Sebagai negara kepulauan, Indonesia dianugerahi keanekaragaman budaya yang luar biasa, termasuk dalam seni tari tradisional yang mencerminkan kekayaan dan keragaman tiap daerah.
Menyadari pentingnya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Nusantara ini, Mister Potato, sebagai brand yang dekat dengan kaum muda, mengambil inisiatif untuk menggelar kampanye bertajuk “Satu Nusa Banyak Rasa”.
Kampanye "Satu Nusa Banyak Rasa" melibatkan 150 penari yang menampilkan 5 tarian tradisional dan digelar secara serentak di Bundaran HI pada hari Minggu, 21 Juli 2024, bertepatan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) Jakarta.
Revitalisasi Seni Tradisional, Harapan untuk Masa Depan Kebudayaan Indonesia
Adapun tarian tradisional yang dibawakan para penari adalah Tarian Mappadendang yang merupakan kebudayaan asli Suku Bugis, Tari Gelang Ro’om asal Jawa Timur, Tari Maumere asal Nusa Tenggara Timur, Tari Puspa Pesona yang menggambarkan sosok pemimpin perempuan, dan Tari Jaimasan yang diciptakan oleh maestro seni Indonesia, Didi Nini Thowok.
“Misi dari kampanye ini adalah untuk mengedukasi generasi muda mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia serta menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap seni pertunjukan asli Nusantara,” ucap Brand Manager Mister Potato Indonesia, Caroline.
Bentuk ekspresi budaya
.jpg)
Mister Potato percaya bahwa seni tari tradisional adalah salah satu bentuk ekspresi budaya yang harus terus dilestarikan dan diperkenalkan ke masyarakat luas, terutama di tengah arus globalisasi yang begitu cepat.
“Kampanye ini tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai langkah nyata Mister Potato dalam mendukung pelestarian warisan budaya Indonesia,” jelasnya.
Mahasiswa IPB Lakukan Pemberdayaan Perempuan Penyandang HIV di Bogor
Dengan semangat “Satu Nusa Banyak Rasa”, Mister Potato berharap dapat mempererat rasa persatuan dan kebersamaan di tengah keberagaman yang ada, serta menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.
Menariknya, ratusan penari ini disebar untuk memenuhi lima titik berbeda di Bundaran HI, sekaligus merepresentasikan kelima budaya yang diangkat dari Mister Potato melalui lima desain canister Mister Potato yaitu budaya tarian tradisional Sulawesi Selatan, pertunjukan seni asal Jawa Timur, keindahan alam dan seni Nusa Tenggara Timur, budaya seni Rakyat Betawi, hingga pertunjukan seni asal Yogyakarta.
Dari tiga ribu hasil karya
Caroline menjelaskan bahwa kelima desain canister tersebut terpilih dari 3 (tiga) ribu hasil karya yang didaftarkan peserta yang berasal dari seluruh Indonesia pada kompetisi “Cerita Dibalik Rasa” yang digelar pada tahun 2023 lalu.
"Dalam kompetisi ‘Cerita Dibalik Rasa’ yang digelar tahun lalu, Mister Potato berhasil mengumpulkan 3.000 hasil karya dari peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Angka tersebut bukanlah angka yang sedikit.
Kemendikbudristek Gelar Lokovasia 2024, Upaya Lestarikan Musik Tradisi Indonesia
Dikatakan oleh Caroline, ini menjadi bukti bahwa di tengah arus globalisasi, generasi muda Indonesia masih menaruh atensi yang besar terhadap keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.
“Oleh sebab itu, kampanye ‘Satu Nusa Banyak Rasa’ ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang sehingga nilai-nilai budaya bangsa tetap lestari dan tidak luntur tergerus zaman," ujar Caroline.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News