inovasi brownies singkong sebagai alternatif pengolahan hasil bumi lokal sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di dusun prayan - News | Good News From Indonesia 2024

Inovasi Brownies Singkong, Alternatif Pengolahan Bumi Lokal, Perkuat Ketahanan Pangan Dusun Prayan

Inovasi Brownies Singkong, Alternatif Pengolahan Bumi Lokal, Perkuat Ketahanan Pangan Dusun Prayan
images info

Di era modern ini, sebagian besar orang telah mengeliminasi singkong dari daftar menu makanan sehari-hari karena adanya faktor perubahan gaya hidup dan konsumsi. Singkong sering kali diidentikkan dengan makanan orang susah dan terbelakang.

Oleh karenanya, manusia modern tentu enggan dikategorikan sebagai penyuka makanan jadul seperti singkong. Motif lainnya yang mendasari rendahnya minat konsumsi singkong adalah minimnya inovasi olahan yang dihasilkan.

Pasalnya, orang-orang terdahulu biasanya mengolah singkong dengan cara yang relatif sederhana, seperti halnya direbus atau digoreng. Maka, tidak heran apabila singkong kurang menunjukkan popularitasnya di era ini, terutama di kalangan anak muda.

Rendahnya minat konsumsi masyarakat terhadap singkong berbanding terbalik dengan melimpahnya komoditas singkong di Dusun Prayan. Sayang sekali, masyarakat Dusun Prayan kurang menyadari adanya potensi yang menjanjikan dari olahan berbahan dasar singkong ini.

Di dusun ini, konsumen singkong kebanyakan berasal dari kalangan pra-lansia dan lansia saja. Sementara, kalangan anak muda memiliki preferensi makanan yang relatif modern.

Melihat adanya potensi ini, mahasiswa KKN-PPM UGM yang dipelopori oleh Zaky Makarim Firdiansyah ini memiliki inisiatif cemerlang untuk mengadakan pelatihan pembuatan brownies berbahan dasar singkong kepada ibu-ibu PKK RT 04 Dusun Prayan.

Alasan mahasiswa pada akhirnya menjatuhkan pilihan untuk membuat brownies singkong ini mempertimbangkan keterjangkauan bahan yang dibutuhkan. Mereka juga telah melakukan mini riset terkait selera konsumen di era ini yang cenderung menyukai makanan kekinian, seperti brownies.

Pembukaan Kegiatan oleh Mahasiswa KKN UGM

Satu minggu sebelum pelaksanaan kegiatan, mahasiswa KKN-PPM UGM menyambangi ibu-ibu PKK RT 04 bertepatan dengan acara perkumpulan PKK yang rutin diadakan pada hari Minggu.

Mahasiswa membawa beberapa potong brownies singkong untuk mendapatkan testimoni dari ibu-ibu PKK. Ibu-ibu memberikan tanggapan yang baik terhadap cita rasa legit dari brownies singkong yang disajikan.

Hal tersebut kemudian memunculkan rasa penasaran peserta terkait bagaimana resep pembuatan brownies singkong yang membuat mereka tidak menyadari bahwa makanan tersebut betul-betul berbahan dasar singkong.

Pada momen ini, mahasiswa menyampaikan adanya agenda program kerja pembuatan brownies singkong pada pertemuan PKK selanjutnya serta mendiskusikan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan.

Oleh karena keterbatasan peralatan yang dimiliki mahasiswa, kemudian peserta menunjukkan inisiatifnya untuk menyediakan beberapa peralatan, seperti baskom, loyang, dan satu kompor gas.

Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Minggu, 21 Juli 2024 di balai pertemuan RT 04. Mahasiswa telah mempersiapkan sebagian peralatan dan bahan-bahan yang telah ditakar sebelumnya.

Kegiatan tersebut diawali dengan penjelasan singkat mengenai brownies singkong, dilanjutkan dengan pemaparan prosedur langkah pembuatannya. Tidak sekadar memandu pembuatan, Zaky Makarim selaku penanggung jawab kegiatan juga mempraktikkan secara langsung proses pembuatan di hadapan ibu-ibu.

Sembari mendengarkan instruksi, peserta secara aktif mengikuti langkah-langkah yang dicontohkan oleh Zaky. Dalam proses pembuatan adonan sebetulnya tidak terlalu kompleks. Namun, perlu sedikit bersabar untuk menunggu proses mengukus adonan yang memakan waktu hingga 45 menit.

Untuk mengisi waktu luang hingga proses pengukusan selesai, mahasiswa mengajak ibu-ibu untuk mengartikulasikan bagaimana pengalaman pertama membuat brownies singkong.

Mereka memberikan umpan balik yang positif dengan adanya pelatihan ini yang ditampilkan melalui sikap aktif bertanya dan mencatat resep dan proses pembuatan yang disebutkan oleh mahasiswa. Setelah matang, brownies singkong dihidangkan dan dinikmati bersama-sama ditemani dengan lemparan canda tawa ibu-ibu.

Pembuatan Brownies SIngkong Bersama Ibu-ibu PKK

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa berharap masyarakat mengalami peningkatan motivasi dalam mengolah singkong secara lebih kreatif dan inovatif. Dengan demikian, produk singkong yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar.

Harapannya, masyarakat tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, tetapi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru melalui usaha pengolahan singkong.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.