Geopark, sesuai dengan namanya, adalah sebuah taman bumi yang menggabungkan pengelolaan bentang alam dengan tujuan pendidikan dan pembangunan ekonomi daerah setempat. Dalam geopark, terdapat berbagai geosite yang merupakan objek wisata yang menawarkan keindahan alam serta nilai ilmiah, terutama dalam keanekaragaman geologi, flori, dan fauna.
Salah satu geopark yang paling menonjol di Indonesia adalah Geopark Kaldera Toba. Kaldera Toba terbentuk akibat letusan supervolcano sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan ini menciptakan kaldera besar yang kini menjadi Danau Toba, yang dikenal sebagai salah satu kaldera terbesar di dunia.
Terletak di Kabuaten Samosir, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Geopark Kaldera Toba menawarkan pemandangan spektakuler dari berbagai sudut pandang, memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga dapat mengeksplorasi berbagai geosite yang menjadi daya tarik utama, termasuk formasi geologi unik dan situs budaya Batak yang kaya sejarah.
Keunikan Geologi dan Budaya
Geopark Kaldera Toba terkenal dengan formasi geologi yang luar biasa, termasuk batuan langka yang terbentuk dari erupsi vulkanik. Pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan keindahan alam, tetapi juga dapat menjelajahi situs-situs megalitik dan rumah adat Batak yang menyimpan cerita budaya yang mendalam. Ini menjadikan Geopark Kaldera Toba sebagai destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan kekayaan budaya.
Pada tahun 2015, Geopark Kaldera Toba diajukan untuk menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark, namun ditolak karena belum memenuhi syarat. Setelah melakukan berbagai perbaikan, akhirnya pada 31 Agustus 2020, Geopark Kaldera Toba resmi diakui sebagai UNESCO Global Geopark, menjadi geopark ke-5 di Indonesia.
Seperti yang dilansir pada situs resminya, Geopark Kaldera Toba didirikan dengan tiga tujuan utama:
- Meningkatkan perekonomian melalui sektor pariwisata
- Melestarikan kebudayaan dan lingkungan melalui pengelolaan geosite
- Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat
Sebagai bagian dari fasilitas geopark, terdapat gedung pusat informasi yang menyediakan penjelasan mendalam mengenai sejarah dan geologi Danau Toba. Pusat informasi ini juga menampilkan pertunjukan terjadwal dan video-video yang menarik tentang sejarah dan budaya lokal, dengan pemandu berpengetahuan yang siap membantu pengunjung.
Untuk Informasi lebih lanjut, pengunjung dapat mengakses situs web resmi Geopark Kaldera Toba dihttps://calderatobageopark.org/. Situs ini memberikan panduan lengkap mengenai berbagai geosite, termasuk aspek geologi dan biologi, serta bagian berita yang menginformasikan perkembangan dan kegiatan terbaru di kawasan tersebut.
Tantangan dan Ancaman Terhadap Status UNESCO
Namun, Geopark Kaldera Toba menghadapi sejumlah tantangan. Rumor kasus korupsi pada tahun 2023 dan penurunan jumlah wisatawan menjadi perhatian utama. Selain itu, kurangnya peta geografi dan informasi yang memadai di lapangan telah menyebabkan UNESCO memberikan peringatan (kartu kuning) dan mempertimbangkan pencabutan status geopark jika masalah ini tidak segera diatasi.
Pemerintah setempat perlu segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan isu-isu ini. Kehilangan status UNESCO akan menjadi kemunduran besar, mengingat Geopark Kaldera Toba merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi daerah.
UNESCO juga telah memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki pengelolaan dan meningkatkan eksposur serta brandinggeopark ini.
UNESCO juga telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Geopark Kaldera Toba. Isi rekomendasi tersebut mencakup pembuatan kebijkakan dalam rangka meningkatkan eksposur dan branding serta penyediaan peta yang lebih memadai.
Masih banyak papan informasi yang belum menyediakan penjelasan ilmiah, sehingga hal tersebut masih perlu dikembangkan.
Sungguh disayangkan jika status ini dicabut, mengingat Geopark Kaldera Toba dapat dianggap sebagai salah satu “keajaiban duna”. Namun, masih ada harapan, terutama karena Kaldera Toba telah menarik perhatian dunia setelah menjadi tuan rumah Jetski World Championship pada tahun 2023.
Diharapkan, wisatawan luar juga dapat berinvestaasi dan berkontribusi dalam upaya menjadikan kawasan ini lebih baik lagi.
Referensi:
https://www.detik.com/sumut/wisata/d-6936758/7-rekomendasi-unesco-soal-pengelolaan-geopark-kaldera-toba
https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2024/07/14/pariwisata-yang-disia-sia-ketidaksediaan-perawatan-kepingan-surga-di-samosir
https://calderatobageopark.org/geopark-kaldera-toba/
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/08/31/geopark-kaldera-toba-kian-terpuruk-pasca-ketua-harian-jadi-tersangka
https://www.kpi.go.id/id/umum/38-dalam-negeri/36944-kunjungi-pusat-informasi-kaldera-geopark-toba-kpi-ajak-media-memahami-kearifan-lokal-di-toba
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News