Untung Suropati menjadi buronan pihak kolonial Belanda setelah membunuh opsir VOC, Kapten Francois Tack. Karena peristiwa itu, Suropati hingga keluarganya menjadi musuh yang harus dibasmi oleh pihak kolonial.
Dinukil dari Babad Tanah Jawa, Suropati yang lahir pada 1660 ini memiliki darah Bali. Dirinya pernah menjadi budak seorang Belanda di Batavia. Suropati yang dianggap memiliki kesaktian mendapatkan julukan Untung.
Kisah Rawa Jombor Klaten: Permukiman yang Ditenggelamkan oleh Belanda
Tetapi masa tenang itu tak berlangsung lama, dirinya dijebloskan ke penjara karena ketahuan menjalin hubungan intim dengan putri sang majikan. Dirinya kemudian kabur dari penjara dan menjadi laskar pengacau di Jawa Barat.
Walau sempat dibujuk oleh Kapten Ruys, Suropati kembali mengamuk dengan membunuh 20 orang Belanda. Sejak itu dia kembali menjadi laskar pengacau yang terus menerus bermusuhan dengan Belanda.
Kabur ke Pasuruan
Dimuat dari Merdeka, Suropati memilih untuk kabur ke Pasuruan untuk menghindari kejaran VOC. Di sana, dirinya mendirikan keraton dan menjadi penguasa independen dengan gelar Tumenggung Wironegoro.
Sebelum menutup mata, Suropati melakukan pertempuran di Bangil. Dia kemudian meninggal dunia pada tahun 1705 dengan luka serius akibat pertempurannya di Bangil. Tetapi api pemberontakan itu belum padam.
Cerita Klenik Soal Tumbal Proyek, Benarkah Sudah Ada Sejak Zaman Belanda?
Estafet perlawanan diteruskan oleh keturunanya dan pengikutnya. Misalnya, Bupati Lumajang bernama Kertanegara yang mengikuti jejak kakeknya untuk melawan penjajahan kolonial Belanda.
Karena sikap enggan kompromi yang dipegang teguh keluarga Suropati membuat pihak kolonial Belanda melakukan kampanye militer ke ujung Jawa Timur tepatnya di wilayah basis keturunan Suropati pada tahun 1767-1768.
Diburu pihak kolonial
Sebenarnya pihak VOC telah meminta Adipati Banger (Probolinggo) Tumenggung Puspakusuma untuk membujuk Adipati Lumajang. VOC menyatakan akan memaafkan sikap Untung Suropati bila Adipati Lumajang mau tunduk.
Tetapi Kertanegara masih kekeh untuk melawan Belanda dengan mempersiapkan prajuritnya. Dia memerintahkan prajuritnya untuk berpatroli di perbatasan Lumajang-Banger, serta banyak mendirikan barikade dan jebakan sepanjang rute menuju Lumajang.
Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia, Diminta Kembalikan Rp504 Triliun?
Sayangnya, berbagai upaya perlawanan yang dilakukan Kertanegara dan para keturunannya berujung tragis. Hal ini setelah, Lumajang jatuh ke tangan VOC pada bulan September 1768.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News