Kecamatan Batudaa Pantai yang terletak di pesisir Kabupaten Gorontalo memiliki banyak pantai yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata. Namun, sayangnya pantai-pantai yang berada di Kecamatan Batudaa Pantai masih dipenuhi oleh sampah yang dibawa oleh ombak maupun sampah yang dibuang oleh masyarakat setempat.
Banyaknya limbah di daerah pesisir Batudaa Pantai menjadi salah satu permasalahan yang kami perhatikan selama mengabdi di sini. Sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut, kami, tim KKN-PPM UGM Pesisir Gorontalo, mengadakan kegiatan bersih pantai untuk membersihkan lingkungan desa tempat kami mengabdi. Hal ini juga untuk memantik kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, terutama lingkungan pantai.
Salah satu faktor utama dari permasalahan sampah yang ada di pantai ini adalah minimnya tempat pembuangan sampah di desa-desa tempat kami mengabdi, yaitu di Desa Olimoo’o, Desa Lamu, Desa Langgula, dan Desa Tontayuo.
Hal tersebut mengakibatkan banyaknya masyarakat yang dengan santainya membuang sampah ke lingkungan sekitar pantai. Sedihnya, hal itu telah menjadi hal yang biasa di sini, karena kembali lagi, minimnya tempat pembuangan sampah di sini membuat masyarakat pun juga tidak tahu akan membuang sampah di mana.
Jika tidak membuang sampah di tempat pembuangan sampah atau di pantai, biasanya solusi lain dari minimnya tempat pembuangan sampah ini adalah membakar sampah.
Biasanya, masyarakat membakar sampah di halaman rumah, halaman belakang rumah, atau bahkan di pantai, yang menjadi permasalahan lain, yaitu polusi udara karena asap pembakaran sampah.
Kami menyadari hal ini pun bukan sepenuhnya salah masyarakat, melainkan suatu bentuk kegagalan dari pihak pemerintah karena tidak menyediakan tempat pembuangan sampah yang cukup.
“Menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan itu, banyak sampah yang menumpuk dan ada urgensi untuk mengangkat sampahnya itu, karena juga kalau sampah itu menumpuk kan menjadi suatu ancaman bagi kesehatan juga,” ungkap Indira Fikri Amalia, selaku penanggung jawab kegiatan bersih pantai di Desa Olimoo’o, pada Jumat (2/8/2024).
Maka dari itu, kami, tim KKN-PPM UGM Pesisir Gorontalo mengadakan aksi bersih pantai yang bertajuk “Gerakan Bersih Pesisir: Aksi Kolaboratif Wujudkan Pesisir Gorontalo yang Bersih dan Berkelanjutan”.
Kegiatan itu dilaksanakan secara serentak di empat desa, yaitu Desa Olimoo’o, Desa Lamu, Desa Langgula, dan Desa Tontayuo pada Jumat (2/8/2024). Tak hanya kami, aksi ini juga melibatkan mahasiswa KKN Kolaboratif UNG, karang taruna, aparat desa, dan masyarakat desa setempat.
Aksi ini didukung oleh Komunitas Peduli Sungai (KPS) dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, sehingga beberapa anggota KPS juga turut ikut serta dalam aksi bersih pantai yang diinisiasi oleh tim KKN-PPM UGM Pesisir Gorontalo.
Melalui aksi bersih pantai di empat desa ini, kami berhasil mengumpulkan kurang lebih 412 karung sampah dari empat desa, yang kemudian diangkut oleh truk dari BWS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Gorontalo yang berada di Limboto.
Selain aksi bersih pantai, kami juga melakukan sosialisasi atau kegiatan kepada masyarakat desa setempat terkait pengolahan sampah, dengan harapan masyarakat bisa mengurangi sampah dengan mengelola sampah-sampah tersebut.
Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi pemantik bagi masyarakat agar mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar, baik sekitar rumah maupun sekitar pantai.
Jika pantai selalu bersih, maka pantai-pantai yang terdapat di Batudaa Pantai bisa menjadi destinasi wisata yang menarik, karena sebenarnya banyak sekali surga yang tersembunyi di Batudaa Pantai.
“Semoga kegiatan bersih-bersih pesisir ini tuh bisa dilanjutin, mungkin bisa jadi agenda rutin dari masing-masing desa supaya ya itu tadi, biar masyarakat ini nggak cuma sadar akan kebersihan lingkungannya aja, tapi juga sadar akan kebersihan lingkungan pesisir,” sebut Nana.
Penulis: Dike Rani Feirisa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News