Hampir sepekan sejak dirilis pada Kamis (8/8/2024) lalu, Gala Bunga Matahari masih tetap setia bertengger di trending 1 YouTube. Selain itu, lagu ini juga berhasil memuncaki tangga lagu seperti Billboard Indonesia Hot 25.
Gala Bunga Matahari merupakan salah satu lagu Sal Priadi dalam album terbarunya bertajuk “Markers and Such Pens Flashdisks”. Memiliki makna yang mendalam, lagu ini sukses membuat perasaan banyak penggemar tersentuh dan merasakan kerinduan yang mendalam.
Baca juga:Sal Priadi dan Harapannya untuk Indonesia di Masa Depan
Kepopuleran lagu ini membuat beberapa penggemar salah fokus dengan music video dari Gala Bunga Matahari. Menyajikan visual indah dan syahdu, pembuatan MV tersebut berlokasi di beberapa tempat wisata di Yogyakarta, yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo, Potrobayan River Camp, dan Jiwa Jawi.
Beberapa lokasi ini dipilih sutradara Gala Bunga Matahari, Aco Tenriyagelli, dengan mengajak langsungkru yang ada di Jogja.
“Saat tau punya ide syuting di ‘planet lain’ saya tau saya harus syuting di Gumuk Pasir Parangkusumo, dari sana semuanya ditarik (kru)”, tulisnya di Instagram.
Gumuk Pasir Parangkusumo
Hamparan Gumuk Pasir Parangkusumo tergambar jelas pada scene anak kecil yang diperankan Gempita Nora Marten yang sedang berada di ‘planet lain’.
Berlokasi di kawasan Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta, ternyata gumuk pasir ini merupakan salah satu dari 2 gumuk pasir yang ada di dunia. Dilansir dari geoparkjogja.jogjaprov.go.id, terbentuknya gumuk pasir tersebut merupakan hasil dari proses yang dipengaruhi oleh angin, material Gunung Merapi, Graben Bantul, serta Sungai Opak dan Sungai Progo yang membawa material dari Gunung Merapi.
Sebagai objek geowisata, Gumuk Pasir Parangkusumo menawarkan keindahan alami yang indah. Objek wisata ini dibuka setiap hari dari pukul 07.00 WIB sampai 18.00. WIB. Selain itu, di sini biasanya pengunjung juga dapat menikmati matahari terbenam.
Potrobayan River Camp
Pemandangan aliran Sungai Opak yang tenang ditampilkan pada saat scene seorang kakek yang diperankan Landung Simatupang sedang menikmati suasana sekitar sungai sembari menatap ke arah langit.
Potrobayan River Camp yang berlokasi di daerah Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini dapat ditempuh kurang lebih 1 jam dari pusat Kota Jogja dengan menggunakan motor atau mobil. Destinasi tersebut biasanya didatangi oleh wisatawan dari dalam dan luar daerah yang ingin camping atau hanya sekedar menikmati sunset di sore hari.
Baca Juga:Awas, Tempat Wisata di Yogyakarta Ini Tidak Boleh Dikunjungi Bersama Pasangan
Jiwa Jawi
Dalam MV Gala Bunga Matahari, juga menampilkan latar kehidupan kakek yang tinggal di panti jompo. Siapa sangka kalau tempat dengan nuansa yang asri dan arsitektur yang indah merupakan ini merupakan restoran Jiwa Jawi.
Disebutkan dalam visitingjogja.jogjaprov.go.id, tempat ini mengusung konsep filosofi Jawa pada bagungan yang dimilikinya. Makanan yang dihadirkan dalam restoran unik ini berupa makanan nusantara yang beragam seperti rawon, ayam suwir kecombrang, iga bumbu rujak, dan lain-lain.
Jogja dan segala keindahannya memang tidak terlepas dari tujuannya sebagai salah satu kota tujuan wisata. Dengan visual alam yang indah dan memanjakan mata ini sangat sayang untuk dilewatkan. Sebagai masyarakat juga tidak lupa untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap terjaga kebersihannya.
Sumber:
https://billboard-indonesia.com/charts/hot-25/
https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2016/01/14/gumuk-parangtritis-satu-satunya-di-asia-tenggara-hanya-ada-2-di-dunia
https://www.dewitinalah.com/2022/01/pesona-desa-wisata-potrobayan-wisata.html
https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/en/?s=jiwa+jawi
https://geoparkjogja.jogjaprov.go.id/location/gumuk-pasir-parangtritis
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News