8 makanan khas yogyakarta yang paling enak dan terkenal apa saja - News | Good News From Indonesia 2024

8 Makanan Khas Yogyakarta yang Paling Enak dan Terkenal, Apa Saja?

8 Makanan Khas Yogyakarta yang Paling Enak dan Terkenal, Apa Saja?
images info

Selain dikenal dengan kekayaan budaya dan objek wisata yang memikat, Yogyakarta juga memiliki beragam kuliner khas yang tak boleh dilewatkan. Salah satu yang paling terkenal adalah gudeg, makanan dengan cita rasa manis yang menjadi ikon kuliner kota ini.

Gudeg Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari gudeg daerah lain, sehingga Yogyakarta sering dijuluki sebagai kota gudeg. Namun, selain gudeg, masih banyak makanan khas lainnya yang menggugah selera. Apa saja makanan khas Yogyakarta yang paling enak dan terkenal? Berikut adalah delapan di antaranya.

1. Sate Klatak

Sate klatak adalah hidangan khas dari Kabupaten Bantul yang hanya dapat ditemukan di Pasar Jejeran, Wonokromo, Pleret, Kabupaten Bantul. Pasar ini terletak sekitar dua belas kilometer ke selatan dari Yogyakarta.

Meskipun sate klatak sebenarnya adalah sate kambing, terdapat perbedaan dalam cara pengolahan dan penyajiannya. Potongan daging pada sate klatak lebih tebal dan besar, hanya dibumbui dengan garam sehingga menghasilkan rasa asin dan gurih. Selain itu, daging kambing ditusuk menggunakan besi jeruji, bukan bilah bambu seperti pada sate umumnya.

Pesona Pantai Tersembunyi di Yogyakarta, Pantai Grigak, Pantai Tanpa Hamparan Pasir Putih

2. Bakpia

Mengunjungi Yogyakarta rasanya belum lengkap tanpa membawa pulang bakpia sebagai oleh-oleh. Makanan khas Yogyakarta ini sangat populer hingga tersedia di hampir setiap toko oleh-oleh. Bakpia memiliki bentuk bulat pipih dengan isian kacang hijau di dalamnya. Seiring waktu, bakpia pun berkembang dengan berbagai varian rasa seperti cokelat, keju, nanas, durian, dan lainnya.

Sentra pembuatan bakpia terletak di daerah Pathuk, di mana warga setempat memproduksi bakpia sebagai industri rumahan. Di sini, pembeli dapat memilih berbagai rasa bakpia sesuai selera mereka.

3. Geplak

Geplak adalah salah satu kuliner khas dari Kabupaten Bantul yang dikenal dengan cita rasanya yang manis. Seperti halnya bakpia, geplak mudah ditemukan di berbagai toko oleh-oleh. Makanan ini terbuat dari campuran beras ketan, parutan kelapa, serta gula pasir atau gula jawa. Biasanya, geplak berbentuk bulat atau lonjong.

Keistimewaan geplak terletak pada kemampuannya untuk bertahan lama tanpa tambahan bahan pengawet, dengan warna yang bervariasi mengikuti rasa yang ditawarkan. Misalnya, geplak kuning mewakili rasa durian, hijau untuk rasa jeruk, dan putih untuk rasa manis sederhana. Meski hadir dalam berbagai rasa, manis tetap menjadi karakteristik utama dari geplak.

4. Wedang Uwuh

Wedang uwuh adalah minuman tradisional yang berasal dari Imogiri, Kabupaten Bantul, dan sering ditemukan di sekitar makam-makam raja Imogiri. Nama "uwuh" dalam bahasa Indonesia berarti "sampah," dan minuman ini sebelumnya dikenal sebagai wedang jahe-cengkih.

Pada awalnya, wedang jahe-cengkih adalah minuman khusus untuk keluarga kerajaan Kerajaan Mataram Islam di masa Sultan Agung. Seiring waktu, minuman ini mulai dinikmati oleh masyarakat umum. Penduduk setempat menambahkan berbagai daun kering yang ditemukan di sekitar makam, seperti daun cengkih, daun kayu manis, dan daun pala, yang dianggap sebagai bahan sisa.

Awal Mula Kampung Jogokariyan, Tempat Tinggal 750 Prajurit Kraton Yogyakarta

Campuran daun-daun kering ini kemudian digabungkan dengan seruas jahe, gula batu, dan irisan secang. Akibatnya, wedang jahe-cengkih mendapatkan nama baru, wedang uwuh.

5. Besengek Tempe Benguk

Besengek tempe benguk merupakan makanan khas Kabupaten Kulonprogo. Tempe benguk adalah tempe yang terbuat dari benguk, yaitu biji-bijian sejenis kacang koro.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat besengek tempe benguk adalah bawang merah, bawang putih, gula jawa, lengkuas, jahe, garam, ketumbar, daun sereh, santan encer, santan kental, dan daun salam. Besengek tempe benguk ini biasanya disantap dengan geblek dalam keadaan hangat.

6. Sego Abang Jirak

Dalam bahasa Indonesia, sego abang berarti nasi merah. Sego abang jirak adalah kuliner khas dari Kabupaten Gunung Kidul yang dapat ditemukan di sekitar Jembatan Jirak, Kecamatan Semanu.

Nasi merah ini diolah dengan cara tradisional, dimasak menggunakan tungku tanah liat dan kayu bakar. Proses penanakannya pun dilakukan dengan kukusan dari anyaman bambu, memberikan cita rasa yang khas dan autentik.

7. Yangko

Yangko adalah salah satu kuliner khas dari Yogyakarta yang penuh keunikan. Terbuat dari beras ketan, makanan ini diisi dengan campuran kacang cincang dan gula. Berbentuk persegi empat kecil, yangko dilapisi tepung terigu dan memiliki tekstur kenyal saat digigit. Rasanya yang manis membuat yangko menjadi camilan yang menggugah selera.

Dalam perkembangannya selain rasa asli, dijumpai banyak yangko dengan rasa buah-buahan, seperti stroberi, durian, dan melon. Yangko juga terdapat banyak di toko oleh-oleh mendampingi bakpia dan geplak.

Sosok Habib yang Jadi Panglima Tempur Keraton Yogyakarta, Leluhur Habib Luthfi

8. Gudeg

Gudeg adalah kuliner khas dari Yogyakarta yang mudah ditemukan di hampir setiap sudut kota, baik di pagi hari maupun malam. Hidangan ini menggunakan bahan utama berupa buah nangka muda dan terbagi menjadi dua jenis: gudeg basah dan gudeg kering.

Gudeg basah memiliki sedikit kuah dan memberikan rasa gurih dari santan. Sebaliknya, gudeg kering tidak berkuah, berwarna lebih coklat, dan memiliki rasa yang lebih manis.

Biasanya, gudeg disajikan bersama telur rebus, daging ayam, tahu dan tempe bacem, serta sayur krecek yang dipadukan dengan daun singkong pedas, menciptakan kombinasi rasa yang kaya dan menggugah selera.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.