Sesar Sumatra atau Sesar Semangko merupakan sesar aktif terbesar di Indonesia. Sesar ini menjadi sorotan karena potensi dampaknya terhadap aktivitas`gempa bumi di Indonesia khususnya di Sumatra.
Dimuat dari Antara, letak sesar ini membentang dari Banda Aceh hingga Teluk Semangko yang berada di selatan Sumatra atau sepanjang kurang lebih 1.900 km di Pulau Sumatra, mengikuti garis pertemuan antara Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Hidup Nomaden dengan Sampan, Inilah Suku Laut yang Berkelana di Perairan Sumatra
Usia Sesar Semangko relatif muda dan paling mudah dilihat di daerah Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi. Tetapi Sesar Semangko memiliki dampak yang cukup besar di Pulau Sumatra hingga membuat warga cukup waspada.
Terbentuk jutaan tahun lalu
Patahan Semangko terbentuk sejak jutaan tahun yang lampau, tatkala Lempeng Samudra Hindia-Australia menabrak secara menyerang bagian barat Sumatra yang menjadi bagian dari Lempeng Benua Eurasia.
Sesar Semangko terbagi menjadi tiga wilayah, yakni utara, tengah, dan selatan. Secara keseluruhan, berdasarkan pengamatan pada peta topografi dan foto udara, Sesar Semangko terbagi menjadi 19 segmen.
Kerap Dikira Mati saat Tidur, Inilah Ikan Botia Endemik Perairan Kalimantan
Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya berada di Provinsi Sumatra Barat dan memiliki potensi dampak langsung terhadap masyarakat yang tinggal di zona-zona rentan. Segmen ini juga dikenal sebagai sesar minor.
Hal inilah yang menghasilkan gempa bumi yang terbatas pada daerah yang lebih pendek dibandingkan panjang total sesar. Aktivitas pergerakan sesar ini dapat menyebabkan pergeseran besar dalam kerak bumi.
Sumber potensial gempa
Sesar Semangko dikenal sebagai sesar yang menjadi salah satu sumber potensial gempa bumi dan tsunami di wilayah Indonesia. Sesar aktif ini bergerak dengan kecepatan relatif, sekitar 6 hingga 7 sentimeter per tahun.
Gempa di zona inilah yang sering memicu terjadinya tsunami sebagaimana terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004. Komponen kedua berupa gaya horizontal yang sejajar arah palung dan menyeret bagian barat pulau ini ke arah barat.
PLN Gandeng Konsultan McKinsey, Selidiki Pemadaman Listrik di Sumatra
Beberapa tempat di Patahan Semangko merupakan zona lemah yang ditembus magma dari dalam bumi. Getaran gempa bumi bisa menyebabkan air permukaan bersentuhan dengan magma, sehingga memunculkan gas beracun seperti di Surah, Lampung di tahun 1933.
“Semua lempeng bumi saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap kali ada gerakan dari Sesar Semangko, maka akan memicu gempa di lokasi lainya,” ujar Geolog asal Aceh, Faizal Adriansyah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News