seni menolak agar tidak menyinggung lawan bicara - News | Good News From Indonesia 2024

Seni Menolak agar Tidak Menyinggung Lawan Bicara

Seni Menolak agar Tidak Menyinggung Lawan Bicara
images info

Banyak sekali orang, khususnya orang Indonesia yang sulit untuk berkata “Tidak”. Menolak sesuatu dalam budaya kita memang sering kali dianggap sebagai sebuah ketidaksantunan. Orang tua zaman dulu bahkan mengajarkan anaknya untuk menolak dengan cara halus, yaitu tanpa menyatakan “tidak”.

Seiring berkembangnya waktu, kearifan lokal yang dulu selalu diajarkan oleh orang tua untuk tidak mengatakan “tidak” mulai tergerus. Semakin banyak orang Indonesia yang kurang memahami cara menolak dengan sopan agar tidak menyinggung lawan bicaranya.

Namun, pada kenyataannya, dalam sebuah interaksi, menolak merupakan seni yang memiliki caranya sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian Putri (2016), terdapat 5 cara menolak dengan halus sesuai dengan budaya timur kita. Berikut adalah kelima cara menolak dengan sopan agar tidak menyinggung lawan bicara.

Baca juga: Budaya Indonesia Sebagai Jantung Identitas: Menolak Westernisasi Ditengah Arus Globalisasi

1. Ucapkan Maaf

Saat seseorang memberikan ajakan, memberikan penawaran, atau meminta sesuatu seperti meminta pertolongan atau lainnya, kita dapat memberikan penolakan dengan meminta maaf.

Ungkapan maaf seperti “Mohon maaf,” akan diterima oleh lawan bicara kita sebagai indikasi dari sebuah penolakan. Dengan perkataan maaf yang kita berikan, lawan bicara akan segera mengantisipasi bahwa kita akan menolak.

2. Berikan Alasan

Setelah memberikan permintaan maaf, akan lebih baik jika kita melanjutkan penolakan kita dengan memberikan alasan dari ketidaksanggupan kita memenuhi keinginan lawan bicara. Contohnya, saat lawan bicara mengajak kita untuk bergabung dengan dia dalam acara makan siang bersama, kita dapat mengucapkan, “Mohon maaf, saya masih memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan.” Dengan demikian, lawan bicara akan memahami kondisi kita saat ajakannya ditolak.

3. Ucapkan Terima Kasih

Cara berikutnya yang dapat kita gunakan untuk penolakan adalah dengan mengucapkan terima kasih. Terima kasih umumnya digunakan dalam penolakan terhadap ajakan atau penawaran.

Ucapan terima kasih tidak digunakan sebagai penolakan terhadap permintaan tolong. Ekspresi ini dapat digunakan di awal penolakan atau di akhir penolakan, seperti contoh berikut.

  1. “Terima kasih atas ajakannya. Tapi, mohon maaf saya masih memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan.”
  2. “Mohon maaf, saya masih memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan. Terima kasih atas ajakannya.”
Baca juga: Refleksi Nilai Pancasila dalam Penolakan PLTN di Semenanjung Muria
 Gestur terima kasih (Dibuat dengan Copilot)
info gambar

4. Gunakan Ekspresi Fatis

Ekspresi fatis, menurut Kridalakasana (2008) merupakan ungkapan yang memiliki fungsi untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan lawan bicara. Dengan kata lain, fatis digunakan untuk harmonisasi interaksi antarkomunikator.

Ekspresi fatis dapat digunakan bersamaan dengan tuturan penolakan lainnya sebagai bentuk kesantunan. Ungkapan fatis ini dapat berbeda tergantung dengan daerah tempat komunikator berada.

Tuturan fatis yang paling umum adalah “Ya” dan dapat digunakan di berbagai situasi termasuk salah satunya penolakan. Contoh penggunaan ekspresi fatis dalam penolakan adalah, “Mohon maaf, saya masih memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan. Terima kasih atas ajakannya, ya!”

Baca juga: Garuda Muda Tunjukkan Kesantunan Indonesia di Piala U-12 Prancis

5. Tunda Konfirmasi Penerimaan

Terakhir, kita dapat menolak dengan cara menundanya. Dengan menggunakan ekspresi penundaan seperti, “Saya lihat nanti,” lawan bicara biasanya akan mengantisipasi bahwa kita tidak akan menerima yang mereka ajukan.

Ekspresi penundaan dapat diberikan untuk seluruh aksi inisiasi dari lawan bicara, seperti permintaan tolong, ajakan, bahkan penawaran.

Kelima cara tadi dapat digabung sebagian maupun seluruhnya. Aksi penolakan akan terkesan lebih santun dan tidak menyinggung lawan bicara apabila menggabungkan dua atau lebih dari kelima cara tadi.

Dengan mengimplementasikan seni menolak yang terdiri atas 5 cara di atas, kesantunan kita sebagai orang Indonesia akan terlihat.

Referensi

  • Kridalaksana, H. (2008). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia.
    Gramedia Pustaka Utama.
  • Putri, Y. K. (2016). Respons terhadap Ajakan oleh Penutur Bahasa Indonesia-Sunda dalam Tiga Grup Facebook Mahasiswa dari Tiga Jenjang Akademik Berbeda: Kajian Pragmatis pada Data Netnografi [Doctoral dissertation]. https://www.academia.edu/27810266/RESPONS_TERHADAP_AJAKAN_OLEH_PENUTUR_BAHASA_INDONESIA_SUNDA_DALAM_TIGA_GRUP_FACEBOOK_MAHASISWA_DARI_TIGA_JENJANG_AKADEMIK_BERBEDA_KAJIAN_PRAGMATIS_PADA_DATA_NETNOGRAFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.