taste of tradition menyelami keunikan rujak khas blitar sebagai wujud kekayaan budaya - News | Good News From Indonesia 2024

Taste Of Tradition, Menyelami Keunikan Rujak Khas Blitar sebagai Wujud Kekayaan Budaya

Taste Of Tradition, Menyelami Keunikan Rujak Khas Blitar sebagai Wujud Kekayaan Budaya
images info

Ketika berbicara kuliner, tentunya di seluruh wilayah Indonesia memiliki berbagai macam jenis dan ciri khasnya tersendiri. Kuliner juga termasuk hal yang perlu dijaga karena merupakan hal yang diturunkan oleh leluhur dari masyarakat tersebut.

Salah satu makanan khas yang cukup terkenal yakni rujak. Rujak adalah makanan khas Indonesia yang telah melegenda dan tidak asing bagi wistawan asing sekalipun. Kudapan ini telah banyak diketahui dan dicoba oleh turis yang sedang berwisata di Indonesia.

Sejarah Rujak

Rujak telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia sejak zaman kuno. Berdasarkan catatan sejarah, rujak sudah ada sejak era Majapahit dan disebutkan dalam prasasti Toji yang berasal dari tahun 901 Masehi. Pada masa itu, rujak telah menjadi hidangan yang disajikan di istana-istana kerajaan, menandakan statusnya sebagai makanan yang penting dan berharga.

Seiring dengan berjalannya waktu, rujak menyebar ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, mengalami berbagai perubahan dalam hal bahan-bahan dan cara penyajiannya, yang mencerminkan kekayaan dan keberagaman kuliner Nusantara. Kini, rujak tidak hanya dinikmati sebagai makanan sehari-hari. Namun, juga memainkan peran penting dalam berbagai upacara adat, perayaan, dan acara sosial masyarakat.

Menikmati Rujak Es Krim Pak Nardi, Penyegar Dahaga di tengah Panasnya Kota Jogja

Kehadirannya dalam berbagai konteks sosial dan budaya menunjukkan betapa mendalamnya pengaruh rujak dalam kehidupan masyarakat Indonesia, menjadikannya sebagai simbol kuliner yang melampaui batasan waktu dan tempat. Keberagaman rasa dan penyajian rujak mencerminkan kekayaan tradisi kuliner Indonesia yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pesona dan Keunikan Rujak Khas Blitar

Di daerah Blitar tepatnya di Desa Bululawang, banyak makanan khas yang tersebar yakni rujak. Kebanyakan di provinsi jawa timur mengenal rujak cingur, tetapi rujak yang berada di desa ini berbeda dengan yang lainnya. Rujak khas desa Bululawang ini memiliki perbedaan bahan dan juga cita rasa.

Bahan yang digunakan menggunakan bahan lokal yang benar-benar ada dan tumbuh di desa tersebut. Untuk bumbunya masih sama dengan rujak lainnya yakni menggunakan bumbu kacang yang ditambahkan petis. Petis merupakan hasil olahan ikan atau udang yang dibubuhi gula dan garam lalu difermentasi hingga mempunyai aroma khas, warnanya coklat kehitaman, dan teksturnya sangat kental berbentuk pasta.

Petis berupa bubur kental berwarna hitam yang berasal dari limbah yang berupa kulit udang (dari proses pembuatan krupuk, awetan udang dalam botol dan ebi) atau cairan yang tersisa dari perebusan pindang, selain digunakan sebagai sambal, petis juga dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sehari-hari sebagai bumbu pelengkap masakan seperti bumbu kacang dan bumbu masakan lainnya (Suprapti, 2007).

Menikmati Lezatnya Rujak Otek, Menjaga Kearifan Lokal Masyarakat Lumajang

Berbeda dengan rujak yang ada di Jawa timuran, di desa ini tidak memakai cingur dalam olahan ini. Rujak di desa Bululawang tersebut hanya berisikan sayuran, tahu, tempe, dan lontong yang diguyuri dengan bumbu campuran ulekan kacang dan petis. Meskipun terlihat sederhana, rujak ini merupakan makanan favorit masyarakat setempat yang kebanyakan di makan saat malam hari.

Upaya Pelestarian Rujak Khas Blitar

Menjaga kuliner rujak khas Blitar agar tetap lestari melibatkan beberapa aspek penting, termasuk pelestarian resep, promosi, dan dukungan komunitas. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan kuliner rujak yakni bisa melalui promosi, pemasaran, dukungan pemerintah dan komunitas.

Di zaman seperti sekarang banyak cara untuk bisa melestarikan kuliner daerah, Hal ini karena banyak media yang tersedia salah satunya teknologi yang telah berkembang seperti sekarang. Dengan menggunakan teknologi yakni media sosial merupakan cara agar bisa menjaga kuliner khas ini.

Media sosial memiliki peranan penting karena bisa meninggalkan sebuah jejak yang akan selalu orang ketahui terus menerus.

Mencocol Rujak sebagai Perantara Silaturahmi Masyarakat Nusantara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.