pekerjaan humas di era digital apakah tergantikan oleh ai - News | Good News From Indonesia 2024

Pekerjaan Humas di Era Digital, Apakah Tergantikan oleh AI?

Pekerjaan Humas di Era Digital, Apakah Tergantikan oleh AI?
images info

Perdebatan mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) versus manusia terus bergulir. AI telah memasuki berbagai sektor pekerjaan termasuk dalam dunia kehumasan.

Tak sedikit yang menilai AI sebagai ancaman bagi profesi kehumasan atau public relations (PR). Ada pula yang menganggapnya membawa manfaat untuk memudahkan pekerjaan praktisi komunikasi.

Lalu, benarkah praktisi PR tergantikan oleh AI di era digital saat ini?

Robot dan Upaya Meniru Manusia

Tahun 1600-an hidup seorang pelukis Bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn di Belanda. Seniman visual terhebat dalam sejarah ini diperkirakan menghasilkan lebih dari tiga ratus lukisan dan ribuan gambar.

Google pada 2016 mendanai proyek The Next Rembrandt yang dikembangkan oleh sekelompok museum dan peneliti. Mereka ingin menghasilkan karya seni baru dengan cara menganalisis ribuan karya seniman Belanda abad ke-17.

Meski canggih dan revolusioner, apa yang dilakukan oleh Google dan para peneliti itu tak lebih dari sekadar upaya meniru manusia. Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kampanye Kehumasan Perhumas dan Head of Corporate Communication APR Djarot Handoko menilai, Google tidak bisa menciptakan Rembrandt dengan teknologinya.

“Google bisa saja meniru Rembrandt, tetapi tidak bisa menciptakan Rembrandt. Apa yang dilakukan robot selama ini hanya meniru yang biasa dilakukan oleh manusia,” kata Djarot dalam acara GoodTalk GNFI x Perhumas “PR vs Algoritma Digital di Pingoo Restaurant, Jakarta Barat, Selasa (30/7/2024).

Baca juga Artificial Intelligence (AI) Menjadi Asisten Pribadi bagi Manusia

Manusia yang Tak Tergantikan AI

Hadirnya teknologi AI menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri. Banyak yang menilai bahwa ini akan memengaruhi sumber daya manusia di Indonesia. Djarot pun mematahkan persepsi tersebut. Menurutnya, AI belum tentu menggantikan manusia sepenuhnya.

Dalam konteks kehumasan, penting bagi seorang praktisi PR untuk memanfaatkan teknologi. Karena dengan cara inilah praktisi PR dapat bertahan di era digital. AI akan membantu para praktisi PR dan profesional dalam bekerja lebih efisien.

“Kalau ditanya apakah manusia digantikan AI, jawabannya tidak juga. Kita tidak melawan AI atau robot, tetapi yang sebenarnya kita lawan adalah orang lain sesame kita yang menggunakan AI. Seorang humas melawan humas yang bisa memanfaatkan AI,” kata Djarot.

Maka dari itu, Djarot berpesan kepada seluruh praktisi PR untuk menguasai AI. Praktisi PR dituntut untuk mengembangkan kemampuan dalam menerjemahkan data menjadi strategi dan action. Adapun data yang diperoleh dari AI akan membantu PR untuk mengambil Keputusan penting.

Jangan Melupakan Etika

Kecerdasan buatan telah menggantikan pekerjaan manusia dalam tugas-tugas yang berulang. Proses otomatisasi ini memungkinkan industri untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Tak jarang, penggunaan AI dapat menurunkan performa sumber daya manusia karena terlena dengan semua kemudahan itu.

Kalau begitu, sampai di mana batas kewajaran dalam memanfaatkan AI?

Djarot menjelaskan bahwa kehadiran AI diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, bukan untuk menurunkan performa alami manusia dalam bekerja. Untuk itu, dia mengajak agar praktisi kehumasan mempertahankan identitasnya di tengah dominasi AI.

Selain itu, sangat penting bagi praktisi kehumasan untuk memperhatikan etika meskipun memanfaatkan AI dalam bekerja. Etika merupakan salah satu bentuk kebijaksanaan seorang praktisi PR agar tidak tergantikan oleh kecanggihan teknologi. 

Baca juga Sejarah Perkembangan, dan Peluang Artificial Intelligence dari Masa ke Masa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.