mitos mata air matakidi di muna barat sulawesi tenggara dipercaya bisa menyembuhkan penyakit - News | Good News From Indonesia 2024

Mitos Mata Air Matakidi di Muna Barat Sulawesi Tenggara, Dipercaya Bisa Menyembuhkan Penyakit

Mitos Mata Air Matakidi di Muna Barat Sulawesi Tenggara, Dipercaya Bisa Menyembuhkan Penyakit
images info

Mata Air Matakidi merupakan salah satu destinasi wisata yang bisa Kawan kunjungi ketika berlibur ke Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Terdapat mitos yang beredar di tengah masyarakat setempat terkait keberadaan mata air yang satu ini.

Mitos yang berkembang di tengah masyarakat ini meyakini bahwa mata air Matakidi memiliki berbagai macam khasiat. Oleh sebab itu, seringkali orang-orang yang datang ke mata air Matakidi ini dengan tujuan untuk mendapatkan khasiat berdasarkan mitos yang berkembang di tengah masyarakat tersebut.

Lantas bagaimana penjelasan terkait mitos mata air Matakidi yang berkembang dalam kehidupan masyarakat setempat?

Legenda Bujang Nunggal dan Putri Harimau Pasemah dalam Kepercayaan Masyarakat Kerinci

Asal Usul Mata Air Matakidi

Sebelum membahas mitos terkait mata air Matakidi lebih lanjut, Kawan bisa mengetahui terlebih dahulu cerita terkait asal usul tempat ini. Terdapat cerita yang diwariskan secara turun temurun dalam masyarakat setempat terkait asal usul mata air ini.

Dilansir dari artikel La Ode Muhadjirin Sahida dkk. yang berjudul "Persepsi Masyarakat terhadap Air Matakidi (Studi di Desa Mata Kidi Kecamatan Lawa)" menjelaskan bahwa sosok penemu mata air Matakidi merupakan seorang petani yang bernama La Ode Fariki. Sosok ini diceritakan sebagai seorang yang alim dan tidak pernah meninggalkan salat lima waktu.

Pada suatu hari, La Ode Fariki diketahui tengah tersesat di hutan Matakidi. Meskipun tersesat di hutan, dirinya tetap tidak ingin meninggalkan kewajiban salat sebagai seorang muslim.

Ketika waktu Dzuhur tiba, La Ode Fariki berusaha mencari sumber mata air untuk bersuci dan berwudu sebelum melaksanakan salat. Akan tetapi, dirinya tidak bisa menemukan sumber mata air di sekitar tempat tersebut.

La Ode Fariki terus mencari sumber mata air hingga hari menjelang sore. Akhirnya dia pun beristirahat di bawah pohon dan tertidur karena lelah.

Pada saat tidur, La Ode Fariki bermimpi ditemui oleh seseorang yang menghampirinya. Seseorang yang hadir di mimpi La Ode Fariki ini menyuruh dirinya untuk berjalan ke arah barat untuk menemukan tiga buah rumah.

La Ode Fariki pun terbangun dari tidur ketika mendapatkan mimpi tersebut. Dirinya pun mengikuti saran dari orang yang hadir di dalam mimpinya untuk berjalan ke arah barat.

Ternyata La Ode Fariki menemukan sumber mata air ketika mengikuti arahan tersebut. Tiga rumah yang disampaikan oleh orang tersebut ternyata berupa tiga mata air yang terdapat di sana.

La Ode Fariki pun bergegas untuk bersuci dan menjalankan kewajibannya. Kemudian dirinya mengabarkan kepada masyarakat kampung ketika berhasil pulang bahwa terdapat mata air yang jernih di hutan Matakidi dan diberi nama yang sama.

Mitos Hantu Cuwig di Kampung Lilinta, Papua Barat yang Berkaitan dengan Ilmu Hitam

Mitos Mata Air Matakidi

Bagi masyarakat setempat, mata air Matakidi dikenal juga dengan sebutan Oe Barakati. Terdapat tiga sumber mata air yang ada di tempat tersebut dan memiliki ketajaman rasa yang berbeda satu sama lain.

Mata air di sebelah kanan diyakini memiliki rasa seperti minuman keras. Kemudian mata air yang berada di tengah memiliki rasa yang persis seperti soda.

Terakhir, mata air yang berada di sebelah kanan memiliki rasa tawar keasam-asaman. Masing-masing mata air inilah yang diyakini masyarakat setempat memiliki khasiatnya tersendiri.

Menurut kepercayaan yang beredar, mata air Matakidi ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Orang-orang yang memiliki penyakit berat, seperti jantung, ginjal, dan sejenisnya diyakini bisa sembuh ketika meminum air dari sumber ini.

Khasiat lain yang diyakini di mata air Matakidi adalah bisa menjadi penglaris bagi para pedagang. Tidak heran, banyak pengunjung yang masih mempercayai mitos ini datang dengan berbagai wadah untuk membawa sumber air ini untuk dibawa pulang ke tempatnya masing-masing.

Sumber:
- Sahida, La Ode Muhadjirin, dkk. "Persepsi Masyarakat terhadap Air Matakidi (Studi di Desa Mata Kidi Kecamatan Lawa)." Etnoreflika: Jurnal Sosial dan Budaya 7.1 (2018): 41-48.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.