10 muharram lebaran anak yatim di desa getrkamoyan kecamatan pangenan - News | Good News From Indonesia 2024

10 Muharram, "Lebaran Anak Yatim" di Desa Getrkamoyan, Kecamatan Pangenan

10 Muharram, "Lebaran Anak Yatim" di Desa Getrkamoyan, Kecamatan Pangenan
images info

Bulan Muharram merupakan bulan yang diyakini sebagai waktu yang istimewa bagi umat Islam. Hal ini telah menjadi kepercayaan bagi Muslim karena telah diriwayatkan di dalam sebuah hadist, "Bulan yang paling mulia setelah Ramadan adalah bulan Muharram." (HR Muslim).

Oleh karena itu, adalah benar ketika mengatakan bahwa Bulan Muharram merupakan bulan yang sangat suci dan spesial di agama Islam.

Menurut sejarahnya, banyak peristiwa besar dan penting yang terjadi di bulan Muharram, mulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah hingga peristiwa Perang Badar. Peristiwa-peristiwa yang terjadi ini menjadikan Bulan Muharram semakin memiliki nilai historis yang kuat. Sehingga, telah menjadi hal lumrah, atau bahkan keharusan bagi umat Islam untuk memperingati bulan tersebut dengan hal-hal atau acara-acara yang positif.

Mengenal Bubur Asyura, Kudapan Wajib Setiap 10 Muharram

Desa Getrakmoyan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, menjadi salah satu desa yang juga turut serta memperingati datangnya Bulan Muharram. Secara khusus, pada tanggal 10 Muharram atau bertepatan pada tanggal 17 Juli, Desa Getrakmoyan memperingati tanggal 10 Muharram dengan membagiakan santunan kepada anak yatim dan menyelenggarakan pengajian akbar.

"Untuk tahun ini, panitia ingin mengadakan pengajian umum. Momennya, sekali lagi Muhararraman", ujar Sowiryo, selaku pengurus acara peringatan 10 Muharram. Selain itu, pengurus juga mengadakan pembukaan donasi yang nanti akan diberikan kepada anak yatim di Desa Getrakmoyan.

Hal ini dilakukan karena masyarakat Getrakmoyan meyakini bahwa tanggal 10 Muharram adalah waktu lebarannya anak yatim.

Terkait acara yang bertepatan pada tanggal 10 Muharram ini, Suwiryo, selaku tokoh agama Desa Getrakmoyan dan pengurus acara menjelaskan bahwa acara ini telah digagas sejak 2008.

Namun, acara ini baru terlaksana secara lebih matang pada masa pemerintahan Pak Kuwu (sebutan untuk jabatan kepala desa) yang baru. "Alhamdulillah, Pak Kuwu, di tahun pertama itu langsung merespon," ujar Suwiryo.

Rangkaian acara dimulai sejak pagi dan berakhir di malam hari. Di waktu pagi, sekitar pukul 07.30, panitia acara membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk dapat memberikan santunan yang akan dibagikan di acara puncak. Para warga sangat antusias dengan momen tersebut.

Dengan membawa rasa kekeluargaan dan gotong royong, banyak warga yang datang dan memberikan sejumlah uang untuk dikumpulkan. Hal ini dilakukan hingga sore hari waktu Ashar. Kemudian, dana yang sudah terkumpul dihitung dan dibagi.

Pesona Religi di Tengah Laut, Mengintip Perayaan 1 Muharram di Kepulauan Seribu

Dana yang sudah dihitung dan didibagi kemudian di serahkan pada waktu acara inti. Ada sekitar lima puluh anak di Desa Getrakmoyan yang mendapatkan santunan. Acara inti dilaksanakan pada sekitar jam delapan malam dan diawali oleh penampilan hadroh dari para pemuda masjid Getrakmoyan.

Kemudian, dana santunan yang sudah dikumpulkan sejak pagi dibagikan kepada para anak yatim yang telah terdaftar sebelumnya. Lebih lanjut, acara kemudian ditutup dengan pengajian akbar dan doa bersama.

Lebih dari sekedar seremonial, masyarakat di Desa Getrakmoyan juga menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kekeluargaan. Terkumpulnya dana sekitar Rp30 juta menjadi bukti bahwa warga Getrakmmoyan adalah warga yang sangat peka dan peduli kepada orang yang membutuhkan.

Terselenggaranya acara ini juga membuktikan bahwa masyarakat Getrakmoyan adalah masyarakat yang peduli dan taat terhadap agama.

Acara pembagian santunan kepada anak yatim dan pengajian umum yang diadakan secara rutin di Desa Getrakmoyan tersebut memperlihatkan antusiasme masyarakat Getrakmoyan yang mayoritas beragama Islam.

Hal ini juga sekaligus menjadi pengingat dan penanda bahwa Desa Getrakmoyan merupakan salah satu desa di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, yang memiliki dan sangat menjunjung nilai-nilai Islam.

Ramainya Pawai Obor Perayaan 1 Muharram di Dua Dusun di Desa Baginda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.