pengalaman berkesan regina safri memfoto satwa liar salah satunya dengan erin si gajah - News | Good News From Indonesia 2024

Pengalaman Berkesan Regina Safri Memfoto Satwa Liar, Salah Satunya dengan Erin Si Gajah

Pengalaman Berkesan Regina Safri Memfoto Satwa Liar, Salah Satunya dengan Erin Si Gajah
images info

Regina Safri adalah fotografer alam liar Indonesia yang sudah dikenal akan karya-karyanya. Karena objek fotonya alam liar, sejumlah satwa liar yang hidup di dalam hutan terekam melalui mata kameranya.

Kepedulian Regina terhadap satwa liar tinggi. Ketika ia bekerja sebagai fotografer Kantor Berita ANTARA, jiwanya terpanggil untuk berbuat sesuatu setelah melihat pembantaian orangutan yang terjadi pada 2011 lalu.

Menjadikan objek foto di alam liar tidaklah mudah. Regina merasakan berbagai tantangan untuk tetap bisa survive di rimba demi mengabadikan nasib satwa yang bernasib buruk.

Lalu, dari banyak foto, manakah yang berkesan menurut Regina?

Erin dan Pemburu Liar

Tiap-tiap foto satwa liar yang dihasilkan Regina memiliki kisahnya sendiri. Dari banyak foto dan kisah, Erin si gajah adalah salah satu yang membekas baginya.

Erin adalah anak gajah Sumatra yang menghuni Taman Nasional Way Kambas. Ia ditemukan di kawasan Susukan Baru dengan keadaan belalainya terjerat jerat pemburu pada 2016. Ketika Regina datang, Erin dalam keadaan hampir mati akibat jeratan tersebut.

“Erin di Way Kambas yang dia putus belalainya itu, aku ketemu 2016. Dia masih baru di-rescue, jadi dia hampir mati di dalam hutan karena jerat belalainya,” ucap Regina kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Kondisi Erin yang mengenaskan membuat belalainya harus dipotong seperdelapan atau 10 centimeter. Langkah itu diambil agar Erin bisa bertahan hidup. Pada akhirnya pun Erin tetap bisa hidup dan bahkan masih mengingat wajah Regina yang kembali berkunjung ke Way Kambas.

“Akhirnya diselametin ranger di Way Kambas. Diselametin tapi harus dioperasi karena udah sangat mengganggu pernapasan, udah mau mati. Dipotong pendek. Dioperasikan supaya dia tetap hidup. Sedih banget sih aku ngelihatnya. Beberapa kali aku ke Way Kambas Cuma buat beliin dia nanas, karena gajah daya ingatnya kuat, sampai sekarang dia masih ingat gitu,” ucap Regina.

Regina juga teringat dengan kejadian penangkapan pemburu liar harimau di Aceh dan di Jambi. Pernah suatu ketika tembak-menembak terjadi yang membuatnya harus berlindung di dalam mobil. Meski setelahnya bisa tertangkap, pelaku hanya mendapat hukuman ringan. Regina pun merasa sedih mengingat ia pernah pula menjadi saksi penangkapan pemburu harimau yang sudah tertangkap tiga kali.

“Jadi waktu ditangkap dia bilang udah ketiga kalinya. Kalau merasa bersalah mungkin dia enggak ngelakuin lagi ya,” kata Regina.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.