Sampah di Dusun Mundu, Desa Selokaton, masih menjadi pemasalahan yang sangat memprihatinkan. Banyak sampah menumpuk di lingkungan sekitar, seperti lapangan voli, masjid, dan beberapa titik lainnya.
Selain menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu pemandangan, penumpukkan sampah juga mampu menjadi penyebab timbulnya penyakit, misalnya demam berdarah.
Tingkat kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah masih sangat rendahdan masih tergolong tinggi warga yang belum tertarik dalamhal memilah sampah.
Menanggapi kondisi ini, TIM II KKN UNDIP 2024/2025 di Desa Selokaton ingin menghadirkan program bank sampahsebagai Solusi cerdas dalam pengelolaan sampah di Dusun Mundu. Progam kerja yang berujudul “Solusi Cerdas Pengelolaan Sampah Bersama Bank Sampah” merupakan salah satu program kerja (proker) multidisiplin dari TIM II KKN UNDIP Desa Selokaton.
Adapun pelaksanaan program ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi warga sekitar untuk mengelola sampah denganlebih baik.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UGM Kritisi Isu Sampah, Serahkan Policy Brief ke Pemerintah Lombok Timur
Proker ini diawali dengan berdiskusi bersama Kepala Dusun dan Ketua Karangtaruna di Dusun Mundu mengenai rencana pelaksanaan dari program bank sampah. Nantinya, akan disediakan sebuah tong sampah yang di bagian atasnya tertera tulisan dan gambar mengenai jenis-jenis dari sampah organik dan anorganik.
Setelah berdiskusi, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan alat dan bahan untuk membuat bank sampah. Kegiatan diawali dengan membersihkan tong cat, memberikan warna dan tulisan di sisi luar, serta perakitan badan bank sampah yang berbahan dasar paralon.
Berlangung dari 1–10 Agustus 2024, kegiatan ini dilakukan oleh TIM IIKKN UNDIP Desa Selokaton yang bekerja sama dengan Karangtaruna Dusun Mundu.
Setelah wadah bank sampah siap dipakai, TIM II KKN UNDIP dan Ketua Karangtaruna melakukan survei terkait tempat penyimpanan wadah bank sampah.
Akhirnya, diputuskan untuk meletakan wadah bank sampah di dua masjid yang berada di Dusun Mundu dan lapangan voli, mengingat ketiga tempat itu cukup sering dikunjungi oleh warga sekitar.
Program ini disambut baik oleh para pengurus masjid dan ketua lapangan voli. Mereka merasa terbantu dengan adanya wadah bank sampah yang nantinya tidak hanya mengurangi sampah yang ada di lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi sumber pendapatan tambahan jika dikelola dengan baik.
Pengurus masjid dan ketua lapangan voli juga sangat mengapresiasi inisiasi yang berikan oleh TIM II KKN UNDIP. Mereka akan berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan memastikan wadah bank sampah ini dapat digunakan sesuai dengan tujuan awal.
Beberapa warga juga berharap agar program ini dapat terus berlanjut dan dikelola dengan baik oleh masyrakat yang nantinya mungkin dapat dikelola secara mandiri setelah periode TIM II KKN UNDIP usai.
Dengan adanya program ini, diharapkan Dusun Mundu dapat menjadi contoh bagi dusun-dusun lain dalam mengelola sampah secara cerdas. Progam ini diharapkan dapat memicu perubahan sudut pandang dan pola pikir warga sekitar mengenai pentingnya pengelolaan sampah dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam memilah dan mengelolah sampah.
Baca Juga: Promosikan SDGs Kehidupan di Darat melalui Edukasi Serangga kepada Anak-anak
Tim II KKN UNDIP juga berharap bahwa bank sampah ini tidak hanya mampu mengatasi masalah sampah saja, tetapi nantinya dapat juga bermanfaat dalam sektor ekonomi bagi warga sekitar.
Diharapkan meski nantinya TIM II KKN UNDIP telah usai, warga Dusun Mundu mampu melanjutkan program ini sehingga Dusun Mundu nantinya dapat memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan serta mampu menjadi contoh positif bagi wilayah lain dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News