Sering kali, kita meremehkan kekuatan dari langkah-langkah kecil. Namun, perubahan besar sering kali dimulai dengan tindakan-tindakan kecil yang konsisten. Perilaku kecil pembawa perubahan besar dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).
Pada Sabtu, 6 Juli 2024, telah dilaksanakan program kerja yang berjudul “Optimalisasi Budidaya Tembakau untuk Petani Lokal” oleh Tim KKN-PPM UGM yang berlokasi di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Program tersebut dilaksanakan oleh Fitratul Wahyuningsih sebagai PIC, serta beberapa mahasiswa bantu lainnya, yaitu Adinda Atmim Lana Nurona, Dionysius Swedha Cahya Danendra, Safaa Azahra, Valentino Bayu Adi, Mufiid Ali Yahya, Fahria Karima Benevalanti, dan Khairul Azmi selaku Kepala Dusun Veteran.
Program tersebut hadir sebagai angin segar bagi para petani tembakau dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebab, tembakau merupakan salah satu komoditas utama yang memiliki nilai jual yang tinggi di desa itu.
Kebanggan Tretep, Tembakau dan Kopi
Hal ini dikarenakan selama 2 tahun terakhir, harga jual tembakau di Lombok mengalami kenaikan sehingga dapat menjanjikan para petani sebagai mata pencaharian. Tembakau merupakan komoditas potensial yang umum dibudidayakan di Lombok Timur.
Pemanfaatan pupuk organik dapat mengoptimalkan keuntungan penanaman tembakau. Dengan mengadopsi praktik budidaya yang lebih berkelanjutan, program ini tidak hanya menjanjikan peningkatan ekonomi, tetapi juga mendukung kelestarian sosial dan lingkungan.
Salah satu fokus utama program ini adalah penggunaan pupuk organik, yang mana memiliki urgensi yang sangat besar dalam pertanian modern. Dengan manfaat yang luas, mulai dari kesehatan tanah dan tanaman hingga keberlanjutan lingkungan dan ekonomi, pupuk organik memainkan peran kunci dalam pengembangan sistem pertanian yang sehat, berkelanjutan, dan produktif.
Beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik membawa dampak signifikan bagi petani serta lingkungan karena sifatnya yang ramah dan baik ke lingkungan. Pupuk organik membantu meningkatkan kesuburan tanah secara alami serta menghasilkan panen yang lebih berkualitas dan lebih sehat.
Hal ini tentunya berdampak juga pada peningkatan pendapatan petani. Tidak hanya itu, penggunaan pupuk organik juga membantu dalam menekan biaya produksi. Petani dapat memanfaatkan bahan-bahan lokal, seperti kompos dan pupuk kandang yang jauh lebih murah dibandingkan pupuk kimia.
Mengenal Jombang sebagai Salah Satu Penghasil Tembakau di Indonesia
Dampak positif program ini tidak berhenti di situ. Penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan berkontribusi dalam menjaga kesehatan ekosistem pertanian.
Pupuk organik membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan keanekaragaman mikroorganisme tanah. Hal ini penting untuk menjaga kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Manfaat program tersebut tidak hanya dirasakan oleh para petani secara individu, tetapi juga oleh komunitas lokal secara keseluruhan.
Dengan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan komunitas lokal, program tersebut membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Program "Optimalisasi Budidaya Tembakau untuk Petani Lokal" merupakan sebuah langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Program ini memadukan peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta mendorong para petani untuk menjadi pengelola sumber daya yang lebih mandiri dan inovatif.
Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak, program tersebut diharapkan dapat membawa manfaat yang optimal bagi para petani tembakau, komunitas lokal, dan kelestarian lingkungan.
Khairul Azmi, Kepala Dusun Veteran, berharap dengan adanya aktivitas yang dijalankan itu, petani tembakau setempat dapat mengurangi biaya produksi dengan menggunakan pupuk organik.
Selain itu, dengan adanya program ini dapat merubah kondisi tanah dan air yang ramah lingkungan.
Penulis : Aloysia Diandra, Siti Nur Annisa, Imam Bilhuda
Stasiun Medan Menjadi Saksi Jayanya Tembakau Deli
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News