dendang piwang pelestarian budaya hasil kolobarasi desa di natuna - News | Good News From Indonesia 2023

Dendang Piwang, Pelestarian Budaya Hasil Kolobarasi Desa di Natuna

Dendang Piwang, Pelestarian Budaya Hasil Kolobarasi Desa di Natuna
images info

LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Berkunjung ke Kabupaten Natuna, daerah perbatasan di utara Kepulauan Riau yang berbatasan dengan tujuh negara pertengahan Oktober 2023 ini membawa cerita menarik bagi saya. Cerita ini tidak saya temukan dalam kunjungan terakhir ke Natuna tahun 2018 lalu. Ada perkembangan pelestarian kebudayaan yang tidak ditemukan di daerah lain yang ada di Provinsi Kepri.

Banyak strategi dan cara dalam pelestarian budaya di setiap daerah. Pemerintah Kabupaten Natuna sebagai daerah perbatasan dengan tujuh negara di Kepulauan Riau memiliki cara unik dalam pelestarian budaya di daerahnya mulai tahun 2023. Namanya dendang piwang. Pelestarian budaya hasil kolaborasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna dengan desa-desa yang ada di Natuna. Dendang piwang digelar tidak hanya menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada. Kegiatan dendang piwang juga sebagai wadah menjalin tali silaturahmi antar pegiat seni budaya, masyarakat desa dan pemerintah daerah.

Penamaan dendang piwang sesuatu yang unik dan menarik. Informasi dari Juli Putrawan, Pamong Budaya Muda Disdikbud Natuna, dendang diambil ungkapan berdendang. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya ungkapan kegembiraan. Piwang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai rindu. Nama kegiatannya gelar budaya dendang piwang.

Konsep kegiatan ini adalah kolaborasi atau gotong royong dalam kontek budaya antara pemerintah desa dengan pemerintah Kabupaten Natuna melalui Disdikbud Natuna. Kedua belah pihak saling berkontribusi agar kegiatan bisa dilaksanakan. Disdikbud Natuna memfasilitasi penampilan kesenian, soundystem, lighting acara dan juga konsumsi berupa makanan ringan. Termasuk juga backdrop kegiatan. Sementara, pihak desa memfasilitasi penyediaan tenda kegiatan, menyusun jadwal dan pengisi acara.

Hal menarik kegiatan dendang piwang yang awalnya digelar setiap malam minggu, sejak awal 2023 berkembang ke desa-desa yang ada di Natuna. Delapan desa dan satu kelurahan yang sudah menggelar dendang piwang selama 2023. Diantaranya, Desa Binjai, Desa Kelarik Air Mali, Kelurahan Bandarsyah, Desa Mekar Jaya, Desa Pulau Tiga,Desa Sepempang, Desa Limau Manis, Desa Batu Gajah dan Desa Sungai Ulu. Dalam waktu dekat, dendang piwang akan lebih meluas lagi digelar di pulau-pulau yang ada di Natuna.

Tidak ada ketentuan yang dibuat Disdikbud Natuna atau pemerintah desa tentang jenis pagelaran yang dipertunjukkan. Komunitas boleh tampil, murid sekolah dasar juga bisa unjuk gigi. Berbagai permainan rakyat Natuna juga dipertunjukkan, seperti permainan alu selesung, tari-tarian atau pun menampilkan gazal dan paduan suara.

Acaranya boleh saja tingkat desa, namun setiap kegiatan biasanya selalu dihadiri Bupati Natuna atau Wakil Bupati Natuna. Dengan biaya yang murah meriah acara yang menghibur masyarakat di desa-desa ini selalu meriah. Masyarakat yang haus akan hiburan terhibur dengan suguhan atraksi kesenian khas Melayu Natuna. Apalagi yang tampil adalah rata-rata orang yang mereka kenal. Ini menjadi sesuatu yang spesial dan menghibur.

Panggung gelar budaya Dendang Piwang di Desa Pulau Tiga. Sumber: Disdikbud Natuna
info gambar

Disaat daerah lain melaksanakan kolaborasi dan penguatan ekosistem kebudayaan dalam tataran wacana, desa-desa di Natuna berlomba-lomba untuk menggelat pertunjukkan event bertajuk dendang piwang. Diyakini ke depan semakin banyak desa-desa yang bersemangat menggelar event ini. Dengan biaya murah, namun membawa semangat pelestarian budaya yang begitu tinggi. Pemerintah daerah Natuna pun tinggal memberikan dukungan dengan alokasi anggaran yang minimalis namun hasilnya maksimal.

Kesenian tradisional Natuna yang hampir punah kembali ditampilkan. Generasi muda berani tampil di desanya untuk menampilkan kebolehannya dalam atraksi budaya. Ada nuansa kebangkitan budaya dari desa-desa di Natuna. Selam aini event olahraga yang marak di desa. Namun, dengan adanya dendang piwang, desa-desa di Natuna ingin berlomba tampil terbaik. Paling meriah dan spektakuler menggelar dendang piwang. Kebudayaan Natuna saatnya bangkit dari desa. **

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.