Banyak jenis ikan hias yang bisa ditemukan di Indonesia, salah satunya botia. Ikan air tawar ini menghuni daerah sungai yang berarus dan memiliki iklim tropis.
Di Indonesia, ikan botia dikenal juga dengan ikan bajubang. Ikan botia termasuk dalam keluarga Botiidae. Ahli biologi Maurice Kottelat menyebut ikan jenis botia yang bertubuh pendek berasal dari India.
Ikan botia punya kebiasaan unik saat tidur. Dia akan tampak sakit atau mati karena tergeletak di salah satu sisi tubuhnya. Ikan ini juga senang hidup bersembunyi. Pemilik harus menyediakan persembunyian seperti tumbuhan atau batuan di dalam akuarium.
Ciri-ciri Ikan Botia
Ikan botia mempunyai bentuk tubuh yang memanjang dan pipih dengan ukuran 16 sampai 20 cm. Perutnya lurus dengan sirip punggung yang terletak lebih depan dari sirip perut.
Warna dasar ikan botia merah dan jingga hingga kekuningan, dengan pola garis berwarna hitam. Sirip ekornya tebal, dan di bagian ujungnya berwarna merah. Ikan botia juga memiliki empat pasang sungut dengan suri di bagian bawah matanya.
Fisik ikan botia jantan dan betina berbeda. Botia jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dan sirip ekor yang lebih panjang. Sementara botia betina, tubuhnya lebih bulat dan sirip ekornya lebih pendek.
Baca juga Ikan Kelelawar Berbibir Merah, Biota Laut Aneh yang Selalu Cemberut
Botia Macan Endemik Nusantara
Ikan botia spesies Chromobotia macracantus atau botia macan adalah endemik Indonesia. Ikan ini ditemukan di aliran sungai di Sumatra dan Kalimantan.
Seperti namanya, ikan botia macan memiliki corak seperti loreng macan. Ikan ini sering disamakan dengan ikan badut—spesies ikan hias air laut. Botia macan banyak dicari pencinta aquascape sebagai predator alami hama keong.
Di pasaran, Ikan botia macan berukuran kurang dari 10 cm dibanderol Rp50 ribu–Rp60 ribu per ekor. Sementara untuk yang berukuran 20 cm, harganya bisa mencapai Rp450 ribu per ekor.
Baca juga Mengenal Ciri dan Jenis-jenis Ikan Kerapu di Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News