Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba biodiesel B40. Jenis biodiesel ini merupakan campuran antara 60 persen solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak kelapa sawit.
Pada 2023, Kementerian ESDM sukses melakukan uji coba B35 pada kendaraan yang menggunakan mesin diesel, seperti kendaraan umum, truk, hingga kapal. Tahun ini, Kementerian ESDM melakukan uji terap B40 untuk sektor nonotomotif.
Sektor tersebut mencakup moda transportasi kereta api, kapal laut, alat dan mesin pertanian (alsintan), alat berat, dan pembangkit listrik. Uji coba terhadap biodiesel jenis ini sudah mulai berjalan sejak Mei 2024.
Pelaksanaan uji coba ini direncanakan berlangsung selama delapan bulan. Beberapa perusahaan seperti PT KAI (Persero), PT Pertamina Patra Logistik, dan KA Logistik di Depo Arjawinangun sudah melakukan joint inspection pada 14 Mei 2024.
Transisi Menuju Energi Hijau
Data resmi milik Kementerian ESDM menyebut, program mandatori barang energi atau campuran solar dengan BBN berbasis minyak kelapa sawit sudah berjalan dengan baik. Pada 2023 misalnya, Kementerian ESDM berhasil menyalurkan 12,15 juta kl biodiesel jenis B35.
Keberhasilan tersebut menjadi yang tertinggi di dunia, mengingat negara-negara lain baru memproses jenis B7 hingga B10. Hal itu mendorong pemerintah untuk menetapkan kuota penyaluran B35 sebesar 13,41 juta kl atau sekitar 226 ribu barel per harinya di tahun 2024.
Sementara itu, di periode 2024, pemerintah mulai serius menggarap uji terap B40. Program ini menjadi bagian untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil.
Baca juga: Ekspor Perikanan Indonesia Terus Berkembang, Sudah Pasok 118 Negara
Selain itu, penggunaan B40 digadang-gadang juga dapat menurunkan emisi karbon dan meningkatkan energi terbarukan. B40 juga dianggap lebih ramah lingkungan dan bersih karena tidak mengandung sulfur.
Indonesia memiliki target untuk menjadi penyumbang bahan bakar nabati atau biofuel terbesar di Asia Tenggara. Di masa depan, pemerintah juga membidik target untuk dapat menerapkan energi terbarukan ini hingga B100.
Komitmen Kementerian ESDM untuk Dukung Energi Hijau
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, yakin terhadap perkembangan implementasi B40 di Indonesia pada 2024. Hasil uji terap sebelumnya yang bernilai positif menunjukkan kesiapan Indonesia untuk memperluas penggunaan biodiesel B40.
“Ini adalah langkah penting menuju ketahanan energi dan pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Implementasi program B40 dinilai sebagai sebuah langkah baik untuk menyongsong transisi Indonesia menjadi negara yang memiliki energi hijau yang terbarukan dan berkelanjutan.
Baca juga: Sah! Presiden Teken PP Kesehatan, Dukung Program ASI Eksklusif Sampai Kendalikan Rokok
B40 memainkan peran kunci sebagai sumber energi yang bermanfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan ketahanan energi Indonesia di masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News