Tempel, 18 Juli 2024 – Dalam rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan sosialisasi mengenai bahaya bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam bahan pangan. Sosialisasi ini dipimpin oleh Adinda Faisa Mutiara Tsani dan dilaksanakan di SD Negeri Klegung 3.
Program sosialisasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap keamanan pangan dan potensi risiko yang terkait dengan zat-zat kimia berbahaya yang mungkin terdapat dalam makanan sehari-hari.
Kesadaran akan isu tersebut dianggap penting mengingat semakin banyaknya makanan dan minuman yang beredar di pasaran dengan kandungan bahan kimia yang tidak selalu jelas bagi konsumen, terutama anak-anak dan remaja.
Selama ini, banyak siswa yang belum sepenuhnya menyadari keberadaan bahan kimia berbahaya dalam makanan mereka dan dampak negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap kesehatan, termasuk risiko jangka panjang seperti gangguan hormon, kanker, dan masalah perkembangan.
Adinda Faisa Mutiara Tsani menyampaikan informasi secara sistematis dan mendalam, menggunakan berbagai metode yang menarik agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Misalnya, dengan memperlihatkan contoh-contoh makanan dan minuman yang umum dikonsumsi sehari-hari. Namun, berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya.
Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk lebih kritis dalam memilih dan mengonsumsi makanan, serta memahami label-label yang tertera pada kemasan makanan.
Tantangan utama dalam sosialisasi ini adalah menyederhanakan informasi yang kompleks agar mudah dipahami oleh siswa. Untuk mengatasi hal ini, Adinda menggunakan berbagai alat bantu visual dan bahasa yang sederhana, serta mengadakan sesi tanya jawab yang interaktif untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahami materi yang disampaikan.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Hal ini diharapkan dapat membentuk kebiasaan yang lebih sehat dan aman dalam konsumsi pangan.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Lakukan Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini dan Kawin Hamil di SMAN 1 Tempel
Hasil dari sosialisasi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran siswa tentang pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan yang aman. Para siswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk membuat keputusan yang lebih bijak dalam pemilihan dan pengolahan makanan, baik di rumah maupun di luar.
Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka dapat mengurangi risiko paparan terhadap bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan, seperti pewarna buatan, pengawet yang berlebihan, dan zat aditif lainnya.
Program ini juga memiliki dampak positif terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Meningkatnya kesadaran akan keamanan pangan mendukung SDG nomor 2, yaitu Pemberantasan Kelaparan, dengan mengedukasi siswa tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang aman dan bebas dari kontaminasi bahan kimia berbahaya.
Selain itu, program ini juga berkontribusi pada SDG nomor 3, yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan, dengan mengurangi risiko kesehatan akibat paparan zat kimia berbahaya yang mungkin ada dalam makanan, yang berpotensi menyebabkan penyakit kronis.
Sosialisasi ini juga mendukung SDG nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan pengetahuan yang relevan dan bermanfaat kepada siswa tentang bahaya bahan kimia dalam makanan serta cara menghindarinya.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Berikan Edukasi Pentingnya Menjaga Diri dalam Bermedia Sosial
Siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mempraktikkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dipersiapkan untuk menjadi konsumen yang lebih cerdas dan sadar akan dampak pilihan mereka terhadap kesehatan dan lingkungan.
Dengan sosialisasi ini, mahasiswa KKN-PPM UGM berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya keamanan pangan dan risiko kesehatan yang terkait dengan bahan kimia dalam makanan.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mendidik, tetapi juga untuk membentuk pola pikir yang kritis dan bertanggung jawab di kalangan siswa. Pada akhirnya diharapkan akan membawa perubahan positif dalam praktik konsumsi masyarakat secara luas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News