unit mlati membuka program kkn dengan cultural exchange in mlati - News | Good News From Indonesia 2024

Unit Mlati Membuka Program KKN dengan Cultural Exchange in Mlati

Unit Mlati Membuka Program KKN dengan Cultural Exchange in Mlati
images info

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Tak terkecuali mahasiswa angkatan 2021 yang saat ini menginjak semester 7 perkuliahan. Luasnya persebaran mahasiswa KKN tidak melewatkan DI Yogyakarta yang menjadi tempat berdirinya UGM. Salah satunya di Unit Mlati, Sub-Unit 3 Dusun Gandekan. Mahasiswa di Unit Mlati memiliki sedikit perbedaan dengan unit di luar provinsi DIY, yakni adanya variasi kewarganegaraan anggota mahasiswanya.

Dalam upaya memperkuat hubungan antar budaya dan memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi mahasiswa, Unit Mlati dengan bangga mengumumkan peluncuran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertajuk "Cultural Exchange in Mlati". Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara mahasiswa dengan masyarakat lokal, sekaligus memperkaya pengetahuan budaya bagi kedua belah pihak.

Unit KKN Mlati memiliki mahasiswa asing yang berasal dari Jerman dan Perancis. Mahasiswa asing ini merupakan mahasiswa double degree yang ada di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Meskipun dengan rentang waktu yang lebih pendek dibandingkan mahasiswa reguler, yakni hanya 2 minggu saja, mahasiswa asing di unit Mlati sangat semangat untuk melaksanakan program utama mereka. Unit Mlati memiliki satu program utama bertajuk Cultural Exchange in Mlati, yakni acara pertukaran budaya antara mahasiswa asing dengan masyarakat setempat.

Pengenalan Budaya Jerman dan Perancis kepada Anak Dusun Gandekan

Di Dusun Gandekan, pertukaran budaya dimulai dengan acara pengenalan budaya Jerman dan Perancis. Mulai dari kepadatan penduduknya, ibukota setiap negara, destinasi yang direkomendasikan, demografi penduduk, dan lain sebagainya. Audiens dalam acara ini adalah anak-anak sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk dapat mengenal berbagai negara lebih jauh. Kemudian, acara ditutup dengan mewarnai mandala bersama. Anak-anak diminta untuk menuliskan mimpi mereka di balik mandala yang telah dibagikan. Beberapa anak menuliskan cita-cita mereka seperti pergi ke luar negeri, menjadi tentara, menjadi dokter, dan masih banyak lagi.

Masyarakat menyambut dengan ramah dan senang hati adanya acara pertukaran budaya ini terlihat dari respon yang positif. Sejak awal menyampaikan adanya program ini, Ibu-Ibu PKK Dusun Gandekan membantu dengan memberikan izin juga informasi mengenai anak-anak yang ada di Dusun Gandekan. Anak-anak Dusun Gandekan pun terlihat sangat tertarik dengan acara yang akan dibuat dan bersemangat untuk bergabung.

Dalam persiapannya, Sub-Unit 3 bersama dengan 2 mahasiswa KKN asing dari Sub-Unit lain bekerja sama dalam mempersiapkan materi pengenalan budaya serta mandala yang akan dibuat. Mahasiswa KKN Gandekan juga bekerja sama dengan paguyuban atau komunitas tarian tradisional yang ada di RW 10 Dusun Gandekan.

Mahasiswa Asing KKN UGM Mlati Menari Jathilan bersama Masyarakat

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pengenalan budaya setempat kepada mahasiswa asing. Di Dusun Gandekan sendiri memiliki komunitas tarian tradisional yang sangat aktif. Komunitas ini telah tampil di berbagai festival dan pernah menjadi juara 3 lomba tarian tradisional di tingkat Provinsi mewakili kecamatan. Dalam acara ini, komunitas tari tradisional Gandekan tidak hanya menampilkan tarian Jathilan tetapi juga mengajak para mahasiswa asing untuk turut ikut dalam prakteknya. Banyak masyarakat yang juga bergabung untuk menyaksikan acara ini setelah lantunan suara gamelan terus dibunyikan untuk mengiringi tarian Jathilan ini.

Dengan adanya acara cultural exchange in Mlati edisi Dusun Gandekan ini menjadi media saling memperkenalkan budaya antara budaya Jawa, Jerman, dan Perancis. Diharapkan dengan adanya pertukaran ini budaya dapat memperluas pengetahun mahasiswa asing dalam mengenal budaya Sleman dan juga pengetahuan masyarakat mengenai kebudayaan asing Eropa.

(Ditulis oleh Safiera Anindya S)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.