Pada Jum'at, 2 Agustus 2024, ibu-ibu PKK Desa Temon menyelenggarakan latihan rebana tingkat desa untuk memeriahkan perlombaan 17 Agustus. Sebelumnya pada tahun 2023 lomba 17 Agustus diselenggarakan di tingkat desa. Namun, untuk tahun ini rangkaian kegiatan lomba 17 Agustus akan dilaksanakan di tingkat kecamatan. Hal itu menjadi bahan bakar semangat ibu-ibu PKK dalam mengharumkan nama desanya.
Desa Temon sendiri akan menurunkan tim rebana yang beranggotakan 13 orang. Terdiri dari 3 orang anggota vokal dan 10 pemain alat perkusi. Pembentukkan tim “baru” difokuskan untuk perlombaan Rebana PKK se-kecamatan Arjosari. Adapun kegiatan lomba rebana akan diselenggarakan pada tanggal 19 Agustus 2024.
Alat Musik Rebana dan Asal Muasal Kegiatan Rebana di Desa Temon
Menurut KBBI, rebana adalah alat musik gendang pipih bundar yang terbuat dari tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya, pada salah satu bagiannya diberi kulit. Biasanya, alat musik rebana ini menjadi pengiring media dakwah melalui syair-syair yang mengisyaratkan perdamaian, tauhid, dan puja-puji pada nabi. Karena sarat dengan dakwah, alat musik rebana ini kerap dimainkan di acara keagamaan.
Unit Mlati Membuka Program KKN dengan Cultural Exchange in Mlati
Menurut Foley (2015) dalam artikelnya yang berjudul The "Ronggeng", the "Wayang", the "Wali", and Islam: Female or Transvestite Male Dancers-Singers-Performers and Evolving Islam in West Java, perkembangan rebana di Indonesia linier dengan perkembangan dakwah Islam dan akulturasi kesenian di Jawa (gamelan Jawa dan alat musik Sunda).
Asal muasal kegiatan rebana di Desa Temon sendiri punya kisah yang unik. Mulanya, kegiatan ini adalah inisiasi ibu-ibu yang ada di desa untuk mengisi waktu luang dan memeriahkan kegiatan pengajian (yasinan, tahlil, dakwah) di tiap-tiap dusun (red: Hal ini beririsan dengan apa yang dituliskan oleh Foley (2015)).
Pada proses perkembangannya, ketertarikan dalam kesenian rebana di Desa Temon sangat besar dilihat dari animo warga yang datang pada acara pengajian yang disuguhi kesenian rebana. Pada akhirnya tim rebana Desa Temon kerap diundang untuk mengisi kegiatan keagamaan di tingkat desa.
Tantangan dalam Latihan Rebana Kali Ini
Kawan GNFI pasti pernah merasakan sulitnya memainkan alat musik bukan? Begitu pula yang menjadi tantangan dalam proses latihan mereka saat ini.
Formasi tim rebana Desa Temon untuk lomba 17 Agustus 2024 terbilang lumayan baru. Beberapa dari mereka menyampaikan baru pertama kali memegang alat musik membran itu. Mereka pun belum terbiasa dengan tempo lagu yang dibawakan. "Kurang banter (cepat), mbak, tempone (temponya)!", ucap pelatih rebana sambil tertawa.
Kesulitan Catat Keuangan? Mahasiswa KKN UNDIP ajarkan SIAPIK: Solusi Mudah Digitalisasi Laporan Keuangan bagi UMKM
Latihan pun kerap diulang dari awal sebab di tengah-tengah proses ada pemain yang salah ketuk. "Ojo kecepeten, ojo dadak loading nek mukul (jangan terlalu cepat, jangan ragu dan jeda kalau mukul alatnya)!", kata pelatih menyela permainan.
Ada pemain yang terlambat atau terlalu cepat dalam memainkan alat musiknya. Namun, kesulitan mereka terobati dengan proses latihan yang disuguhi gelak tawa dan lirik-lirik penuh makna.
Pelatih tim rebana PKK Desa Temon ini berasal dari pemuda dusun yang sebelumnya sudah terbiasa memainkan rebana. Anggota tim rebana sendiri diambil dari perwakilan ibu-ibu PKK seluruh dusun.
Pentingnya Melestarikan Budaya
Kisah mereka adalah bentuk proses pelestarian budaya yang perlu Kawan GNFI lanjutkan. Sebab anak muda saat ini mudah sekali terpengaruh dengan budaya luar. Tidak hanya itu, proses akulturasi budaya yang terjadi menambah nilai penting budaya di negeri ini. Terlebih pula, mengingat banyak sekali nasihat yang didapatkan dari budaya rebana ini.
Terdapat penggalan lirik yang sangat menarik kala mereka berlatih, yakni:
"Merdeka bukannya bebas tanpa hukum. Merdeka bukannya menang berkuasa. Merdeka berarti bersatu, membangun!", lirik dari lagu Merdeka Membangun karya Nasida Ria yang sungguh menggugah dan menggugat.
Apakah kawan GNFI tertarik untuk ikut latihan rebana? Mari, latihan rebana bersama ibu-ibu PKK di Desa Temon!
Ratusan Siswa SDN Dengkek 01 Mengikuti Peringatan Hari Anak Nasional yang Digelar Tim KKN PPM UGM Jejakenan
Penulis : Alit Akhiral, Tim KKN PPM UGM Temon 2024
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News