Halo, Kawan GNFI! Kali ini, kawan KKN–PPM desa purbahayu akan mengajak kalian untuk menikmati keindahan langit malam desa purbahayu. Tempatnya cukup jauh dari perkotaan, Desa Purbahayu dan Desa Pagergunung jadi tempat yang cocok untuk stargazing di malam hari.
Apalagi untuk Kawan GNFI yang sedari kecil tinggal di perkotaan. Pasti akan terpukau dengan pemandangan langit malam. Pesona malam seperti ini sering kali terabaikan oleh masyarakat umum karena memerlukan tempat yang jauh dari perkotaan. Padahal, langit yang penuh bintang tak kalah indah dari city lights yang sering dijumpai dan bisa menenangkan pikiran kalian di malam hari.
Sebelum lebih jauh, mengapa stargazing itu tidak bisa dilakukan di semua tempat karena ada yang namanya polusi cahaya. Polusi cahaya terjadi karena terang cahaya dari penerangan yang berlebihan ketika digunakan sehari-hari.
Hal ini merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan dari penggunaan alat penerang di malam hari. Polusi cahaya tadi membuat langit malam menjadi terang dan cahaya dari bintang-bintang tidak bisa terlihat jelas dari tempat kita.
Haul Klotok Padangan, Suasana Langit Penuh Kesejukan
Oleh karena itu, Tempat-tempat yang memiliki polusi cahaya yang rendah merupakan tempat yang paling tepat untuk melakukan pengamatan bintang. Tempat-tempat dengan polusi cahaya rendah biasan dijumpai di Pedesaan, laut, gunung, dan daerah-daerah yang jauh dari kehidupan manusia yang lain.
Nah, sekarang kembali lagi tentang pesona langit malam di Desa Purbahayu. Karena tempatnya yang berupa desa dan cukup jauh dari perkotaan, polusi cahaya di Desa Purbahayu masih sangat rendah. Bintang-bintang redup yang biasanya tidak bisa diamati dengan mata telanjang terlihat di sini. Seperti foto di atas, kita bahkan bisa melihat “ekor” dari Galaksi Bima Sakti.
Kawan GNFI sendiri tidak akan bisa melihat Galaksi Bima Sakti secara langsung jika tiggal di perkotaan. Selain itu, Desa Purbahayu yang masih memiliki banyak ruang terbuka seperti persawahan membuat sudut pandang kita ke langit sangat luas dan bisa melihat lebih banyak objek langit sekaligus.
Terutama untuk Kawan yang punya hobi Astrofotografi, cocok banget buat memulai pengamatan di Desa Purbahayu. Tempat yang masih sangat dijangkau menggunakan kendaraan bermotor, membuat Kawan GNFI tidak perlu repot untuk membawa peralatan foto ke tempat yang tepat.
Di waktu kemarau seperti sekarang juga membuat pengamatan bintang lebih mudah. Karena awan yang cenderung jarang ada dan persentase untuk hujan rendah membuat Kawan GNFI punya waktu yang panjang untuk pengamatan.
Objek langit yang punya waktu terbit dan terbenam tersendiri membuat waktu yang panjang untuk pengamatan menjadi sangat penting. Semakin panjang waktu yang ada, semakin leluasa kita mencari objek langit yang dapat diamati.
Sabar/Reza Telah Membuktikan, Bintang yang Bersinar Tak Selalu Harus Berada Langit
Salah satu objek yang paling dicari ketika waktu-waktu saat ini adalah Galaksi Bima Sakti seperti yang berhasil diabadikan kawan-kawan KKN Desa Purbahayu. Foto itu diambil mendekati tengah malam di lapangan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Pangandaran yang berada di Desa Purbahayu.
Dengan hanya kamera mirrorless dan tripod, kawan-kawan KKN Desa Purbahayu mengabadikan foto Galaksi Bima Sakti yang cantik.
Bagaimana Kawan GNFI? Menarik bukan dengan pesona langit malam di Desa Purbahayu? Selama 50 hari pengabdian, tim KKN di Desa Purbahayu dan Pagergunung akan melakukan beberapa pengamatan bintang di beberapa tempat yang tersebar di dua desa.
Foto yang akan diambil juga tidak hanya foto langit saja, tetapi juga pemandangan di kedua desa di bawah pesona langit malam yang cantik. Tetap nantikan perjalanan kami di desa Purbahayu dan Pagergunung, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News