Apakah Kawan di sini pernah mengetahui atau memainkan salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia, yakni anjling? Permainan tradisional ini biasanya dimainkan oleh para anak laki secara berkelompok.
Permainan anjling ini menjadi salah satu sarana hiburan yang digunakan oleh anak-anak untuk mengisi waktu luang. Tidak heran anjling menjadi pilihan hiburan bagi anak-anak untuk bermain bersama teman-temannya.
Dulunya permainan anjling cukup banyak dimainkan oleh anak-anak. Namun seiring berjalannya waktu, permainan anjling sudah mulai jarang ditemukan dan dimainkan oleh para generasi muda pada saat ini.
Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait permainan tradisional anjling tersebut?
Lari Balok, Permainan Tradisional Indonesia yang Mengasah Sinkronisasi Otak
Mengenal Permainan Tradisional Anjling
Dikutip dari buku 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia, anjling merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh anak laki-laki secara berkelompok. Permainan ini biasanya dimainkan di sawah maupun pekarangan rumah di sekitar lingkungan masing-masing.
Biasanya permainan ini dimainkan oleh empat hingga lima orang anak. Nantinya para pemain ini mesti mencari sebilah kayu yang akan digunakan sebagai alat dalam permainan ini.
Kayu yang digunakan dalam permainan anjling ini memiliki bahan dasar yang kuat dan ulet. Beberapa jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai alat dalam permainan ini berasal dari pohon mangga, jambu, asam, dan sejenisnya.
Para pemain bisa mempersiapkan kayu dengan panjang lebih kurang 50 cm. Sementara itu, diameter dari kayu tersebut berkisar 5 cm, sehingga tidak membutuhkan ukuran yang cukup besar.
Setelah menemukan kayu yang cocok, para pemain bisa meruncingkan salah satu sisi kayu tersebut seperti anak panah. Hal ini bertujuan agar kayu tersebut bisa tertancap di tanah dengan sempurna ketika dimainkan nantinya.
Jika persiapan alat kayu yang akan digunakan sudah selesai, hal berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah lapangan tempat bermain anjling ini. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, permainan ini biasanya dimainkan di sawah maupun halaman rumah.
Para pemain bisa membentuk arena permainan berbentuk lingkaran dengan diameter lebih kurang 30 cm. Jika Kawan memainkan permainan ini di halaman rumah dengan kontur tanah yang keras, maka perlu terlebih menggemburkannya terlebih dahulu sebelum memulai permainan.
Ketika semua persiapan telah selesai, para pemain bisa memulai permainan dengan melemparkan kayu yang mereka miliki ke arena yang sudah dibuat. Nantinya akan terdengar bunyi 'jling' dari proses melemparkan kayu setiap pemain sebelum tertancap di tanah arena permainan.
Bunyi 'jling' ketika para pemain mereka melemparkan kayu yang dimiliki masing-masing ke tanah inilah yang menjadi dasar dari penamaan permainan tradisional tersebut menjadi anjling. Pemenang dari permainan ini dilihat berdasarkan pemain yang mampu menancapkan kayu dengan posisi tegak hingga akhir.
Lop-Lop Manok, Permainan Tradisional Indonesia yang Sudah Jarang Dijumpai
Tahapan Bermain Anjling
Sebelum memulai permainan, para pemain akan melakukan hompimpa atau suit untuk menentukan siapa pelempar pertama. Nantinya para pemain akan mulai melemparkan kayu yang mereka miliki sesuai urutannya masing-masing.
Terdapat dua tahapan yang mesti Kawan ketahui terlebih dahulu sebelum memulai permainan anjling ini. Adapun tahapan permainan tersebut di antaranya.
1. Tahapan 1
Pada tahapan pertama, setiap pemain akan melemparkan kayu yang mereka miliki sesuai dengan urutan masing-masing. Setiap pemain tidak diperbolehkan untuk menabrak atau menjatuhkan kayu yang sudah tertancap dari peserta lainnya.
Jika ada pemain yang tidak berhasil menancapkan kayu, maka dirinya akan diolesi lumpur oleh para peserta lainnya sebagai hukuman.
2. Tahapan 2
Pada tahapan kedua, setiap pemain akan saling adu untuk bisa merobohkan kayu milik lawan. Urutan melempar pada tahapan kedua ini ditentukan berdasarkan kayu pemain yang berdiri paling tegak.
Setiap pemain yang kayunya berhasil dirobohkan akan diolesi lumpur oleh pelemparnya. Pemain yang berhasil bertahan hingga akhir akan dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan tersebut.
Sumber:
- Mulyani, Sri. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Langensari Publishing, 2013.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News