Klaten, sebuah kota yang terletak di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah, dikenal dengan pesona alamnya yang memukau. Salah satu keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan adalah kawasan perbukitan di Kecamatan Bayat.
Di antara berbagai tempat yang dapat dikunjungi, terdapat sebuah lokasi yang menawarkan kesejukan dan kedamaian yang diapit oleh pepohonan rimbun, yaitu Bukit Cinta Watu Prahu.
Bukit Cinta Watu Prahu, yang terletak di Desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, menyajikan pemandangan yang memanjakan mata. Tim KKN-PPM UGM Sobat Bayat 2024 sempat melakukan plesiran ke tempat ini untuk merasakan langsung suasana alami yang menenangkan.
Bagi Kawan GNFI yang penasaran, mari kita telusuri lebih dalam tentang keindahan dan cerita menarik di balik Bukit Cinta Watu Prahu.
Baca Juga: Sendang Joholanang, Gabungan Jernihnya Kolam dan Wisata Religi serta Sejarah
Bukit Cinta Watu Prahu tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga menyimpan cerita legenda yang melegenda di kalangan masyarakat setempat. Di bukit ini, terdapat sebuah batu besar yang disebut Watu Prahu.
Batu ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan lebar sekitar 7 meter dan panjang 30 meter. Namun, bukan hanya ukurannya yang menarik perhatian, melainkan juga kisah di balik batu ini.
Menurut legenda, batu tersebut merupakan perwujudan dari sebuah kapal yang terbalik. Kisahnya berawal dari cinta Joko Tuo, seorang pria sakti, terhadap seorang perempuan bernama Roro Denok.
Joko Tuo melamar Roro Denok, namun cintanya tidak berbalas. Roro Denok mengajukan syarat agar Joko Tuo membuat sebuah kapal dalam satu malam, dan Joko Tuo dengan penuh percaya diri menerima tantangan tersebut.
Namun, Roro Denok berusaha menggagalkan upaya Joko Tuo dengan berbagai cara. Ketika upaya itu berhasil, kapal yang tengah dibuat oleh Joko Tuo terbalik, dan inilah yang diyakini menjadi asal muasal Watu Prahu.
Hingga kini, batu ini menjadi simbol cinta yang bertepuk sebelah tangan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Harga tiket masuk yang hanya sebesar Rp5 ribu menjadi salah satu alasan mengapa tempat ini tetap layak dikunjungi. Kawan GNFI bisa menikmati ketenangan di Bukit Cinta Watu Prahu, terutama saat hari kerja ketika jumlah pengunjung relatif lebih sedikit.
Terdapat banyak pondokan yang nyaman untuk duduk-duduk, membaca buku, atau sekadar melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Namun, Kawan GNFI harus tetap berhati-hati, terutama saat berada di pinggiran tebing yang tidak dilengkapi pagar pembatas. Meskipun sudah ada tangga dan jalan yang dicor, kewaspadaan tetap harus diutamakan demi keselamatan.
Selain menikmati pemandangan, Bukit Cinta Watu Prahu juga menawarkan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan oleh para pengunjung.
Kawan GNFI bisa menaiki permainan seperti ayunan dan jungkat-jungkit, membaca di perpustakaan mini berbentuk pondokan joglo, atau membeli makanan ringan dari pedagang lokal. Bagi yang suka berfoto, terdapat beberapa spot selfie yang menarik untuk diabadikan.
Bagi Kawan GNFI yang membawa kendaraan, biaya parkir sebesar Rp2 ribu cukup terjangkau. Selama berkunjung, sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan keselamatan, serta mengawasi anak-anak yang mungkin ikut serta.
Meski Bukit Cinta Watu Prahu kini terlihat sepi dan kurang terawat, pesonanya masih dapat dinikmati oleh para pengunjung. Saat Tim KKN-PPM UGM Sobat Bayat 2024 mengunjungi tempat ini, beberapa wahana permainan ditemukan sudah terbengkalai, sampah daun yang berserakan, serta gardu pandang yang mulai mengelupas.
Namun, dengan sedikit revitalisasi dan perhatian dari masyarakat setempat, tempat ini masih dapat kembali menjadi tujuan wisata yang menarik. Terlepas dari keadaan terkini, keindahan Bukit Cinta Watu Prahu yang alami serta cerita legenda yang menyertainya membuat tempat ini layak untuk dikunjungi.
Kawan GNFI dapat merasakan ketenangan dan kedamaian yang ditawarkan oleh alam, sambil mengingat kisah cinta yang mewarnai sejarah tempat ini.
Baca Juga: Geopark Kaldera Toba: Simbol Ikonik Sumatera Utara yang Mendunia
Referensi Tambahan:
- Ayub, Maulana. (2018). Legenda Watuprau Bayat, Berkisah Tentang Joko Tuo hingga Kapal Terbalik. Sorot Klaten. https://klaten.sorot.co/berita-4332-legenda-watuprau-bayat-berkisah-tentang-joko-tuo-hingga-kapal-terbalik
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News