Gregoria Mariska Tunjung mendapatkan buah manis atas perjuangannya di Olimpiade Paris 2024. Lewat medali perunggu yang diraih, ia berhasil mewujudkan harapannya.
Gregoria mendapat medali perunggu Olimpiade Paris 2024 dari cabor bulutangkis sektor tunggal putri. Medali itu didapatnya setelah ia dikalahkan wakil Korea Selatan, An Se-young dalam laga semifinal.
Bermain di Porta de La Chapelle Arena Paris, Prancis, Minggu (4/8/2024), Gregoria sempat unggul meyakinkan pada set pertama. Namun, situasi kemudian berbalik hingga atlet asal Wonogiri itu dipaksa menelan kekalahan dengan skor 21-11, 13-21, 16-21.
Setelah dikalahkan An, Gregoria seharusnya tampil lagi dalam laga perebutan perunggu. Namun, hal itu urung terwujud karena Carolina Marin yang bermain di laga semifinal lain melawan He Bingjiao pada hari yang sama harus mundur karena cedera. Dengan demikian, Gregoria dipastikan langsung mendapat perunggu.
Dengan perunggu miliknya, Gregoria menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia sekaligus satu-satunya pebulu tangkis negeri ini yang mendapatkan medali di Olimpiade Paris 2024.
Inilah Daftar Atlet Peraih Emas Pertama di Olimpiade dari Setiap Negara di Asia Tenggara!
Harapan dan Perjuangan Gregoria
Sebagainana atlet lain di Olimpiade, mendapat medali adalah harapan Gregoria. Baginya, medali adalah wujud persembahan terbaik untuk Indonesia.
Mendapatkan medali di ajang sebesar Olimpiade jelas tidak mudah. Perjuangan keras mutlak dibutuhkan, dan itu pula tekad yang ditanamkan Gregoria dalam dirinya.
“Pastinya saya di sini pengin mempersembahkan yang terbaik, punya keinginan untuk mendapatkan medali. saya berusaha menikmati setiap matchnya, saya akan berusaha sekeras mungkin, sebaik mungkin, mencoba mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia.” ujar Gregoria setelah meraih kemenangan perdananya dengan menundukkan Polina Buhrova pada Minggu (28/7/2024).
Dengan penuh perjuangan, Gregoria meniti jalan menuju medali mulai dari babak penyisihan grup. Ia berhasil jadi juara Grup G dengan catatan sempurna mengalahkan Buhrova dan Tereza Švábíková sehingga berhak ke fase gugur.
Di 16 besar, persaingan yang begitu ketat pun terjadi. Gregoria harus jatuh bangun menghadapi Kim Ga-eun selama 55 menit sebelum menang 21-4, 8-21, 23-21. Di perempat final, ia berhadapan dengan Ratchanok Intanon dan bersaing ketat pada set pertama sebelum mengambil alih dominasi pada set kedua dan mengakhiri laga dengan angka 25-23, 21-9.
Melawan An, perjuangan Gregoria jelas jauh lebih berat. Pesaingnya yang dijuluki Si Anak Ajaib itu bertitel peringkat satu BWF dan dikenal punya stamina super.
Semua perjuangan Gregoria akhirnya berbuah manis dan persembahan terbaik untuk Indonesia mampu diberikannya.
Buat Game Olimpiade Seru, Begini Cara Unik Google Doodle Rayakan Olimpiade Paris 2024
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News