Kabupaten Natuna - Kamis, 4 Juli 2024 Tim KKN-PPM Pesona Natuna dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tiba di Pelabuhan Penagi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, setelah menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu lima hari.
Perjalanan ini melibatkan kombinasi transportasi darat, udara, dan laut, dengan etape terakhir menggunakan kapal Roro dari Tanjung Pinang selama tiga hari tiga malam.
Kedatangan tim yang beranggotakan 30 mahasiswa ini disambut hangat oleh dua bus yang disediakan oleh Dinas Perhubungan, yang kemudian mengantarkan tim Pesona Natuna menuju ke kantor Bupati Natuna untuk menghadiri acara penyambutan resmi.
Setibanya di kantor Bupati, tim KKN-PPM UGM Pesona Natuna disambut oleh Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, bersama dengan Camat Kecamatan Bunguran Batubi, Mujahidin, Kepala Desa Gunung Putri, dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Rodhial Huda menyoroti potensi besar Natuna dalam bidang energi, khususnya minyak dan gas, serta maritim perikanan.
Ia menekankan bahwa meskipun Natuna sering dikenal karena konflik wilayahnya dengan Indonesia dan China, potensi maritimnya sangat besar. Namun, masih kurang sumber daya manusia untuk mengelolanya.
Setelah 78 Tahun, Ruang Udara Natuna Akhirnya Dikembalikan ke Indonesia
"Kita di Natuna memiliki kekayaan alam yang luar biasa, terutama dalam sektor energi dan perikanan. Sayangnya, kekayaan ini belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur. Melalui kehadiran mahasiswa KKN-PPM UGM, kami berharap ada kontribusi nyata dalam mengatasi kendala ini. Kami percaya bahwa generasi muda, dengan ilmu dan inovasi yang mereka miliki, dapat membantu membuka potensi-potensi baru yang selama ini belum tergali," ujar Rodhial Huda.
Rodhial juga mengungkapkan bahwa Natuna memiliki posisi strategis yang penting dalam peta maritim Indonesia.
"Natuna sering menjadi sorotan internasional karena posisinya yang strategis di Laut Cina Selatan. Namun, perhatian ini tidak hanya datang dari potensi konflik, tetapi juga dari potensi besar yang dimiliki oleh sektor perikanan dan energi kita. Kami berharap, melalui program KKN-PPM ini, para mahasiswa dapat membantu kami mengembangkan sektor-sektor tersebut secara berkelanjutan, dan turut serta dalam menjaga kedaulatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Natuna," lanjutnya.
Ketua tim KKN-PPM, Mu’arrif Hamdi, menjelaskan bahwa kegiatan KKN-PPM Pesona Natuna 2024 mengusung tema "Optimalisasi Pengembangan Desa Agrowisata melalui Penerapan Zero Waste dalam Mewujudkan Ekosistem Kreatif." Tema ini diharapkan dapat membantu mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan.
Program kerja yang akan dilaksanakan nantinya bersifat fleksibel dan akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa setempat. Sebelumnya, telah dilakukan koordinasi dengan masyarakat setempat terkait inisiasi yang akan dilakukan selama KKN. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Sigit, telah melakukan survei langsung ke lokasi pada 15 Juni lalu untuk memastikan persiapan dan kelancaran pelaksanaan program KKN.
Dendang Piwang, Pelestarian Budaya Hasil Kolobarasi Desa di Natuna
Dalam pelaksanaannya, tim KKN-PPM akan dibagi menjadi dua kelompok yang akan bertugas di Desa Gunung Putri dan Desa Batubi Jaya, Kecamatan Bunguran Batubi. Program kerja yang dirancang mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Setiap kegiatan akan dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan masyarakat setempat agar hasilnya dapat dirasakan langsung dan berkelanjutan.
Novian Pribadi, perwakilan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) yang juga mewakili Dosen Pembimbing Lapangan, menyatakan harapannya agar program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Natuna.
"Kami berharap program KKN-PPM ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Selain itu, kami juga ingin para mahasiswa belajar dari masyarakat Natuna, memahami kondisi sosial dan budaya setempat, serta membangun kerjasama yang baik dengan warga desa," ujar Novian.
Rodhial Huda menutup sambutannya dengan mengungkapkan harapannya agar mahasiswa KKN-PPM UGM dapat membantu mengatasi isu kekurangan sumber daya manusia dengan keahlian yang mereka miliki. Ia juga menyatakan minatnya untuk mengembangkan sektor perdagangan agar Natuna dapat mengikuti jejak negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Kami berharap adik-adik dapat mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari untuk membantu pembangunan di Natuna. Kami juga terbuka untuk berbagai inovasi yang dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Natuna," tutup Rodhial.
Dengan adanya program KKN-PPM ini, diharapkan tercipta sinergi yang baik antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam memajukan Natuna. Program ini tidak hanya menjadi ajang bagi mahasiswa untuk belajar dan mengabdi, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam upaya pengembangan daerah yang berkelanjutan.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi lokal dan memberdayakan sumber daya manusia untuk pembangunan yang lebih baik.
Laut Natuna dan Harta Kartun yang Seakan Tak Henti-hentinya Ditemukan di Sana
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News