi efek dari "self-fulfilling prophecy" atau pengaruh sugesti.

Kepribadian berdasarkan golongan darah adalah konsep yang menarik yang telah menjadi bagian penting dari budaya populer di beberapa negara, terutama Jepang dan Korea Selatan. Meskipun tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, banyak orang yang masih mempercayainya dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Teori kepribadian berdasarkan golongan darah ini masih dapat berkembang dan dicari validitasnya apabila semakin banyak penelitian ilmiah yang mengkaji hal ini menggunakan subjek penelitian dalam skala besar. 

Referensi:

  1. Furukawa, T. (1927). The Study of Temperament and Blood Types. Japanese Psychological Review, 1(2), 17-22.
  2. Hirata, M. (1980). Blood Type and Personality: A Japanese Perspective. Tokyo University Press.
  3. Kang, S. (2015). Cultural Influences on Personality Perception: The Role of Blood Type in South Korea. Asian Journal of Psychology, 22(3), 145-162. https://doi.org/10.1016/j.ajpsy.2015.05.004
  4. Lee, H., & Lee, J. (2009). Blood Type and the Myths of Personality: A Review of Cultural Practices in East Asia. Journal of Cross-Cultural Studies, 30(4), 67-89.
  5. Nomi, M., & Besher, Y. (1983). You Are Your Blood Type. Kodansha International.
  6. Oktavianus, O., & Adi, G. S. (2012). Hubungan antara golongan darah dengan kepribadian anak. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.
  7. Takahashi, M. (2010). Blood Type and Personality: The Science and the Myth. Journal of the History of Behavioral Sciences, 46(4), 325-338. https://doi.org/10.1002/jhbs.20456

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.