“Sukorejo Bumi Kadewan
Kebak kaendahaning alam
Dumadi saking gusti sangyang
Widi kita kang kudu memetri”
Lirik di atas merupakan penggalan lirik Lagam Keroncong Sukorejo. Lagu ini diciptakan oleh Bapak Sukrisno yang kini menjabat sebagai lurah Desa Sukorejo untuk menunjukkan rasa cinta beliau terhadap tanah kelahirannya.
Melalui lagu ini, TIM KKN-PPM UGM Unit Sambirejo akan menyusuri Desa Sukorejo yang memiliki berbagai potensi, baik potensi dalam sektor pertanian, peternakan, perikanan, maupun sektor budaya. Yuk, simak kisah kami!
Menelisik Desa Sukorejo
“Gunung Lawu dadi pangayom
Wujud panguasaning alam
Sinawang endah edi peni asri
Makmur Bumi Sukowati”
Jika kalian menjelajahi perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, kalian akan menemukan Gunung Lawu berdiri gagah di antara kedua provinsi. Di sebelah utara Gunung Lawu, terdapat Kabupaten Sragen, yang dikenal dengan julukan Bumi Sukowati.
Sekitar 12 km ke arah tenggara dari pusat Kabupaten Sragen, kalian akan menemukan Kecamatan Sambirejo yang terletak di kaki Gunung Lawu.
Desa paling ujung di kecamatan ini, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur dan Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, adalah Desa Sukorejo, desa yang menyimpan banyak cerita di dalamnya.
Baca Juga: Jejak Sejarah Fatumnasi, Menggali Warisan Budaya dan Tradisi Leluhur
Sejuta Potensi Desa Sukorejo
“Budaya Congyang Deworejo
Nyawijing poro kawulo
Nyawiji manunggaling poro dewi
Dewi Hanjali Dewi Sri”
Karena terletak di kaki gunung, Desa Sukorejo merupakan desa yang subur sehingga kaya dengan kekayaan alam.
Bapak Suyamto, selaku carik desa, menuturkan bahwa beberapa produk hasil alam unggulan dari Desa Sukorejo diantaranya adalah beras organik, tanaman jali, durian, serta umbi konkonvensional seperti ganyong, garut, sruwet, uwi, dan gembili.
“Kita sudah sering ya menggunakan kearifan lokal untuk snack ketika terdapat kunjungan dalam skala besar. Yang kita sediakan ya umbi-umbian lokal itu. Tapi bukan disajikan di piring, tapi tempatnya di tampah. Jadi dalam satu tempat ada jagung manis, singkong, kacang tanah, kentang ireng, seperti itu. Berbagai macam snack itu hasil bumi dari Sukorejo,” terangnya.
Selain menyimpan kekayaan alam yang melimpah, Desa Sukorejo juga memiliki berbagai potensi wisata. Seperti namanya, Deworejo yang bermakna Desa Wisata Organik Sukorejo, desa ini berisi wisata-wisata organik.
Salah satu contoh wisat tersebut adalah sentra beras organik dan sentra agrowisata durian yang biasanya dikunjungi untuk melakukan studi banding pada bidang pertanian. Selain itu, terdapat wisata jeep, tubing melintasi Sungai Sawur, dan wisata edukatif Edufarm.
Desa ini tak luput dari budaya yang tumbuh dari lingkungan setempat. Desa Sukorejo memiliki kesenian tradisional berupa Congyang Deworejo.
Kesenian ini menggabungkan keroncong dan wayang dalam satu pertunjukan. Lagam Keroncong Sukorejo biasa ditampilkan pula dalam pertunjukan Congyang ini.
Kekayaan-kekayaan ini tidak hanya memperkaya kehidupan masyarakat desa tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang unik, menarik minat wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan serta keunikan seni tradisional yang ada di Desa Sukorejo.
Untuk Sukorejo yang Akan Datang
Desa Sukorejo merupakan desa yang penuh dengan potensi-potensi yang menakjubkan. Kekayaan alam, kesuburan tanahnya, hasil bumi yang melimpah, bahkan kekayaan budaya menjadi peluang yang luar biasa untuk dikembangkan lebih lanjut.
Untuk masa yang akan datang, Pak Sukrisno berharap Desa Sukorejo akan berkembang sejalan dengan harapan yang dituangkan dalam Lagam Keroncong Sukorejo.
“Desa Sukorejo menjadi lebih maju, rakyatnya sejahtera. Semua pelayanan masyarakat mudah, murah, bahkan gratis,” tambah Bapak Suyamto.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Desa Selopanggung Kediri, Sambangi yuk!
Penulis: Anisa Nur Rahmalina
Fotografer: Muhammad Farolan Ramadhani, Cahyani Ratna Dewi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News