Mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan kegiatan KKN di Desa Jetis dan Desa Duren, Bandungan, mendedikasikan 50 hari mereka di Semarang. Hal ini dilakukan dengan tujuan melayani masyarakat serta berbagai bisnis yang ada di kedua desa.
Agar dapat berkontribusi dan mencapai target tersebut, mahasiswa UGM telah merumuskan tema yang menjadi pedoman bagi program kerja (proker) mereka. Tema ini berjudul “Pengembangan Harmonisasi Desa Berdaya dan UMKM Melek Teknologi Melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya sebagai Strategi Implementasi Pembangunan Berkelanjutan.”
Selain itu, selama keberadaan mereka di Desa Jetis dan Duren, para mahasiswa berkomitmen untuk memenuhi dan mempertahankan Filosofi UGM yaitu “Locally Rooted, Globally Respected”.
Filosofi ini sungguh relevan untuk para mahasiswa UGM yang sedang mengabdi KKN. Sebab. prinsipnya mencerminkan bahwa meskipun UGM sudah memiliki pandangan global yang dihormati, tetap saja universitasnya sangat terikat dengan budaya lokal. Dengan demikian, para mahasiswa menyadari pentingnya menggabungkan pengetahuan serta teknologi modern dengan kearifan lokal.
Hal ini dilakukan agar dapat menjaga akar budaya dan tradisi yang ada di Desa Jetis dan Duren sembari mengikuti perkembangan global yang memerlukan perspektif dan praktik yang global.
Dengan berpegang teguh filosofi ini, para mahasiswa memahami bahwa digitalisasi harus dilakukan seiringan dengan prinsip-prinsip lokal yang sudah ada. Perubahan yang dihasilkan dapat diterima, dikelola, dan dilanjutkan dengan baik oleh masyarakat.
Begitulah para mahasiswa ingin melanjutkan tugas mereka di Bandungan, dengan harapan besar agar filosofi tersebut akan menginspirasi dan diterapkan pula di Desa Jetis dan Duren.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Tingkatkan Kesehatan Lansia di Puskesmas Padaawas
Melalui kedua gagasan tema dan filosofi, para mahasiswa UGM KKN Merawi Pangeran berusaha untuk tidak hanya berupaya mendigitalisasi UMKM yang ada di desa Jetis dan Duren. Namun, juga akan berupaya untuk menjaga rasa kebersamaan dan kedekatan pada waktu-waktu penerjunan praktik.
Ini bertujuan agar esensi lokal dan tradisional di kedua desa dapat dilestarikan. Dari 140 program kerja yang dirancang oleh mahasiswa Merawi Pangeran (satu mahasiswa wajib menghasilkan 5 proker), banyak darinya mencakup kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital untuk para pelaku UMKM. Pun juga melestarikan kearifan lokal dan ikatan komunitas.
Di minggu kedua ini, program kerja KKN-UGM Merawi Pangeran yang mendukung dalam menjaga kearifan lokal. Namun, tetap dapat dikenal oleh khalayak ramai membawa antusiasme bagi penggerak UMKM. Bervariasinya komoditas yang dihasilkan oleh Desa Jetis, Bandungan, dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi warganya.
Komoditas sapi memiliki peran penting dalam sektor pertanian dan peternakan, terutama dalam produksi daging dan susu. Daging sapi merupakan sumber protein utama yang banyak dikonsumsi oleh warga. Sumber utama produksi susu digunakan untuk berbagai produk olahan susu seperti keju, yogurt, dan mentega.
Salah satu program kerja mahasiswa KKN-PPM UGM adalah pemanfaatan susu menjadi yogurt probiotik, di mana susu tersebut dapat menambah nilai jual yang berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga.
Tak hanya itu, festival bunga yang akan diselenggarakan pada akhir Juli 2024 akan mendatangkan banyak UMKM untuk memenuhi venue bazaar. Di mana saat bazaar tersebut akan disebarkan infografis mengenai digitalisasi UMKM untuk membantu para penggiat UMKM agar usahanya dapat tersebar luas dan dipromosikan lebih lanjut.
Digitalisasi UMKM sangat penting terutama dalam konteks kearifan lokal. Dengan digitalisasi, UMKM dapat memperluas akses pasar dan memungkinkan produk-produk berbasis kearifan lokal untuk menjangkau konsumen lebih luas, termasuk pasar internasional.
Mahasiswa KKN-PPM UGM Sambelia Optimalkan Tembakau untuk Petani Lokal
Teknologi digital juga membantu UMKM meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi dan sistem manajemen yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi memungkinkan UMKM untuk berinovasi dalam pemasaran dan pengembangan produk, memperkuat daya saing mereka di pasar.
Dengan demikian, digitalisasi tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal ke dunia yang lebih luas.
Digitalisasi UMKM dapat dilakukan dengan berbagai cara yang efektif. Contohnya, menjual produk melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee untuk menjangkau konsumen lebih luas. Penggunaan media sosial seperti Instagram dan Facebook membantu mempromosikan produk dan berinteraksi dengan pelanggan.
Sistem pembayaran digital seperti GoPay dan OVO memudahkan transaksi, sementara aplikasi manajemen bisnis seperti Jurnal membantu dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, bermitra dengan layanan pengiriman seperti Gojek memastikan produk dikirim dengan cepat dan aman. Langkah-langkah ini meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas pasar UMKM.
Kehadiran KKN UGM Merawi Pangeran dalam membantu digitalisasi UMKM di Desa Jetis dan Desa Duren telah memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan penerapan teknologi digital, UMKM di kedua desa tersebut dapat memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional tanpa mengorbankan nilai-nilai kearifan lokal.
Tim KKN berperan penting dalam mendampingi para pelaku UMKM, memberikan pelatihan, serta memastikan bahwa tradisi dan budaya lokal tetap terjaga dalam setiap langkah digitalisasi. Upaya ini tidak hanya memperkuat ekonomi lokal tetapi juga melestarikan warisan budaya yang berharga, menjadikan Desa Jetis dan Desa Duren sebagai contoh sukses sinergi antara modernisasi dan pelestarian kearifan lokal.
Penulis:
Vanessa Latersia Bangun
Nadia Cinta Zandra
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News