Desa Anggrasmanis adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dikelilingi oleh pemandangan pegunungan dan perbukitan yang hijau, desa ini menawarkan keindahan alam yang memikat serta kehidupan pedesaan yang tenang dan harmonis.
Peternakan merupakan salah satu potensi yang berkembang di Desa Anggrasmanis. Hampir setiap rumah tangga memiliki peternakan pribadi.
Berdasarkan hasil observasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sinergi Jenawi pada awal Juli 2024, masyarakat Desa Anggrasmanis memiliki peternakan karena mayoritas profesi warga sekitar adalah seorang petani.
Beternak dianggap sebagai kegiatan sampingan yang produktif selain bertani dan telah menjadi kegiatan sampingan bagi beberapa warga desa. Oleh karena itu sembari menggarap ladangnya untuk lahan pertanian, mereka memanfaatkan rumput yang tumbuh pada ladang tersebut sebagai pakan untuk ternak.
Pengetahuan dan keterampilan mengenai peternakan diperoleh secara turun temurun. Masyarakat belajar secara otodidak dengan warga sekitar dan dengan pengalaman.
Baca Juga: Pelatihan Pengolahan Kelapa: Membuka Peluang Ekonomi Baru di Desa Labuhan Pandan
Walaupun begitu, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki mampu mempertahankan keberlangsungan peternakan pribadi selama bertahun-tahun. Adapun fokus dari peternakan pribadi ini adalah untuk vetening (penggemukan).
Jika dilihat dari potensi geografisnya, dataran tinggi memiliki potensi besar untuk pengembangan sapi perah. Walaupun demikian, masyarakat Desa Anggrasmanis lebih memilih untuk menggemukkan sapi yang nantinya dijadikan sebagai aset investasi atau tabungan, yang nantinya siap dijual ketika dibutuhkan.
Pada faktanya, terdapat beberapa warga yang masih kesulitan mendapatkan rumput untuk pakan ternak pribadi mereka. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan yang dimiliki warga untuk memenuhi kebutuhan pangan ternak mereka, belum lagi telah berkurangnya areal hutan belakangan ini untuk keperluan perkebunan, pertanian serta pembangunan di areal sekitar desa.
Oleh karena itu, Tim Sinergi Jenawi di Desa Anggrasmanis menjadikan masalah tersebut sebagai landasan program kerja mengenai “Gama Umami: Solusi Alternatif Pakan Ternak”. Program kerja tersebut mencakup sosialisasi Gama Umami sebagai alternatif pakan ternak yang ditujukan kepada kelompok ternak di beberapa Dusun di Desa Anggrasmanis.
Gama Umami adalah mutasi rumput gajah yang telah diradiasi sinar gama sehingga menghasilkan rumput yang lebih unggul dibandingkan dengan tetuanya. Sinar gama dapat digunakan untuk menghasilkan varietas tanaman yang unggul melalui proses yang dikenal sebagai mutagenesis.
Mutagenesis adalah metode yang melibatkan paparan bahan genetik (seperti biji atau jaringan tanaman) terhadap agen mutagenik, seperti sinar gama, untuk menginduksi mutasi dalam DNA.
Mutasi yang dihasilkan dapat menyebabkan perubahan pada karakteristik tanaman, seperti peningkatan ketahanan terhadap penyakit, perubahan ukuran atau bentuk, atau peningkatan nilai gizi.
Gama Umami adalah bentuk inovasi yang dikembangkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai solusi inovatif yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak serta mendukung keberlanjutan lingkungan.
Oleh karena itu dengan sosialisasi Gama Umami kepada kelompok ternak Desa Anggrasmanis diharapkan mampu menjadi alternatif solusi untuk memeroleh pakan yang cukup kedepannya.
Selain itu, rumput Gama Umami memiliki bulu yang sedikit sehingga memiliki risiko yang kecil terhadap palatabilitas (kemampuan mengecap makanan) pada ternak ruminansia.
Baca Juga: Pemberdayaan Masyarakat Desa Kerjo Kidul melalui Layanan Pengaduan Digital
Sosialisasi dilaksanakan dengan memasuki setiap pertemuan ternak di beberapa dusun disertai dengan pemberian bibit rumput gajah Gama Umami tersebut. Selain itu, tim juga memberikan booklet sederhana sebagai informasi tertulis yang berisi mengenai pengertian, manfaat, cara menanam, dan memanen.
Booklet sederhana dibagikan dengan tujuan menjadi petunjuk informasi Gama Umami tersebut bagi warga desa dan harapannya mampu dipraktikkan dengan baik oleh kelompok ternak di Desa Anggrasmanis.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
